41
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Likuiditas dan Leverage dengan ROI
1. Current Ratio CR dengan ROI
Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancar. CR dihasilkan dengan cara membagikan aktiva lancar dengan hutang lancar. Semakin tinggi CR maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajibannya dan sebaliknya semakin rendah CR maka semakin kecil kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya. Berikut gambaran
perkembangan CR pada PT Agro Nusa Medan:
Tabel 4.1 Perkembangan Current Ratio CR dan ROI
Tahun Aktiva Lancar
Hutang Lancar
CR Laba Bersih
Setelah Pajak
Total Aktiva ROI
2005 41.325.632.432 2.007.680.016 20,58 70.723.308 42.936.365.614 0,16
2006 41.893.887.773 2.195.353.015 19,08 96.216.625 43.437.655.254 0,22
2007 43.363.147.339 2.438.893.720 17,78 62.999.707 44.378.696.127 0,14
2008 43.125.553.350 2.027.578.543 21,27 109.441.464 43.815.607.780 0,25 2009 42.830.039.774 1.350.665.285 31,71 205.601.261 43.314.316.078 0,47
Sumber: Laporan Keuangan PT Agro Nusa Medan
Universitas Sumatera Utara
42
Gambar 4.1 Perkembangan CR dengan ROI PT Agro Nusa Medan Periode 2005-2009 Sumber: Laporan Keuangan PT Agro Nusa Medan data diolah
CR pada PT Agro Nusa Medan mengalami perkembangan selama tahun 2005-2009. CR tertinggi tahun 2009 sebesar 31,71 kali dan terendah tahun 2007
sebesar 17,78 kali. ROI tertinggi tahun 2009 sebesar 0,47 dan terendah tahun 2007 yaitu 0,14. Berdasarkan gambar 4.1 di atas juga dapat dilihat bahwa CR
dan ROI mengalami pergerakan yang sama selama periode 2005-2009. Tetapi tahun 2006 CR dan ROI mengalami pergerakan yang berbeda yaitu CR menurun
sebesar 1,50 kali sedangkan ROI meningkat sebesar 0,06. CR menurun sebesar 1,50 kali menjadi 19,08 kali sedangkan ROI
meningkat sebesar 0,06 menjadi 0,22 pada tahun 2006. CR meningkat karena adanya peningkatan aktiva lancar sebesar Rp 568.255.341 menjadi Rp
41.893.887.773 dan hutang lancar meningkat sebesar Rp 187.672.999 menjadi Rp 2.195.353.015. ROI meningkat karena laba bersih setelah pajak dan total aktiva
mengalami peningkatan masing-masing sebesar Rp 25.493.317 dan Rp 501.289.640 menjadi Rp 96.216.625 dan Rp 43.437.655.254.
Universitas Sumatera Utara
43 Aktiva lancar dan hutang lancar mengalami peningkatan kembali tahun
2007 sebesar Rp 1.469.259.566 dan Rp 243.540.705 menjadi Rp 43.363.147.339 dan Rp 2.438.893.720 tetapi kondisi tersebut mengakibatkan menurunnya CR
sebesar 1,30 kali menjadi 17,78 kali. Laba bersih setelah pajak menurun sebesar Rp 33.216.917 menjadi Rp 62.999.707 sedangkan total aktiva meningkat sebesar
Rp 941.040.873 menjadi Rp 44.378.696.127. Hal ini mengakibatkan ROI menurun sebesar 0,08 menjadi 0,14.
CR mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,49 kali dan 10,44 kali menjadi 21,27 kali dan 31,71 kali tahun 2008 dan 2009. Selama dua tahun
tersebut aktiva lancar dan hutang lancar mengalami penurunan. Tahun 2008 aktiva lancar dan hutang lancar menurun sebesar Rp 237.593.989 dan Rp 411.315.177
menjadi Rp 43.125.553.350 dan Rp 2.027.578.543 sedangkan tahun 2009 menurun masing-masing sebesar Rp 295.513.577 dan Rp 676.913.258 menjadi Rp
42.830.039.774 dan Rp 1.350.665.285. ROI juga meningkat selama dua tahun berturut-turut masing-masing sebesar 0,11 dan 0,22 menjadi 0,25 dan
0,47. Laba bersih setelah pajak mengalami peningkatan setiap tahunnya sebesar Rp 46.441.757 dan Rp 96.159.796 menjadi Rp 109.441.464 dan Rp 205.601.261.
Sedangkan total aktiva menurun sebesar Rp 563.088.347 dan Rp 501.291.702 menjadi Rp 43.815.607.780 dan Rp 43.314.316.078.
2. Cash Ratio dengan ROI