29 1.
Menelaah biaya tetap diskresioner, baik unsur biaya maupun program- program yang membentuk suatu paket biaya tetap diskresioner dan
kemudiaan mencari biaya yang dapat dipotong dengan segera. 2.
Mencari cara-cara untuk membuat karyawan bekerja secara lebih efisien dengan membuang duplikasi waktu bukan nilai tambah, atau waktu
perbaikan mesin, dan dengan meningkatkan muatan kerja karyawan. c.
Mengurangi Asset Pengguntingan terhadap kelebihan investasi dalam perusahaan dapat
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perputaran aktiva dan juga terhadap ROI. Pengurangan investasi-investasi yang tidak perlu kerap
memerlukan pelepasan maupun penghapusan aktiva-aktiva yang tidak produktif ataupun tidak lagi dipergunakan.
D. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
Rasio likuiditas Syamsuddin, 2010:41 adalah suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka
pendek pada saat jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Van Horne dan Wachowicz 2005:205, likuiditas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek
aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tersebut. Van Horne dan Wachowicz 2005:313 menyebutkan adanya indikasi
semakin besar likuiditas perusahaan semakin kuat keseluruhan kondisi keuangan dan semakin besar laba perusahaan berarti semakin tinggi tingkat resiko
Universitas Sumatera Utara
30 pendanaan yang digunakan yaitu pendanaan hutang semakin menarik dengan
adanya perbaikan dalam likuiditas. Menurut Syamsuddin 2010:209, peningkatan aktiva lancar akan
mengakibatkan profitabilitas menurun diukur dengan ROI. Hal ini disebabkan total aktiva akan meningkat sehingga ROI yang dihasilkan semakin kecil.
Penurunan aktiva lancar akan mengakibatkan profitabilitas meningkat karena adanya penurunan total aktiva sehingga ROI yang dihasilkan semakin besar.
Uraian tersebut menyimpulkan bahwa likuiditas berbanding terbalik dengan profitabilitas
Rasio likuiditas yang biasa digunakan perusahaan dan yang dipakai dalam penelitian ini Kasmir, 2010: 119:
1. Rasio Lancar Current Ratio
Current ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera
jatuh tempo. Rumus Current ratio yang digunakan:
Lancar Hutang
Lancar Aktiva
Ratio
Current Misalnya diperoleh hasil bagi 3, dikatakan current ratio-nya 3 : 1 atau
300. Artinya setiap Rp 1,00 hutang jangka pendek dijamin dengan Rp 3,00 aktiva lancar.
Dalam mengukur likuiditas yang penting bukan besar kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan hutang lancar melainkan harus dilihat pada
hubungannya atau perbandingannya yang mencerminkan kemampuan mengembalikan hutang. Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan
adanya tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah
Universitas Sumatera Utara
31 likuiditasnya seperti persediaan yang berlebihan. Current ratio yang tinggi
tersebut memang baik bagi sudut pandang kreditur, tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar
tidak didayagunakan dengan efektif. Sebaliknya current ratio yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa manajemen telah
mengoperasikan aktiva lancar secara efektif. Saldo kas dibuat minimum sesuai dengan tingkat perputaran piutang dan persediaan diusahakan
maksimum. 2.
Rasio Kas Cash Ratio Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas yang
tersedia untuk membayar hutang lancar. Ketersediaan uang kas dapat dilihat dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening
perusahaan yang ada di bank misalnya tabungan atau giro. Rumus cash ratio yang digunakan:
Lancar Hutang
Bank dan
Kas
Ratio Cash
Misalnya diperoleh hasil bagi 2, dikatakan cash ratio-nya 2:1 atau 200. Artinya setiap Rp 1,00 hutang jangka pendek dijamin dengan Rp 2,00 dana
kas. Cash ratio yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan dana kas yang
tersedia. Sebaliknya cash ratio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kekurangan dana kas untuk membayar hutang jangka
pendeknya sehingga perlu dilakukan penjualan aktiva lancar yang lain untuk menutupi kekurangan dana kas.
Universitas Sumatera Utara
32
E. Rasio Leverage Leverage Ratio