Standar Mutu BahanProduk Mesin Produksi

2.8. Standar Mutu BahanProduk

PT. Mutiara Mukti Farma PT. MUTIFA mempunyai standarisasi dalam menghasilkan produk. Setiap bahan dan produk harus melewati proses pengawasan mtu yang ketat dari mulai masuknya bahan awal, bahan dalam proses, hingga ke produk jadi sehingga memiliki standar mutu yang sesuai dengan standar CPOB. Produk yang bermutu dan pelayanan yang baik merupakan usaha perusahaan dalam menjual produknya pada konsumen.

2.9. Uraian Proses

Proses Produksi yang dihasilkan perusahaan PT. Mutiara Mukti Farma terdiri dari beberapa tahapan, antara lain Gambar 2.2. Uraian Proses Produksi Obat Universitas Sumatera Utara

2.9.1. Penimbangan Bahan

Bahan baku, baik yang berupa zat berkhasiat maupun yang obat tidak berkhasiat ditimbang atas dasar surat perintah pembuatan obat yang telah ditetapkan komposisinya sesuai dengan banyaknya obat yang akan diproduksi dan formulasinya. Kegiatan penimbangan disaksikan oleh pengawas dari ruang produksi, bahan-bahan ditimbang sesuai dengan batch yang telah ditentukan dalam surat perintah pembuatan obat. Bahan-bahan sebelum tiba digudang diperiksa terlebih dahulu oleh bagian pengawasan mutu untuk mengetahui apakah bahan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan pemasok bahan baku dan mutunya terjamin.

2.9.2. Proses Pencampuran

Compounding Setelah masing-masing bahan sudah ditimbang, kemudian dimasukkan kedalama sebuah mixer dan di aduk sampai tercampur rata. Kemudian dimasukkan pasta yang berfungsi sebagai zat pengikat sambil terus diaduk. Setelah tercampur rata bahan kemudian dibawa ke bagian Granulasi Basah.

2.9.3. Proses Granulasi Basah

Proses ini yang bertujuan untuk meningkatkan aliran serbuk dengan jalan membentuknya menjadi bulatan-bulatan atau butiran kecil dalam bentuk beraturan yang disebut granul. Jadi granulasi basah adalah gumpalan-gumpalan atau butiran kecil dari bahan yang telah dicampur yang masih dalam keadaan basah. Bahan yang sudah dicampur digranulasi secara basah wet granulation untuk Universitas Sumatera Utara membentuk granul-granul kecil yang ukurannya lebih seragam. Pembentukan granul-granul akan mempermudah proses pengeringan.

2.9.4. Proses Pengeringan

Setelah bahan digranul secarah basah, kemudian bahan obat tersebut dikeringkan. Bahan yang dikeringkan tersebut ditimbang terlebih dahulu. Proses pengeringan dapat menggunakan oven pengeringan ataua Fluid Bed Dryer. Proses pengeringan dengan menggunakan Fluid Bed Dryer akan memberikan waktu yang lebih singkat dan massa yang lebih homogen dibandingkan dengan menggunakan oven pengering. Proses pengeringan pada Fluid Bed Dryer dilakukan pada suhu berkisar antara 60 o C samapai 100 o C, tergantung jenis obat yang akan dibuat dan memakan waktu sekitar 30 menit. Pengeringan dengan oven juga dilakukan pada suhu berkisar anatara 60 o C sampai 100 o C selama 8 jam sampai 10 jam.

2.9.5. Proses Granulasi Kering

Granulasi kering ini berfungsi untuk mendapatkan ukuran gumpalan- gumpalan yang lebih halus setelah granul basah dikeringkan. Bahan obat yang sudah dikeringkan digranulasi kembali sehingga terbentuk granul-granul yang lebih halus lagi dan memiliki ukuran yang relatif sama sehingga bobotnya seragam. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pencetakan. Universitas Sumatera Utara

2.9.6. Proses Lubrikasi

Lubrikasi adalah proses pencmpuran zat pelicin dengan bahan obat agar dalam proses pencetakan obat tidak lengket dan akan menghasilkan obat yang akan lebih baik. Setelah mengalami granulasi kering, bahan obat yang sudah halus dilubrikasi. Pada prosesnya ditambahkan zat pelicin seperti Magnesium Stearat dan Talcum. Pemberian zat pelicin akan memperbaiki daya alir bahan ketika masuk dalam pencetakan dan juga berguna dalam proses pencetakan agar obat tidak lengket sewaktu dicetak dan memberikan permukaan obat yang licin mengkilap.

2.9.7. Proses Pencetakan

Pada proses pencetakan. Bahan obat ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat bahan yang akan dicetak, karena dalam surat perintah pembuatan obat formulasinya sudah ditetapkan untuk sejumlah obat yang akan dibuat. Dalam proses pencetakan terlebih dahulu dilakukan pencetakan percobaaan agar obat yang dicetak ukurannya sesuai dengan yang ditetapkan. Obat yang tidak sesuai ukurannya akan dihancurkan dan kemudian dicetak lagi. Pada akhir pencetakan diambil beberapa sampel obat untuk mengetahui kadar dari zat yang terkandung di dalam tablet tersebut.

2.9.8. Proses Pengayakan dan Pemeriksaan

Setelah obat selesai dicetak kemudian diayak secara manual dengan ayakan 10 mesh untuk meghilangkan debu obat dan sekaligus untuk memeriksa Universitas Sumatera Utara apakah ada obat yang pecah atau kotor sewaktu pencetakan. Untuk mengetahui apakah obat tablet yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu, maka dilakukan pemeriksaan oleh bagian pengawasan mutu.

2.9.9. Pengemasan

Pengemasan untuk jenis tablet ada tiga jenis, yaitu : a. Kemasan botol Obat dimasukkan ke dalam plastik dan ditimbang untuk setiap seribu butir tablet. Penimbangan berdasarkan berat obat dalam mg yang telah ditetapkan sewaktu pencetakan, kemudian dimasukkan pengawet kedalamnya lalu plastik dipress dengan panas. Plastik obat kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol plastik berikut dengan brosur tentang obat tersebut. Untuk menjamin kemsan obat, maka tutup botol diberi segel. b. Kemasan Strip Dalam pengemasan strip digunakan mesin sesuai dengan obat yang akan dikemas. Obat yang sudah dikemas kemudian distempel nomor batch dan batas waktu untuk obat yang mempunyai batas waktu. Setiap strip berisi 10 butir obat. Obat yang telah dikemas dengan strip dimasukkan ke dalam kotak yang berisi 10 kemasan strip dan siisolasi. Kotak-kotak kemudian dimasukkan ke dalam kardus dimana tiap kardus berisi 60 kotak. Universitas Sumatera Utara c. Kemasan Blister Proses pengemasan blister ini sama dengan proses pengemasan strip, hanya bentuk kemasannya saja yang berbeda yaitu permukaan atasnya transparan.

2.10. Mesin Produksi

Dalam melakukan proses produksinya mesin dan peralatan produksi yang digunakan oleh PT. Mutiara Mukti Farma melakukan modifikasi terhadap mesin dan peralatan yang dilakukan oleh bagian teknik perusahaan ini. Adapun spesifikasi mesin produksi pembuatan obat kaplet yang ada di PT. Mutiara Mukti Farma adalah sebagai berikut: a. Oven Pengering Type : AMB Jumlah : 6 unit Fungsi : Untuk mengeringkan tepung obat Kapasitas : 50 kg jam Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm b. Mesin Bed Dryer Kapasitas : 30kg jam Fungsi : Untuk mengeringkan tepung obat Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm Universitas Sumatera Utara c. Mixer lubrikasi Type : MLA 21366 Fungsi : Untuk mencampur bahan pelicin dengan tepung obat Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm d. Mixer pencampuran Kapasitas : 75 kg jam Fungsi : Untuk mencampur tepung obat dengan bahan tambahan Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm e. Mesin cetak Type : ZP – 19 C Kapasitas : 4 – 5 kg jam Fungsi : Untuk mencetak tepung obat kaplet Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm f. Mesin cetak Type : ZP – 19 G Kapasitas : 4 – 5 kg jam Fungsi : Untuk mencetak tepung obat kaplet Universitas Sumatera Utara Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm g. Mesin Blister Merek : Ziangnan Kapasitas Hopper : 8 kg jam Fungsi : Untuk mengepak ke dalam bentuk blister Jumlah : 4 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm h. Mesin Strip Kapasitas : 3 kg jam Fungsi : Untuk mengepak obat kedalam bentuk strip Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm i. Mesin Strip Tunggal Type : CY - AP - A Kapasitas Hopper : 2 kg jam Jumlah : 2 unit Fungsi : Untuk mengepak obat kedalam bentuk strip Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm Universitas Sumatera Utara j. Mesin Strip Tunggal Type : CY - AP - C Kapasitas Hopper : 2 kg jam Fungsi : Untuk mengepak obat kedalam bentuk strip Jumlah : 2 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm k. Mesin Strip High Speed Type : F – 220 V Kapasitas Hopper : 3 kg jam Fungsi : Untuk mengepak obat kedalam bentuk strip Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm l. Mesin Strip High Speed Type : SQ 4 – APM - A Kapasitas Hopper : 3 kg jam Fungsi : Untuk mengepak obat kedalam bentuk strip Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm Universitas Sumatera Utara m. Mesin Granulator kering Kapasitas tepung : 120 kg jam Fungsi : Untuk membentuk gumpalan atau butiran dalam bentuk granul - granul kecil Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm n. Mesin Granulator basah Type : MLA 2133 G Kapasitas tepung : 75 kg jam Fungsi : Untuk membentuk gumpalan atau butiran dalam bentuk granul - granul kecil Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm o. Mesin hitung kaplet Type : KDC 101 Fungsi : Untuk menghitung jumlah obat dalam satu kemasan Jumlah : 1 unit Power motor : 1 HP Putaran : 1400 Rpm Universitas Sumatera Utara

2.11. Peralatan Equipment

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 44

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 17

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15