Minimal Cut Set Pengolahan Data

5.2.9. Minimal Cut Set

Minimal cut set merupakan kumpulan dari basic event atau kombinasinya. Jiaka event terjadi secara bersama-sama maka secara pasti top level event akan terjadi. Dengan mengaplikasikan persamaan boolean pada Fault Tree Analysis maka akan diperoleh minimal cut set. Pertama beri pemisalan pada tiap-tiap gerbang dan kejadian. T = produk cacat P4 = kurang pelatihan G1 = ketebalan P5 = salah komunikasi G2 = bentuk G3 = mesin G4 = metode G5 = kesalahan cetak G6 = kesalahan setting G7 = mesin Aus G8 = tidak sesuai SOP G9 = kurang teliti G10 = kurang terampil G11 = maintenance G12 = kelalaian P1 = kejenuhan P2 = tidak disiplin P3 = kurang pengalaman Universitas Sumatera Utara T G1 G2 G4 G3 G9 G8 P1 P2 P2 P5 G5 G10 P3 P4 G11 G6 G7 P2 P5 G3 G9 P1 P2 G10 P3 P4 G11 G6 G7 G12 P2 P5 G12 Gambar 5.10. Fault Tree Dengan Pemisalan T = G1+G2 G9 = P1+P2 G1 = G3+G4 G10 = P3+P4 G2 = G5 G11 = G12 G3 = G6+G7 G12 = P2+P5 G4 = G8 G5 = G3 G6 = G9+G10 G7 = G11 G8 = P2+P5 Menggunakan pendekatan dari atas ke bawah, didapat: Universitas Sumatera Utara T= G1+G2 T= G3+G4+G5 T= G6+G7+G8+G3 T= G6+G7+G8+ G6+G7 T= G9+G10+G11+P2+P5+G9+G10+G11 T= P1+P2+P3+P4+G12+P2+P5+P1+P2+P3+P4+G12 T=P1+P2+P3+P4+ P2+P5+P2+P5+P1+P2+P3+P4+ P2+P5 Maka minimal cut set dari Gambar 5.10. adalah: 2P1+5P2+2P3+2P4+3P5 Melalui metode FTA diperoleh 14 Basic event yang menyebabkan terjadinya kecacatan maka persentase untuk setiap kejadian yaitu: T = 10014 p = 7,14 Melalui aplikasi aljabar boolean kita peroleh bahwa minimal cut set terdiri dari 5 jenis basic event dimana proporsi terjadinya kecacatan dengan basic event dapat kita rumuskan sebagai : T = 2P1+5P2+2P3+2P4+3P5 T = 27,14P1 + 57,14P2+27,14P3+27,14P4+37,14P5 T = 14,29 P1 + 35,71P2 + 14,29P3+14,29P4+21,43P5 Dengan persamaan ini dapat diketahui bahwa penyebab terbesar terjadinya top event produk cacat pada produksi kaplet di PT. Mutiara Mukti Farma adalah ketidakdisiplinan pegawai PT. Mutiara Mukti Farma serta kesalahan komunikasi antar pekerja. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis dan Pembahasan Pengendalian Kualitas dengan

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 44

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Kaplet Dengan Metode Statistical Quality Control dan Fault Tree Analysis Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 17

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15