86 perhitungan atas dasar harga berlaku, PDRB Kota Padangsidimpuan tahun 2009
sebesar 1.900 miliar rupiah. Sedangkan ditinjau dari nilai konstan, PDRB Kota Padangsidimpuan sebesar 884,26 miliar rupiah. Kota Padangsidimpuan memiliki
panjang jalan 378,12 km. Populasi kendaraan di Kota Padangsidimpuan tahun 2009 sejumlah 23.030 kendaraan dengan rincian mobil penumpang sejumlah 3.281 kend,
bus sejumlah 220 kend, mobil gerobak sejumlah 1.553 kend, sepeda motor sejumlah 17.976 kend.
Penelitian yang
dilakukan berdasarkan
data-data wilayah
Kota Padangsidimpuan memperoleh hasil berupa nilai Indeks Prasarana Jalan IPJ dan
Standar Pelayanan Minimum SPM sebagai berikut: -
IPJ = 3,57 rata-rata nasional=6,00
- SPM indeks aksesbilitas
= 0,4 syarat 1,50 -
SPM indeks mobilitas = 0,18 syarat 2,00
V.3.5 Diskusi
Sub bab ini akan menganalisa perbandingan antara hasil penelitian jaringan jalan di wilayah Kota Pekanbaru dengan beberapa wilayah yang sudah dianalisa
sebelumnya sebagaimana tertera dalam penjelasan sebelumnya. Dibawah ini merupakan perbandingan penelitian jaringan jalan dibeberapa wilayah:
Universitas Sumatera Utara
87
Tabel V.10 Perbandingan Penelitian Jaringan Jalan dibeberapa Wilayah
Pekanbaru 2010
Padangsidimpuan 2009
Serang 2006
Pandeglang 2006
Jawa Barat 2004
Luas Wilayah km²
632,26 145,85
1.734,09 2.746,89
28.675,82
Jumlah Penduduk
jiwa 897.768
1.919.912 1.915.502
1.112.665 37.980.422
Kepadatan Penduduk
jiwakm² 1.420
1.207 1.104
405,06 1.324,48
PDRB Berdasarkan
Harga Berlaku Miliar
Rupiah 38.030
1.900 12.249
5.465,87 234.943,14
PDRB Berdasarkan
Nilai Konstan Miliar
Rupiah 9.360
884,26 8.298,65
3.521,11 63.249,93
Panjang Jalan km
2.578,22 378,12
1.048,34 755,127
22.050,84
Universitas Sumatera Utara
88 Populasi
Kendaraan kend
139.475 23.030
99.860 50.289
-
Pencapaian atau hasil dari data-data di wilayah tersebut akan dihitung dalam indikator-indikator nilai IPJ dan SPM. Hasil dari nilai IPJ dan SPM merupakan tolak
ukur keberhasilan pengadaan jaringan jalan disebuah wilayah. Berikut ini perbandingan nilai indikator pencapaian IPJ dan SPM dibeberapa wilayah:
Tabel V.11 Perbandingan Nilai Indikator Pencapaian IPJ dan SPM Dibeberapa Wilayah
Pekanbaru 2010
Padangsidimpuan 2009
Serang 2006
Pandeglang 2006
Jawa Barat 2004
Ktj 7,16
6,10 4,19
2,96 -
Knj 5,60
0,35 3,44
6,64 -
Bln 5,89
2,00 3,30
4,01 -
Pyp 6,69
5,59 3,11
3,28 -
IPJ 6,63
3,57 3,57
4,23 -
Indeks Aksesbilitas
4,08 1,5
0,40 1,5
0,40 1,5
1,6 1,5
0,77 1,5
Indeks Mobilitas
2,87 5,0
0,18 2,0
0,36 2,0
0,39 1,0
0,58 0,5
Tabel V.11 menjelaskan hasil dari pencapaian kinerja jaringan jalan berdasarkan IPJ dan SPM. Dari penjelasan tersebut tampak jelas bahwa Kota
Universitas Sumatera Utara
89 Pekanbaru memiliki nilai IPJ yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa wilayah
diantaranya Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pencapaian IPJ dan SPM:
- Panjang jalan terhadap luas wilayah
Kota Pekanbaru memiliki panjang jalan 2.578,22 km. Panjang jalan ini jika dibandingkan dengan wilayah lain merupakan jalan terpanjang. Luas wilayah
Kota Pekanbaru 632,26 km². Perbandingan panjang jalan dengan luas wilayah Ktj Kota Pekanbaru 7,16 lebih besar nilainya dibandingkan
dengan wilayah lain. Hal ini disebabkan Kota Pekanbaru memiliki jalan yang cukup panjang sehingga mampu melayani wilayah Kota Pekanbaru. Sebagai
perbandingan, Kota Padangsidimpuan memiliki panjang jalan 378,12 km dan luas wilayah 145,85 km² dengan nilai Ktj 6,10. Kota Padangsidimpuan
memiliki jalan yang kurang untuk melayani luas wilayah dibandingkan dengan Kota Pekanbaru.
- Panjang jalan terhadap jumlah kendaraan
Kota Pekanbaru memiliki jalan dengan panjang 2.578,22 km. Jumlah kendaraan yang ada berjumlah 139.475. Perbandingan panjang jalan dengan
jumlah kendaraan Bln Kota Pekanbaru 5,89 lebih besar nilainya dibandingkan wilayah lain. Semakin panjang jalan dan semakin kecil jumlah
kendaraan, jalan akan mampu melayani kendaraan dengan baik sehingga pencapaian nilai IPJ akan semakin baik.
- Panjang jalan terhadap jumlah penduduk
Kota Pekanbaru memiliki jalan dengan panjang 2.578,22 km. Jumlah penduduk yang dilayani jalan di Kota Pekanbaru sejumlah 897.768 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
90 Perbandingan panjang jalan dengan jumlah penduduk Pyp Kota Pekanbaru
6,69 lebih besar nilainya dibandingkan beberapa wilayah. Semakin panjang jalan dan semakin kecil jumlah penduduk yang akan dilayani, maka
pencapaian nilai IPJ akan semakin baik. -
Aksesbilitas Kota Pekanbaru memiliki nilai indeks aksesbilitas yang sudah mencukupi
dengan nilai 4,08 syarat 1,50. Berdasarkan SPM, syarat untuk indeks aksesbilitas dipengaruhi oleh kepadatan penduduk. Indeks aksesbilitas
merupakan perbandingan panjang jalan terhadap luas wilayah. -
Mobilitas Kota pekanbaru memiliki nilai indeks mobilitas yang belum memenuhi syarat
dengan nilai 2,87 syarat 5,00. Berdasarkan SPM, syarat untuk indeks mobilitas dipengaruhi oleh PDRB perkapita. Indeks mobilitas merupakan
perbandingan panjang jalan dengan jumlah penduduk. Mobilitas dalam SPM
sama dengan variabel Pyp dalam IPJ. Kota Pekanbaru memiliki nilai indeks
mobilitas yang belum memenuhi syarat, maka Kota Pekanbaru membutuhkan pembangunan jalan.
Analisa kinerja jaringan jalan Kota Pekanbaru dengan nilai skor yang baik bukan berarti Kota Pekanbaru terbebas dari kemacetan berdasarkan pengamatan
langsung. Hal ini membuktikan bahwa hasil analisa jaringan jalan secara umum tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya di wilayah Kota Pekanbaru. Ada
beberapa kawasan di Kota Pekanbaru yang sering terjadi kemacetan, misalnya kawasan jalan hang tuah, jalan tuanku tambusai, jalan sudirman, dan beberapa jalan
lainnya. Aktifitas pada jam sibuk yang mengakibatkan terjadinya penumpukan
Universitas Sumatera Utara
91 kendaraan yang berakibat kemacetan. Sebagai contoh jalan Hang Tuah kecamatan
Sail. Ada beberapa titik konsentrasi aktifitas disepanjang jalan ini seperti perkantoran, rumah sakit umum daerah, sekolah dan juga pasar. Dari permasalahan
ini bisa menggambarkan bahwa hasil perhitungan yang didapat tidak bisa mewakilkan keadaan yang sebenarnya untuk beberapa simpul jalan di Kota
Pekanbaru, perlu dilakukan penataan ruang terhadap Kota Pekanbaru agar tidak lagi terjadi penumpukan aktifitas kendaraan dengan volume yang besar sehingga dapat
mengurangi dampak kemacetan. Jaringan jalan Kota Pekanbaru secara umum sudah efektif dalam pencapaian IPJ akan tetapi ada beberapa simpul jalan dalam jaringan
jalan mikro tidak sesuai dengan pencapaian nilai skor IPJ Kota Pekanbaru. Ditinjau dari nilai SPM Kota Pekanbaru, untuk indeks mobilitas memiliki nilai
dibawah dari syarat yang ditentukan. Hal ini bisa membuktikan bahwa tingkat pelayanan jalan untuk Kota Pekanbaru masih rendah atau kurang baik. Penanganan
jalan di Kota Pekanbaru diperlukan agar bisa meningkatkan nilai indeks mobilitas sesuai dengan pendapatan daerah.
a. Perbandingan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Kota Padangsidimpuan
- Indeks Prasarana Jalan IPJ
Kota Pekanbaru 2010
Kota Padangsidimpuan 2009
IPJ 6,63
3,57
- Standar Pelayanan Minimal SPM
Pada pembahasan nilai SPM, penelitian ini berbeda pola perhitungan. Pada perhitungan indeks aksesbilitas, Kota Pekanbaru dihitung dengan panjang jalan
Universitas Sumatera Utara
92 dibagi dengan luas wilayah Kota Pekanbaru. Kota Padangsidimpuan dihitung dengan
luas wilayah dibagi panjang jalan Kota Padangsidimpuan.
Kota Pekanbaru 2010 Kota Padangsidimpuan 2009
Nilai Syarat
Nilai Syarat
Indeks Aksesbilitas
4,08 1,5
0,40 1,5
Indeks Mobilitas
2,87 5,0
0,18 2,0
Universitas Sumatera Utara
93
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan