Standar Pelayanan Minimal SPM Prasarana Jalan

32 c Skor IPJ merupakan hasil pembobotan dari beberapa skor variabel Ktj, Knj, Bln, Pyp sehinggga untuk mengidentifikasi permasalahan dari skor IPJ tertentu harus dilihatdi-breakdown ke level variabel untuk dapat mengetahui akar permasalahannya.

II.7.1.5 Analisis Kebijakan

Rata-rata skor IPJ Nasional=5,68 masih berada di bawah ambang nilai cukup secara psikologis, yakni rata-rata IPJ=6,00. Hasil interpretasi skor IPJ diaplikasikan dalam analisis kebijakan penanganan jalan PT. Reka Desindo Mandiri, 2004: a. Indikasi kebutuhan program penanganan jalan dari skor IPJ yang ditunjukkan suatu wilayah dilakukan dengan kaidah: - Jika skor IPJ rendah dibawah rata-rata pulau atau nasional, maka secara umum wilayah tersebut membutuhkan program penanganan jalan yang lebih ekstensif. - Jenis kebutuhan penangan jalan untuk suatu wilayah ditentukan oleh skor dari setiap variabel: skor Knj mantap digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaanpeningkatan jalan, sedangkan skor Ktj, Bln, Pyp untuk mengidentifikasi kebutuhan pembangunan jalan.

II.8 Standar Pelayanan Minimal SPM Prasarana Jalan

SPM jalan didefinisikan sebagai ukuran teknis fisik jalan yang sesuai dengan kriteria teknis yang ditetapkan, yang harus dicapai oleh setiap jaringan jalan dan ruas-ruas jalan yang ada didalamnya, dalam kurun waktu yang ditentukan, melalui Universitas Sumatera Utara 33 penyediaan prasarana jalan Iskandar, 2011. Ada 3 tiga indikator sebagai kriteria SPM jaringan jalan: 1. Aksesbilitas Aksesbilitas adalah suatu ukuran kemudahan bagi pengguna jalan untuk mencapai suatu pusat kegiatan PK atau simpul-simpul kegiatan di dalam wilayah yang dilayani jalan. Dievaluasi dari keterhubungan antar pusat kegiatan oleh jalan dalam wilayah yang dilayani jalan dan diperhitungkan nilainya terhadap luas wilayah yang dilayani. 2. Mobilitas Mobilitas adalah ukuran kualitas pelayanan jalan yang diukur oleh kemudahan per individu masyarakat melakukan perjalanan melalui jalan untuk mencapai tujuannya. Ukuran mobilitas adalah panjang jalan dibagi oleh jumlah orang yang dilayaninya. 3. Keselamatan Keselamatan dalam konteks pelayanan adalah keselamatan pengguna jalan melakukan perjalanan melalui jalan dengan segala unsur pembentuknya, yaitu pengguna jalan, kendaraan sarana, dan jalan dengan kelengkapannya bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan, serta lingkungan jalan. Peranan jalan yang sangat strategis untuk melayani pergerakan arus orang dan barang, sehingga agar prasarana jalan dapat berfungsi dengan baik dalam melayani lalulintas, diperlukan penyelenggaran terhadap jaringan jalan yang ada dengan baik dan benar. Maka dari itu, diperlukan suatu standar pelayanan yang dalam hal ini dikeluarkan oleh Depkimpraswil melalui Kepmenkimpraswil No. 534KPTSM2001 mengeluarkan Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal bidang penataan Universitas Sumatera Utara 34 ruang, perumahan dan permukiman, dan pekerjaan umum. Dengan memperhatikan nilai minimal pelayanan prasarana jalan dalam SPM dan variabel IPJ terdapat beberapa nilai minimal yang dapat ditetapkan untuk setiap indikator seperti dalam tabel II.5. Tabel II.5 Nilai-nilai minimum dari SPM Variabel IPJ Nilai Minimal dari SPM Ketersediaan prasarana jalan Ktj Indeks aksesbilitas kmkm² Kepadatan penduduk Minimal Indeks Aksesbilitas jiwakm² kmkm² a. Sangat tinggi5000 a. 5,00 b. Tinggi1000 b. 1,50 c. Sedang500 c. 0,50 d. Rendah100 d. 0,15 e. Sangat rendah100 e. 0,05 Kinerja Jaringan jalan Knj Kemantapan fisik jalan Kondisi fisik jalan minimal sedang dengan syarat: Lebar jalan minimum Volume lalulintas Nilai IRI, RCI m LHR=smphari mkm, NA a. 27 m 20000 IRI6,00RCI6,50 b. 7 m 8000-20000 IRI6,00RCI6,50 c. 6 m 3000-8000 IRI8,00RCI5,50 d. 4,50 m 3000 IRI8,00RCI5,50 Universitas Sumatera Utara 35 Beban Lalulintas Bln Kemantapan layanan jalan Nilai VCR ruas jalan maksimal 0,85 dengan syarat: Fungsi jalan Kecepatan minimal A,K,L kmjam a. Jalan arteri primer dan sekunder 25 b. Jalan Kolektor primer dan sekunder 20 c. Jalan lokal primer dan sekunder 20 Pelayanan Jalan Pyp Indeks mobilitas km1000 penduduk PDRB perkapita Minimal indeks mobilitas jutaRpkapth km1000 penduduk a. Sangat tinggi 10 a. 5,00 b. Tinggi 5 b. 2,00 c. Sedang 2 c. 1,00 d. Rendah 1 d. 0,50 e. Sangat rendah 1 e. 0,20 Sumber : PT. Reka Desindo Mandiri, 2004

II.9 Studi Terdahulu