C. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
1. Pengertian Lingkungan adalah sebuah kondisi dimana manusia akan dapat
merasakan adanya hubungan kuat antara dia dengan alam sekitarnya, dan masing-masing dapat merasakan bahwa apa yang terjadi didalam badan
mereka adalah sebuah keadaan dimana diri dan jiwa mereka menjadi satu dalam kebersamaan yang total. Ketika sebuah perasaan nyaman datang
dari dalam jiwa maka kenyamanan inipun akan dia rasakan secara fisik Mirabiela, 2008 dalam http:mirabiela. Wordpress.com20081023
kawasan lingkungan[23-10-2001]. Dalam arti umum, rumah adalah bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama jangka
waktu tertentu. Tempat tinggal bisa di rumah orang tua, kost maupun asrama. Jadi, lingkungan tempat tinggal adalah kondisi yang dirasakan
oleh seseorang terhadap keadaan di tempat tinggal dan sekitarnya secara fisik maupun nonfisik dalam jangka waktu tertentu.
2. Karakteristik Tempat Tinggal Lingkungan mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi untuk
belajar. Seseorang
akan dapat
memaksimalkan kemampuan
berkonsentrasi, jika mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi. Jika seseorang dapat memaksimalkan konsentrasi, ia mampu
menggunakan kemampuannya pada saat dan suasana yang tepat. Jika seseorang termasuk orang suka belajar di tempat yang sepi dan tenang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sementara temannya mengajak belajar di rumahnya sambil memasang musik dengan keras maka ia tidak dapat konsentrasi belajar.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar antara lain http:www.ut.ac.idhtmlStrategi-bjjgaya2.html:
a. Suara. Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap suara,
yaitu ada orang yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik keras, musik lembut, ataupun nonton TV; suka belajar di tempat yang
ramai, dan bersama teman; tidak dapat berkonsentrasi jika banyak orang ada disekitarnya; bagi orang tertentu, musik atau suara apapun
akan menggangu konsentrasi belajar mereka; dan beberapa orang tertentu tidak merasa terganggu baik ada suara ataupun tidak. Mereka
tetap berkonsentrasi belajar dalam keadaan apapun.
b. Pencahayaan. Pencahayaan merupakan faktor yang pengaruhnya
kurang begitu dirasakan dibandingkan dengan pengaruh suara. Hal itu mungkin karena relatif mudah mengatur pencahayaan sesuai dengan
yang dibutuhkan.
c. Temperatur. Pengaruh temperatur terhadap konsentrasi belajar pada
umumnya tidak terlalu dipermasalahkan orang. Namun, reaksi tiap orang terhadap temperatur berbeda. Ada yang memilih belajar di
tempat dingin, atau sejuk; sedangkan orang yang lain memilih tempat yang hangat.
d. Desain belajar. Jika seseorang sedang membaca, menulis, atau
meringkas modul yang membutuhkan konsentrasi akan merasa lebih nyaman untuk melakukannya sambil duduk santai di kursi, sofa,
tempat tidur, tikar, karpet atau duduk santai dilantai. Jika salah satu cara tersebut merupakan cara yang membuatnya lebih mudah
berkonsentrasi untuk belajar, maka mungkin termasuk orang yang membutuhkan desain informal atau cara belajar tidak formal yang
santai. Jika seseorang termasuk tipe yang membutuhkan desain formal, maka mungkin akan lebih mudah berkonsentrasi jika belajar
dengan kursi dan meja belajar. Tempat belajar yang dilengkapi dengan kalimat-kalimat positif, foto, gambar, atau jadwal belajar dapat
meningkatkan semangat belajar.
Penelitian yang
dikutip oleh
Zakiah Drajat
dalam http:www.mailarchive.comtamanbintangyahoogroup.commsg05760.h
tml, menyebutkan bahwa perilaku manusia 83 dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 oleh apa yang didengar dan 6 sisanya oleh gabungan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai stimulus. Dalam perspektif ini pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kepribadian sangat besar. Jika teman-teman yang sebaya
tidak betah di rumah, mereka akan membentuk komunitas tersendiri yang pada umumnya rentan terhadap pengaruh negatif.
D. Lingkungan Belajar Di Kampus