Cash Ratio dengan ROI

43 Aktiva lancar dan hutang lancar mengalami peningkatan kembali tahun 2007 sebesar Rp 1.469.259.566 dan Rp 243.540.705 menjadi Rp 43.363.147.339 dan Rp 2.438.893.720 tetapi kondisi tersebut mengakibatkan menurunnya CR sebesar 1,30 kali menjadi 17,78 kali. Laba bersih setelah pajak menurun sebesar Rp 33.216.917 menjadi Rp 62.999.707 sedangkan total aktiva meningkat sebesar Rp 941.040.873 menjadi Rp 44.378.696.127. Hal ini mengakibatkan ROI menurun sebesar 0,08 menjadi 0,14. CR mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,49 kali dan 10,44 kali menjadi 21,27 kali dan 31,71 kali tahun 2008 dan 2009. Selama dua tahun tersebut aktiva lancar dan hutang lancar mengalami penurunan. Tahun 2008 aktiva lancar dan hutang lancar menurun sebesar Rp 237.593.989 dan Rp 411.315.177 menjadi Rp 43.125.553.350 dan Rp 2.027.578.543 sedangkan tahun 2009 menurun masing-masing sebesar Rp 295.513.577 dan Rp 676.913.258 menjadi Rp 42.830.039.774 dan Rp 1.350.665.285. ROI juga meningkat selama dua tahun berturut-turut masing-masing sebesar 0,11 dan 0,22 menjadi 0,25 dan 0,47. Laba bersih setelah pajak mengalami peningkatan setiap tahunnya sebesar Rp 46.441.757 dan Rp 96.159.796 menjadi Rp 109.441.464 dan Rp 205.601.261. Sedangkan total aktiva menurun sebesar Rp 563.088.347 dan Rp 501.291.702 menjadi Rp 43.815.607.780 dan Rp 43.314.316.078.

2. Cash Ratio dengan ROI

Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang lancar. Cash ratio dihasilkan dengan cara membagi jumlah kas dan bank dengan hutang lancar. Semakin tinggi cash ratio maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancarnya Universitas Sumatera Utara 44 dan sebaliknya semakin rendah cash ratio maka semakin kecil kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancarnya. Berikut gambaran perkembangan cash ratio pada PT Agro Nusa Medan: Tabel 4.2 Perkembangan Cash Ratio Tahun Kas dan Bank Hutang Lancar Cash Ratio 2005 1.920.020.508 2.007.680.016 0,96 2006 2.309.804.656 2.195.353.015 1,05 2007 3.763.688.982 2.438.893.720 1,54 2008 3.002.203.275 2.027.578.543 1,48 2009 2.872.832.788 1.350.665.285 2,13 Sumber: Laporan Keuangan PT Agro Nusa Medan Gambar 4.2 Perkembangan Cash Ratio dengan ROI PT Agro Nusa Medan Periode 2005-2009 Sumber: Laporan Keuangan PT Agro Nusa Medan data diolah Cash ratio dan ROI mengalami peningkatan dan penurunan selama periode 2005-2009. Cash ratio dan ROI tertinggi tahun 2009 masing-masing sebesar 2,13 kali dan 0,47 sedangkan cash ratio terendah tahun 2005 sebesar 0,96 kali dan ROI terendah tahun 2007 sebesar 0,14. Tahun 2007 dan 2008 cash ratio dan ROI mengalami pergerakan yang berbeda. Pada saat cash ratio meningkat tahun 2007 sebesar 0,49 kali ROI justru mengalami penurunan sebesar 0,08 Universitas Sumatera Utara 45 sedangkan tahun 2008, pada saat cash ratio menurun sebesar 0,06 kali ROI justru mengalami peningkatan sebesar 0,11. Cash ratio meningkat sebesar 0,09 kali dan 0,49 kali menjadi 1,05 kali dan 1,54 kali tahun 2006 dan 2007. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan kas dan bank lebih besar dibandingkan dengan hutang lancar. Kas dan bank meningkat masing-masing sebesar Rp 389.784.148 dan Rp 1.453.884.326 menjadi Rp 2.309.804.656 dan Rp 3.763.688.982. Hutang lancar meningkat masing-masing sebesar Rp 187.672.999 dan Rp 243.540.705 menjadi Rp 2.195.353.015 dan Rp 2.438.893.720. Peningkatan cash ratio tahun 2006 diikuti dengan peningkatan ROI sebesar 0,06 menjadi 0,22, tetapi tahun 2007 ROI menurun sebesar 0,08 menjadi 0,14. Penurunan ROI tersebut disebabkan adanya penurunan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 33.216.917 menjadi Rp 62.999.707 sedangkan total aktiva meningkat dalam jumlah besar yaitu Rp 941.040.873 menjadi Rp 44.378.696.127. Cash ratio menurun sebesar 0,06 kali menjadi 1,48 kali tahun 2008. Hal ini disebabkan adanya penurunan kas dan bank serta hutang lancar masing-masing sebesar Rp 761.485.707 dan Rp 411.315.177 menjadi Rp 3.002.203.275 dan Rp 2.027.578.543. ROI meningkat sebesar 0,11 menjadi 0,25 yang disebabkan adanya peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar Rp Rp 46.441.757 menjadi Rp 109.441.464 sedangkan total aktiva menurun dalam jumlah besar yaitu sebesar Rp 563.088.347 menjadi 43.815.607.780. Cash ratio meningkat kembali tahun 2009 sebesar 0,65 kali menjadi 2,13 kali tetapi kas dan bank serta hutang lancar mengalami penurunan masing-masing sebesar Rp 129.370.487dan Rp 676.913.258 menjadi Rp 2.872.832.788 dan Rp Universitas Sumatera Utara 46 1.350.665.285. Peningkatan cash ratio tersebut diikuti dengan peningkatan ROI sebesar 0,22 menjadi 0,47. ROI meningkat karena laba bersih setelah pajak meningkat sebesar Rp 96.159.796 menjadi Rp 205.601.261 sedangkan total aktiva menurun sebesar Rp 501.291.702 menjadi Rp 43.314.316.078

3. Debt to Assets Ratio DAR dengan ROI

Dokumen yang terkait

Studi Penerapan Metode Return on Investment Dalam Pengukuran Human Capital di Pabrik Gula Sei Semayang

3 132 89

Pengaruh Firm Size, Leverage, Return On Investment (Roi) Free Cash Flow (Fcf), Dividend Payout Ratio (Dpr),Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 60 114

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Aktivitas dengan Return on Investment Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 32 107

Hubungan Likuiditas terhadap Return on Investment (ROI) pada PT. Gudang Garam, Tbk.

10 155 78

Analisis Pengaruh Efektivitas Operasional Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

1 33 127

Penerapan Metode Groos margin Return On Investment Dalam Menentukan Nilai Balik Persediaan Barang Pada PT. Prima Indah Santon Medan

4 89 49

Analisis Hubungan Rasio Leverage Dengan Return On Investment (ROI) Pada PT Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk

7 93 71

Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 88

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT, RETURN ON EQUITY DAN LEVERAGE TERHADAP HARGA SAHAM

1 14 19

Analisis pengaruh efektifitas komponen modal kerja,leverage, umur perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang go public Indonesia : studi kasus pada perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009

1 8 100