Peta Kontrol Control Chart

Dari tabel diatas, dapat dihitung koefesien korelasinya dengan rumus sebagai berikut:                              0,6877 r 22.784 22.628.514 23 1.856.324 1.692 150.039.85 23 22.784 1.856.324 454 1.841.337. 3 2 r 2 2 2 2 2 2                 y y n x x n y x xy n r Koefesien korelasi sebesar 0,6877 berarti berada diantara 0 dan +1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier antara X jumlah produksi dan Y jumlah kecacatan bentuk. Melalui analisa dengan koefisien korelasi dapat dilihat bahwa kecacatan ketebalan dan bentuk memiliki hubungan yang linier dan kuat terhadap jumlah produksi, sementara kecacatan bentuk memiliki hubungan yang linier dan signifikan terhadap jumlah produksi. Semakin besarnya jumlah produksi maka kecacatan yang terjadi juga semakin besar yang menyebabkan nilai kerugian yang lebih tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kecacatan ini layak untuk dianalisa lebih lanjut agar dapat diperoleh usulan perbaikan untuk perusahaan.

5.2.6. Peta Kontrol Control Chart

Jenis kecacatan yang paling tinggi jumlahnya yakni ketebalan dan bentuk. Untuk melihat apakah jumlah kecacatan yang terjadi pada produk masih dalam batas kewajaran atau tidak, maka dilakukan analisis terhadap jumlah kecacatan produk kaplet dengan menggunakan peta kontrol atribut yaitu peta kendali P. Universitas Sumatera Utara 5.2.6.1.Perhitungan Proportion Nonconforming, UCL, LCL, dengan Peta P pada Kecacatan Ketebalan Adapun langkah-langkah untuk membuat peta kendali p adalah : a. Menghitung proporsi kecacatan p Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 dan 2 adalah sebagai berikut : 1. 0,0443 8.160 3.618 1 1 1    n np P 2 . 0,0457 75.084 3.431 2 2 2    n np P Keterangan : np i : Jumlah kecacatan ketebalan n i : Jumlah produk b. Menghitung garis pusat yang merupakan rata-rata kecacatan produk �̅ 0,0452 1.856.324 83.940      n np p Keterangan:  np : Jumlah total kecacatan ketebalan  n : Jumlah produk c. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit UCL Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 dan 2 adalah sebagai berikut : 1. 0,0474 81.680 0,0452 - 1 0,0452 3 0,0452 1 3 1      n p - p p UCL 2. 0,0475 75.084 0,0452 - 1 0,0452 3 0,0452 1 3 2      n p - p p UCL Universitas Sumatera Utara Keterangan : �̅ : Rata-rata kecacatan produk n : Jumlah produk d. Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit LCL Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 dan 2 adalah sebagai berikut : 1. 0,0430 81.680 0,0452 - 1 0,0452 3 0,0452 1 3 1      n p - p p LCL 2. 0,0429 75.084 0,0452 - 1 0,0452 3 0,0452 1 3 2      n p - p p LCL Keterangan: �̅ : Rata-rata kecacatan produk n : Jumlah produk Apabila nilai proporsi dari suatu subgrup berada di bawah nilai LCL maka akan dianggap out of control diluar batas kendali. Berdasarkan perhitungan nilai UCL dan LCL, terlihat bahwa proporsi kecacatan p pada subgrup 1 dan 2 masih berada dalam batas kontrol. Hasil perhitungan proporsi kecacatan, UCL, dan LCL dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Proporsi Kecacatan Produk, UCL, dan LCL Sub Grup Jumlah Produk Jumlah Kecacatan Ketebalan np Proporsi Kecacatan Ketebalan p UCL LCL 1 81.680 3.618 0,0443 0,0452 0,0474 0,0430 2 75.084 3.431 0,0457 0,0452 0,0475 0,0429 3 85.592 3.819 0,0446 0,0452 0,0473 0,0431 4 79.714 3.496 0,0439 0,0452 0,0474 0,0430 p Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Proporsi Kecacatan Produk, UCL, dan LCL Lanjutan Sub Grup Jumlah Produk Jumlah Kecacatan Ketebalan np Proporsi Kecacatan Ketebalan p UCL LCL 5 79.282 3.619 0,0456 0,0452 0,0474 0,0430 6 82.482 3.773 0,0457 0,0452 0,0474 0,0430 7 77.891 3.410 0,0438 0,0452 0,0475 0,0430 8 81.598 3.645 0,0447 0,0452 0,0474 0,0430 9 83.882 3.810 0,0454 0,0452 0,0474 0,0431 10 84.752 3.749 0,0442 0,0452 0,0474 0,0431 11 81.904 3.781 0,0462 0,0452 0,0474 0,0430 12 78.201 3.589 0,0459 0,0452 0,0474 0,0430 13 85.514 3.747 0,0438 0,0452 0,0474 0,0431 14 85.649 3.964 0,0463 0,0452 0,0473 0,0431 15 78.401 3.423 0,0437 0,0452 0,0474 0,0430 16 81.397 3.764 0,0462 0,0452 0,0474 0,0430 17 76.626 3.596 0,0469 0,0452 0,0475 0,0430 18 76.599 3.556 0,0464 0,0452 0,0475 0,0430 19 82.968 3.762 0,0453 0,0452 0,0474 0,0431 20 79.229 3.488 0,0440 0,0452 0,0474 0,0430 21 79.303 3.576 0,0451 0,0452 0,0474 0,0430 22 81.612 3.822 0,0468 0,0452 0,0474 0,0430 23 76.964 3.502 0,0455 0,0452 0,0475 0,0430 Jumlah 1.856.324 83.940 peta kendali p yang dapat dilihat pada Gambar 5.5. p Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5. Peta Kontrol P pada Kecacatan Ketebalan Dari hasil peta kontrol tersebut, terlihat bahwa kecacatan yang terjadi masih berada dalam batas kontrol tidak ada data yang out of control. 5.2.6.2.Perhitungan Proportion Nonconforming, UCL, LCL, dengan Peta P pada Kecacatan Bentuk Adapun langkah-langkah untuk membuat peta kendali p adalah : a. Menghitung proporsi kecacatan p Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 dan 2 adalah sebagai berikut : 1. 0,0120 81.680 981 1 1 1    n np P 2 . 0,0125 75.084 939 2 2 2    n np P Keterangan : np i : Jumlah kecacatan bentuk n i : Jumlah produk b. Menghitung garis pusat yang merupakan rata-rata kecacatan produk �̅ 0,0123 1.856.324 22.784      n np p 0,0410 0,0420 0,0430 0,0440 0,0450 0,0460 0,0470 0,0480 0,0490 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 proporsi kecacatan ketebalan p p ucl lcl Universitas Sumatera Utara Keterangan:  np : Jumlah total kecacatan bentuk  n : Jumlah total produk c. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit UCL Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 dan 2 adalah sebagai berikut : 1. 0,0134 81.680 0,0123 - 1 0,0123 3 0,0123 1 3 1      n p - p p UCL 2. 0,0135 75.084 0,0123 - 1 0,0123 3 0,0123 1 3 2      n p - p p UCL Keterangan : �̅ : Rata-rata kecacatan produk n : Jumlah produk kertas rokok d. Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit LCL Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 dan 2 adalah sebagai berikut : 1. 0,0111 81.680 0,0123 - 1 0,0123 3 0,0123 1 3 1      n p - p p LCL 2. 0,0111 75.084 0,0123 - 1 0,0123 3 0,0123 1 3 2      n p - p p LCL Keterangan: �̅ : Rata-rata kecacatan produk n : Jumlah produk Apabila nilai proporsi dari suatu subgrup berada di bawah nilai LCL maka akan dianggap out of control diluar batas kendali. Berdasarkan perhitungan nilai Universitas Sumatera Utara UCL dan LCL, terlihat bahwa proporsi kecacatan p pada subgrup 1 dan 2 masih berada dalam batas kontrol. Hasil perhitungan proporsi kecacatan, UCL, dan LCL dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Proporsi Kecacatan Bentuk, UCL, dan LCL Sub Grup Jumlah Produk Jumlah Kecacatan Bentuk np Proporsi Kecacatan Bentuk p UCL LCL 1 81.680 981 0,0120 0,0123 0,0134 0,0111 2 75.084 939 0,0125 0,0123 0,0135 0,0111 3 85.592 1.063 0,0124 0,0123 0,0134 0,0112 4 79.714 941 0,0118 0,0123 0,0135 0,0111 5 79.282 926 0,0117 0,0123 0,0135 0,0111 6 82.482 982 0,0119 0,0123 0,0134 0,0111 7 77.891 980 0,0126 0,0123 0,0135 0,0111 8 81.598 963 0,0118 0,0123 0,0134 0,0111 9 83.882 1.008 0,0120 0,0123 0,0134 0,0111 10 84.752 1.023 0,0121 0,0123 0,0134 0,0112 11 81.904 1.039 0,0127 0,0123 0,0134 0,0111 12 78.201 995 0,0127 0,0123 0,0135 0,0111 13 85.514 1.069 0,0125 0,0123 0,0134 0,0112 14 85.649 1.054 0,0123 0,0123 0,0134 0,0112 15 78.401 914 0,0117 0,0123 0,0135 0,0111 16 81.397 941 0,0116 0,0123 0,0134 0,0111 17 76.626 910 0,0119 0,0123 0,0135 0,0111 18 76.599 1.009 0,0132 0,0123 0,0135 0,0111 19 82.968 1.031 0,0124 0,0123 0,0134 0,0111 20 79.229 994 0,0125 0,0123 0,0135 0,0111 21 79.303 1.021 0,0129 0,0123 0,0135 0,0111 22 81.612 1.075 0,0132 0,0123 0,0134 0,0111 23 76.964 926 0,0120 0,0123 0,0135 0,0111 Jumlah 1.856.324 22.784 Dari hasil perhitungan Tabel 5.12. di atas, maka selanjutnya dapat dibuat peta kendali p yang dapat dilihat pada Gambar 5.6. p Universitas Sumatera Utara Gambar 5.6. Peta Kontrol P pada Kecacatan Bentuk Dari hasil peta kontrol tersebut, terlihat bahwa kecacatan yang terjadi masih berada dalam batas kontrol tidak ada data yang out of control.

5.2.7. Diagram Sebab Akibat Cause Effect Diagram

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 44

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 17

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15