54
1. Analisis Hubungan Likuiditas dengan ROI
a. Analisis Hubungan CR dengan ROI
Tabel 4.7 Correlations
Current Ratio Return on
Investment Current Ratio
Pearson Correlation 1
.963 Sig. 2-tailed
.009 N
5 5
Return on Investment
Pearson Correlation .963
1 Sig. 2-tailed
.009 N
5 5
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Tabel 4.7 menunjukkan koefisien korelasi r = 0,963 dengan signifikansinya sebesar 0,009 dan taraf kesalahan
sebesar 1. Nilai positif pada koefisien korelasi menjelaskan apabila CR naik maka ROI naik
dan apabila CR turun maka ROI turun. Tanda pada r = 0,963 menjelaskan adanya hubungan yang signifikan antara CR dan ROI.
Pengujian Hipotesis: H0 : r = 0, CR mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan ROI
Ha : r
0, CR mempunyai hubungan yang signifikan dengan ROI. Nilai koefisien korelasi hasil perhitungan rh sebesar 0,963 ternyata lebih
besar dari nilai r tabel untuk n = 5 dengan taraf kesalahan 1 sebesar 0,959 atau dapat dinyatakan dengan rh 0,963 r tabel 0,959 sehingga H0
ditolak dan Ha diterima. Artinya, CR dan ROI memiliki hubungan yang signifikan.
Dari hasil output menggunakan bantuan SPSS dan pengujian hipotesis, keduanya memberikan hasil bahwa CR dan ROI pada PT Agro Nusa Medan
Universitas Sumatera Utara
55 memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ROI. Artinya, apabila CR
mengalami kenaikan atau penurunan maka ROI juga akan mengalami kenaikan atau penurunan.
CR dan ROI mengalami penurunan karena adanya peningkatan aktiva lancar, hutang lancar, dan total aktiva serta penurunan laba bersih setelah
pajak pada tahun 2007. Meskipun hutang lancar meningkat tetapi perusahaan masih mampu melunasinya karena adanya peningkatan aktiva
lancar yang juga menambah total aktiva. ROI mengalami penurunan karena total aktiva meningkat sedangkan laba bersih setelah pajak menurun yang
disebabkan adanya penurunan pendapatan lain-lain disertai dengan peningkatan beban lain-lain.
CR dan ROI mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2009. Hal ini disebabkan adanya penggunaan kas dan bank untuk melunasi bunga
pinjaman kepada pihak BSRE sehingga aktiva lancar dan hutang lancar berkurang. Pendapatan perusahaan juga mengalami peningkatan dan beban
lain-lain berkurang sehingga laba bersih setelah pajak meningkat. Total aktiva menurun karena adanya penurunan aktiva lancar. Kondisi tersebut
mengakibatkan peningkatan ROI. Pergerakan CR dan ROI pada tahun 2006 berbanding terbalik dimana CR
menurun dan ROI meningkat. Hal ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dalam jumlah besar dibandingkan dengan hutang lancar. Peningkatan
aktiva lancar mengakibatkan total aktiva bertambah. Laba bersih juga bertambah karena adanya peningkatan pendapatan dividen sehingga ROI
yang dihasilkan juga meningkat meskipun hanya sebesar 0,06.
Universitas Sumatera Utara
56 Uraian di atas menjelaskan bahwa selama periode 2005-2009 CR dan ROI
pada PT Agro Nusa Medan menggambarkan hubungan yang positif dan signifikan.
b. Analisis Hubungan Cash Ratio dengan ROI