Waste Treatment GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Khusus untuk Fire Protection, perusahaan menyediakan alat pemadam kebakaran pada tempat-tempat yang rawan kebakaran. Untuk pengamanan arus listrik maka saklar-saklar harus ditempatkan pada posisi yang mudah dijangkau dan tertutup, sekring harus pada panel tertutup, kabel listrik harus dipasang yang bagus agar tidak terjadi korslet antara kabel dan putuskan arus listrik bila terjadi hal-hal yang membahayakan keselamatan pekerja.

2.14. Waste Treatment

Pada PT. Mutiara Mukti Farma hasil sampingan yang terjadi akibat kegiatan pabrik adalah berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah cair berasal dari pencucian alat dan proses pembuatan obat sirup. Sedangkan limbah padat bersal dari tepung sisa-sisa pembuatan obat, botol, kertas, debu, plastik, karton, strip, dan blister. Adapun pengolahan limbah yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Limbah Padat Pengolahan limbah padat menggunakan incinerator dan tungku pembakaran. Incinerator berfungsi untuk membakar tepung sisa pembuatan obat pada suhu 800-1000 o C. tungku pembakaran berfungsi untuk membakar karton, kertas, dan plastic. Untuk limbah padat berupa botol dan besi hanya ditumpuk dan kemudian dijual. Sedangkan untuk plastik-plastik blister dan strip tidak dibakar dlam tungku atau incinerator melainkan dibuang ke tempat Universitas Sumatera Utara pembuangan akhir TPA. Karena plastik jika dibakar dapat menimpulkan bau yang mengganggu penduduk di sekitar pabrik tersebut. 2. Limbah cair Sistem pengelolaan limbah cir terdiri dari enam kolam yaitu : a. Kolam Pertama Air buangan pada kolam pertama berasal dari cucian alat dan proses pembuatan sirup. Setiap hari senin ditambahkan PAC Poly Aluminium Clorida dan Koaret dengan cara sebagai berikut : 1. Larutkan PAC Poly Aluminium Clorida sebanyak 1,5 kg dalam 20 liter air bersih 2. Larutkan bahan koaret sebanyak 0,25 Kg dalam 20 liter air bersih 3. Periksa pH air limbah standar :6,5-8,5, setelah diperiksa pH awal :7 4. Mikser air limbah selama 30 menit 5. Masukkan lauratan PAC Poly Aluminium Clorida ke dalam air limbah dalam posisi mikser 6. Mikser air limbah selama 30 menit 7. Masukkan kaoret ke dalam air limbah pada posisi mikser 8. Mikser air limbah selama 30 menit 9. Diamkan air limbah selama 2,5 jam 10. Alirkan air ke kolam kedua b. Kolam Kedua Pada kolam kedua tidak ada perlakuan apapun. Air buangan mengalir secara gravitasi ke kolam ketiga Universitas Sumatera Utara c. Kolam Ketiga Kolam ketiga sudah terbentuk lumpur, kemudiaan lumpur diangkat dan dibuang ke tanah kolam enam d. Kolam Keempat Air limbah pad kolam keempat berasal dari kamar mandi, laundry dan aliran air hujan. Air limbah akan secara gravitasi ke kolam ke lima e. Kolam Kelima Pada kolam ke lima terdpat tanah, kerikil, dan pasir, kemudian air akan mengalir secara gravitasi ke kolam keenam f. Pada kolam keenam terdapat endapan lumpur yang dikeringkan yang berasal dari kolam ketiga. Pada endapan lumpur tumbuh tanaman seperti kangkung dan labu. Tumbuhnya tanaman tersebut digunakan sebagai indikator bahwa air limbah tidak mengandung zat kimia berbahaya Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan perusahaan bahwa pH air limbah adalah sekitar 6,20 dan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep51MENLH101995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan industri yaitu 6-9 maka pH air limbah PT. Mutiara Mukti Farma sudah memenuhi syarat. Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Definisi Kualitas

Dalam situasi persaingan global yang semakin kompetitif, persoalan kualitas produk menjadi isu sentral bagi setiap perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk berkualitas akan menjadi senjata untuk memenangkan persaingan, karena dengan memberikan produk berkualitas, kepuasan konsumen akan tercapai. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan defenisi yang tepat dan pemahaman yang akurat tentang kualitas yang tepat. Menurut American Society Of Quality Control, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau layanan menyangkut kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan. Sedangkan menurut filsafat jepang kualitas adalah “zero defect” yaitu mengerjakan pertama kali dengan benar.

3.2. Perspektif Terhadap Kualitas

Menurut Garvin 1995 terdapat lima perspektif terhadap kualitas produk, yaitu: a. Trancendent Approach Pendekatan ini dikembangkan dari filosofi dan meminjam diskusiplato tentang kecantikan. Menurut sudut pandang kecantikan, Quality is innate excellent kualitas adalah kesempurnaan. Menurut pendekatan pendefinisian kualitas sangat subyektif dan sulit didefinisikan dan digambarkan secara Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 44

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 17

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15