Hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar ditinjau dari lingkungan belajar : studi kasus mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dha

(1)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Sanata Dharma Agustinus Yogo Prasetyo

Universitas Sanata Dharma 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan belajar di kampus terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II; (2) pengaruh lingkungan belajar dimasyarakat terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Universitas Sanata Dharma. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 yang berjumlah 86 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan belajar di kampus terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II (ρ =0,869 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan belajar dimasyarakat terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II (ρ = 0,282 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

ix

THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATION IN LEARNING AND STUDENT’S ACHIEVEMENT PERCEIVED FROM LEARNING

ENVIRONMENT

A Case Study on the Students of Accounting Faculty of Education, The Department of Social Science Education, Sanata Dharma University, 2010

Accademic Year. Agustinus Yogo Prasetyo Sanata Dharma University

2012

The research aims to find out: (1) the effect of learning environment in campus towards the relationship of learning motivation and learning achievement of student’s in studying Basic Financial Accounting II; (2) the effect of societal learning environment towards student’s learning motivation and learning achievement in studying Basic Financial Accounting II.

This research is a case study on the students of Accounting Faculty of Education 2010 batch Sanata Dharma University. The population of this research are 86 students of Accounting Faculty of Accounting the 2010 batch. For collecting the data, questionaire and documentation were applied. Technique for analyzing the data was regression equation model which is developed by Chow.

The results of the research show that: (1) there isn’t any effect of learning environtment in campus towards the relationship of motivation and learning achievement of students in studying Basic Financial Accounting II (ρ =0,869 > α = 0,05); (2) there isn’t any effect of societal learning environment towards the relationship of learning motivation and learning achievement of students in studying Basic Financial Accounting II


(3)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agustinus Yogo Prasetyo 061334058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agustinus Yogo Prasetyo 061334058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012


(5)

ii SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Sanata Dharma

Oleh:

Agustinus Yogo Prasetyo 061334058

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing

Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Tanggal : 8 Februari 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI

BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Agustinus Yogo Prasetyo

NIM: 061334058

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 29 Februari 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda

Tangan

Ketua Indra Darmawan, S.E., M.Si. ... Sekretaris Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. ... Anggota Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. ... Anggota Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. ... Anggota Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ...

Yogyakarta, 29 Februari 2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,


(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Kecilku Ini

Akan Kupersembahkan

Kepada:

Tuhan

Yesus

Kristus

Atas Segala Anugerah-Nya yang selalu diberikan

kepadaku.

Orang

Tua

dan

Keluargaku

Atas Segala Pengorbanan, Dukungan dan Cinta

Kasihnya

Untukku.

Orang Yang Aku

Kasihi

Atas kebersamaan, Motivasi, dan Kasihnya Untukku

Almamat

erku

“Terima Kasih Atas Pengalaman yang berharga

Untukku”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

v

Dream

Grately,

Procced

Straightly

No Matter Where We’re Going


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Februari 2012 Penulis

Agustinus Yogo Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agustinus Yogo Prasetyo

Nomor Mahasiswa : 061334058

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 Februari 2012 Yang menyatakan


(11)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Sanata Dharma Agustinus Yogo Prasetyo

Universitas Sanata Dharma 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan belajar di kampus terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II; (2) pengaruh lingkungan belajar dimasyarakat terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Universitas Sanata Dharma. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 yang berjumlah 86 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan belajar di kampus terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II (ρ =0,869 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan belajar dimasyarakat terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II (ρ = 0,282 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

ix

THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATION IN LEARNING AND STUDENT’S ACHIEVEMENT PERCEIVED FROM LEARNING

ENVIRONMENT

A Case Study on the Students of Accounting Faculty of Education, The Department of Social Science Education, Sanata Dharma University, 2010

Accademic Year. Agustinus Yogo Prasetyo Sanata Dharma University

2012

The research aims to find out: (1) the effect of learning environment in campus towards the relationship of learning motivation and learning achievement of student’s in studying Basic Financial Accounting II; (2) the effect of societal learning environment towards student’s learning motivation and learning achievement in studying Basic Financial Accounting II.

This research is a case study on the students of Accounting Faculty of Education 2010 batch Sanata Dharma University. The population of this research are 86 students of Accounting Faculty of Accounting the 2010 batch. For collecting the data, questionaire and documentation were applied. Technique for analyzing the data was regression equation model which is developed by Chow.

The results of the research show that: (1) there isn’t any effect of learning environtment in campus towards the relationship of motivation and learning achievement of students in studying Basic Financial Accounting II (ρ =0,869 > α = 0,05); (2) there isn’t any effect of societal learning environment towards the relationship of learning motivation and learning achievement of students in studying Basic Financial Accounting II


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia Roh Kudus-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “ HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Romo Dr.Ir. P. Wiryono., S.J., selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak T. Sarkim., M.ED., P.Hd., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Indra Darmawan., S.E., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak L. Saptono., S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

5. Bu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

xi

Saptono, S. Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan bantuan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

7. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian.

8. Bapak/ibu dosen dan juga segenap tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah mengajarkan dan membimbing banyak hal kepada penulisi selama kuliah.

9. Ayah saya yang tercinta bapak Andreas Bejo Widodo, terimakasih atas dukungan baik material maupun sprititualnya. Ibu saya (Alm) Sri Agnes Puji Rahayu, terimakasih atas pembelajaran hidup yang diberikan kepada saya dan keteguhan Iman nya.

10. Saudara-saudaraku Ratih, Itok dan Dimas terimakasih atas doa dan dukungannya.

11. Orang yang aku kasihi (Alm) Rina, terimakasih banyak sudah menunjukan sebuah mimpi yang membuat penulis termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. My Korean Girl Seon Kyung, wi. Terimakasih karena tidak mengenal lelah dalam memberikan dukungannya, perhatian, cinta dan keceriaannya sehingga selalu mampu membangkitkan semangat penulis.

13. Sahabat-sahabat terbaikku Johan, Wahyu, Galih, Daru, mas Ucup, Ardhi, Nita, Siska mbul, Suster Eno, Iren, Yosafat, Sisil, Djinongk, Ninin, Niken,


(15)

anak-xii

anak Sleep band (Dhika, Aref, Heru, desferiadi, Vovy), anak-anak EME (Awe, Liza, Yola Vila, Ari Batam, Vera), anak-anak SMA Banguntapan I. Terimakasih karena selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-Teman P.AK angkatan 2006 dan anak-anak SuemPak06 Production terimakasih untuk pengalaman dan kebersamaan selama ini. Semoga waktu yang kita lewati bersama tidak akan terhapuskan oleh waktu.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung dan membantu selama penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang brekepentingan.

Yogyakarta, 29 Febuari 2012 Penulis

Agustinus Yogo Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

xiii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Masalah Penelitian... 4

D. Tujuan Penelitian... 4


(17)

xiv BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Motivasi Penelitian ... 6

1. Pengertian ... 6

2. Tipe-tipe Motivasi ... 7

B. Prestasi Belajar ... 8

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 8

2. Ranah Prestasi Belajar ... 9

3. Fungsi Prestasi Belajar ... 10

C. Lingkungan Tempat Tinggal Masyarakat ... 14

1. Pengertian ... 14

2. Karakteristik Tempat tinggal ... 14

D. Lingkungan Belajar Di Kampus ... 16

E. Akuntansi Keuangan Dasar ... 18

F. Kerangka Berfikir ... 19

G. Model Penelitian ... 22

H. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian... 24

D. Populasi Penelitian ... 25

E. Operasionalisasi Variabel ... 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

xv

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

H. Pengujian Validitas dan Reliabelitas Alat Ukur ... 34

I. Teknik Analisis Data ... 38

1. Analisis Deskriptif ... 38

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 38

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 42

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma ... 44

C. Nama-nama Rektor Universitas Sanata Dharma ... 45

D. Struktur Organisasi ... 46

E. Jurusan dan Program Studi ... 49

F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ... 50

G. Deskripsi Program Studi ... 52

H. Sumber Daya Manusia ... 53

I. Sarana dan Prasarana ... 53

J. Kemahasiswaan ... 54

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Lingkungan Belajar di Kampus ... 56


(19)

xvi

2. Lingkungan Belajar di Masyarakat ... 57

3. Motivasi Belajar ... 58

4. Prestasi belajar AKD II ... 59

B. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas ... 60

2. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis 1 ... 60

b. Uji Hipotesis 2 ... 62

C. Pembahasan 1. Pengaruh lingkungan belajar di kampus terhadap hubungan antara motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar AKD II ... 64

2. Pengaruh lingkungan belajar di masyarakat terhadap hubungan antara motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar AKD II ... 67

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70

B. Keterbatasan Penelitian ... 71

C. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

xvii

Tabel 2.1 Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa ... 12

Tabel 3.1 Operasional Variabel Lingkungan Belajar di Kampus ... 28

Tabel 3.2 Skor Item Variabel Lingkungan di Kampus ... 29

Tabel 3.3 Operasional Variabel Lingkungan Belajar dimasyarakat ... 30

Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Lingkungan Belajar dimasyarakat ... 30

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ... 31

Tabel 3.6 Skor Pernyataan Sikap ... 33

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 35

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Belajar di Kampus ... 36

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Belajar di masyarakat ... 36

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabelitas Instrumen Penelitian ... 37

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Kampus ... 56

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar dimasyarakat ... 57

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ... 58


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 76

Lampiran II Data Pra Penelitian ... 83

Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

Lampiran IV Data Mentah Penelitian ... 93

Lampiran V Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II ... 102

Lampiran VI Uji Normalitas ... 107

Lampiran VII Uji Hipotesis ... 109

Lampiran VIII Lampiran Nilai r ... 113

Lampiran IX Surat Ijin Penelitian ... 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, supaya dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan anak didik untuk belajar hal-hal positif, sehingga dapat mengalami perkembangan. Perkembangan peserta didik dalam belajar pada umumnya diukur berdasarkan capaian prestasi belajar (Purwanto, 1995:10). Dan bagi mahasiswa Pendidikan Akuntansi, mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II merupakan mata kuliah yang harus ditempuh.

Mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II merupakan mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa Pendidikan Akuntansi disemester II. Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan semakin memantapkan bekal Akuntansi yang pernah diperoleh di sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan sehingga, tidak mengalami hambatan dalam menghadapi materi-materi Akuntansi yang lebih mendalam yang akan didapat di semester berikutnya. Namun dari pengalaman beberapa tahun ini banyak mahasiswa yang harus mengulang atau mengambil kembali mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II dikarenakan mendapatkan nilai yang kurang baik.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi


(23)

2

minat, motivasi, kondisi psikis dan fisik siswa. Faktor eksternal sendiri merupakan faktor yang berasal dari luar siswa seperti pendekatan mengajar, proses belajar mengajar, lingkungan belajar dan kondisi sosial ekonomi keluarga.

Lingkungan belajar merupakan faktor yang berasal dari luar siswa, dimana dapat mempengaruhi seseorang untuk konsentrasi dalam belajar. Lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik adalah lingkungan sekolah (Kampus), lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Agar prestasi mahasiswa itu baik maka diharapkan lingkungan yang ada di sekitar mahasiswa itu baik pula.

Faktor lingkungan memang memegang peranan penting dalam kehidupan mahasiswa. Dimana mahasiswa semester kedua ini dituntut harus mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Lingkungan belajar di kampus sangat berbeda dengan lingkungan belajar di sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan. Lingkungan belajar yang baru di kampus akan berpengaruh pada proses belajar mahasiswa. Lingkungan belajar di kampus meliputi lingkungan sekitar kampus, keadaan kampus, fasilitas-fasilitasnya yang dapat terlihat dalam proses belajar, peranan dosen dan hubungan dengan mahasiswa lainya. Dan bagi mahasiswa yang harus hidup di lingkungan masyarakat yang baru dikarenakan mereka berasal dari luar daerah dan harus tinggal dikos, diasrama ataupun mengontrak rumah hal ini bisa menjadi masalah. Dimana kondisi ini mengharuskan mereka beradaptasi lagi agar lingkungan masyarakat ini tidak mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

Mahasiswa yang mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya akan berpengaruh dalam prestasi belajarnya. Hal ini dikarenakan, mahasiswa akan merasa nyaman dan akhirnya mendorong mereka untuk berusaha lebih baik dan mencapai prestasi belajar yang lebih baik dalam mengikuti mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II. Sedangkan mahasiswa yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya akan kehilangan motivasi dalam mengikuti mata kuliah ini sehingga prestasi yang didapat kurang baik atau kurang maksimal.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI LINGKUNGAN BELAJAR”

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi mahasiswa terhadap mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II ini misalnya keadaan keluarga, lingkungan sosial maupun lingkungan kampus. Melihat luasnya ruang lingkup, maka penelitian ini memfokuskan pada dua faktor eksternal yaitu lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat. Lingkungan kampus karena mahasiswa semester II ini masih dalam proses beradaptasi dan harus sudah terbiasa dengan kehidupan kampus, selain itu sebagian besar mahasiswa semester II juga harus berusaha bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan barunya. Penelitian ini ingin menyelidiki apakah ada atau tidak hubungan motivasi dan prestasi Akuntansi Keuangan Dasar II ditinjau dari lingkungan kampus


(25)

4

Universitas Sanata Dharma dan lingkungan masyarakat dimana mahasiswa tinggal.

C. Masalah Penelitian.

Berdasarkan batasan di atas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif lingkungan belajar mahasiswa di kampus terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II?

2. Apakah ada pengaruh positif lingkungan belajar mahasiswa di masyarakat terhadap hubungan motivasi mahasiswa dengan prestasi Akuntansi Keuangan Dasar II?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif lingkungan belajar di

kampus terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif lingkungan belajar mahasiswa di masyarakat terhadap hubungan motivasi belajar mahasiswa dan prestasi Akuntansi Keuangan Dasar II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian berikutnya yang berhubungan dengan motivasi dan prestasi belajar ditinjau dari lingkungan belajar. Dan juga menjadi bahan pertimbangan untuk penyediaan fasilitas-fasilitas kampus yang lebih baik lagi sehingga dapat membantu mahasiswa terutama mahasiswa baru dalam hal beradaptasi dengan lingkungan kampus.

2. Bagi Dosen

Bagi dosen pembimbing dapat lebih memperhatikan kemampuan mahasiswa dalam beradaptasi dengan lingkungannya.

3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa baru sehingga tujuan mahasiswa dalam pencapaian prestasi belajar yang baik tercapai. Selain itu, mahasiswa diharapkan menyadari bahwa kehidupan di kampus berbeda dengan kehidupan di waktu mereka masih duduk dibangku sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan dan berusaha beradaptasi dengan baik.


(27)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian

Menurut pendapat John W. Santrock dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan mengatakan, bahwa

Motivasi merupakan proses yang memberikan semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

Sedangkan menurut Sumijo (1984:174), motivasi merupakan proses psikologis yang terjadi pada diri seseorang yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah proses psikologis seseorang yang merangsang untuk menentukan keputusan yang berwujud aktifitas-aktifitas. Pada akhirnya aktifitas-aktifitas itu akan membawa tercapainya suatu tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

2. Tipe-Tipe Motivasi a. Motivasi Intrinsik

Menurut Thornburgh (Elida Prayitno, 1989:10-11), motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dalam diri (internal) individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Individu bertingkah laku tanpa mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Individu melakukan kegiatannya didorong oleh motivasi intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan yang merupakan hasil kegiatan itu.

Grage dan Berline (Elida Prayitno, 1989:11), mengemukakan bahwa siswa yang termotivasi secara intrinsik aktifitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktifitasnya yang tinggi dalam belajar.

b. Motivasi Ekstrinsik

Pintner, Ryan, West, Fleeh, Crow, dan Smith (Elida Prayitno, 1989:13)

mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang

keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik

bukan merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada dalam

diri individu tersebut.

3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Sardiman (2008:84-86), hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin


(29)

8

berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi individu. Masih menurutnya ada tiga fungsi motivasi yaitu:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c) Menyelesaikan perbuatannya, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Disamping itu masih ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi individu akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Slameto (1995:2), belajar adalah:

Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

Sementara menurut Winkel (1996:53), belajar adalah:

Suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung serta merupakan aktifitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, kecakapan, dalam kondisi serta situasi tertentu (Depdikbud, 1994:298). Sementara Winkel (1996:162) mengatakan bahwa:

prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Sedangkan Nasution (1996:17), prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Menurut Kamus Besar Indonesia (1997:787), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran.

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut (Ridwan, 2008 dalam http://ridwan202. Wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/[03-05-2008]). 2. Ranah Prestasi Belajar

Di dalam pasal 1 butir 20 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu


(31)

10

lingkungan belajar. Di lingkungan pendidikan tinggi, interkasi tersebut terjadi antara mahasiswa dan dosen. Dalam interaksi tersebut berpusat pada mahasiswa (student centered learning) tersebut terjadi proses perubahan yang dialami mahasiswa dalam empat ranah, yaitu ranah pengetahuan (kognitif), ranah perasaan (afektif), ranah keterampilan (psikomotorik), dan ranah kerjasama (kooperatif) (Widanarto, 2007:27).

Salah satu perubahan aspek kognitif mahasiswa dapat dilihat dari indeks prestasi yang diperoleh. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa. Semakin baik penguasaan akademik mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik pula. 3. Fungsi Prestasi Belajar

Fungsi utama dari prestasi belajar adalah (Arifin, 1991:3):

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendesi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan (Abraham H. Maslow, 1984). c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Asumsinya adalah prestasi belajar yang dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar megajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum.

Fungsi hasil kegiatan pengukuran dan penilaian hasil belajar sebagai berikut (Widanarto, 2007:53-54):

a. Untuk memilih dan membantu mahasiswa.

Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar mahasiswa dalam penguasaan suatu mata kuliah, seorang dosen dapat memilih mahasiswa yang bermutu yang memenuhi syarat-syarat tertentu untuk suatu program atau kegiatan. Tujuan selanjutnya adalah membantu mahasiswa tersebut untuk dapat berkembang secara optimal dalam suatu program.

b. Usaha untuk menentukan perlakuan yang sesuai bagi masing-masing mahasiswa sesuai dengan prestasi belajarnya.

Seorang dosen dapat memahami prestasi belajar mahasiswanya dan mampu menyadarkan mereka untuk memahami kemampuan mereka masing-masing, maka dosen akan mampu pula untuk menetukan perilakunya yang sesuai bagi masing-masing mahasiswa.

c. Untuk keperluan penelitian

Berdasarkan informasi skor dan prestasi belajar mahasiswa dalam penguasaan suatu mata kuliah, maka seorang dosen dapat mencari umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar dari setiap mata kuliah yang diampunya.

d. Untuk mengetahui sifat-sifat mahasiswa

Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar mahasiswa dalam penguasaan suatu mata kuliah, seorang dosen sampai batas tertentu dapat mengetahui sifat-sifat mahasiswanya. Dalam pendidikan di Universitas Sanata Dharma kegiatan evaluasi hasil proses pembelajaran setiap mata kuliah dalam satu semester dapat terdiri dari (FKIP, 2007:37):

1) Evaluasi hasil pembelajaran harian yang dapat dilakukan antara lain melalui kuis.

2) Evaluasi hasil pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung dengan Ujian Sisipan (USIP).

3) Evaluasi hasil pembelajaran pada pertengahan semester yang dilakukan melalui pelaksanaan Ujian Tengan Semester (UTS).


(33)

12

4) Evaluasi hasil pembelajaran pada akhir semester yang dilakukan melalui pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS).

Pengolahan nilai akhir evaluasi hasil proses pembelajaran setiap mata kuliah, dapat dilakukan dengan menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Penilaian Acuan Norma (PAN). Menurut buku Pedoman FKIP (2007:55), nilai akhir keberhasilan belajar mahasiswa Universitas Sanata Dharma dinyatakan dalam bentuk huruf sebagai berikut:

Tabel 2.1

Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa

Huruf Arti Angka Mutu

A Sangat Baik 4

B Baik 3

C Cukup 2

D Kurang 1

E Gagal 0

Penilaian dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan batas lulus yang merupakan batas minimum pencapaian kompetensi yang diperlukan. Dengan mengguakan persentase sebagai pedoman, skor sebesar 56% ditetapkan sebagai batas bawah untuk lulus dengan nilai C, skor sebesar 50% ditetapkan sebagai batas bawah untuk nilai D. skor batas bawah untuk lulus dengan nilai B dan batas bawah untuk nilai A ditetapkan oleh dosen yang bersangkutan. Dengan alasan yang kuat dan dengan persetujuan ketua program studi, dosen dapat menyimpang dari pedoman. Dalam hal ini dosen wajib memberitahu kepada mahasiswa.

Sistem penyelenggaraan pendidikan di Universitas Sanata Dharma diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

Menurut buku Pedoman FKIP (2007:11), Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi mahasiswa dan beban penyelenggaraan pendidikan dengan satuan kredit semester atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan sekurang-kurangnya 16-19 minggu kerja. Sedangkan satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terstruktur maupun mandiri selama dua sampai empat jam per minggu dalam satu semester atau untuk pengalaman belajar lain yang setara.

Penerapan sistem kredit ini merupakan bahan belajar mahasiswa dalam pencerminan perolehan pengetahuan/kecerdasan mahasiswa dalam mata kuliah tertentu dan waktu tertentu, serta pengakuan penyelesaian suatu beban belajar yang tertera dalam kurikulum. Penilaian prestasi belajar akademik di perguruan tinggi dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP). Seperti halnya rapor di sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah, IP merupakan bentuk prestasi yang diperoleh selama satu semester, yang dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar ini diperoleh dari kegiatan yang dinilai oleh dosen yang terdiri dari nilai ujian dan tugas-tugas.


(35)

14

C. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa

1. Pengertian

Lingkungan adalah sebuah kondisi dimana manusia akan dapat merasakan adanya hubungan kuat antara dia dengan alam sekitarnya, dan masing-masing dapat merasakan bahwa apa yang terjadi didalam badan mereka adalah sebuah keadaan dimana diri dan jiwa mereka menjadi satu dalam kebersamaan yang total. Ketika sebuah perasaan nyaman datang dari dalam jiwa maka kenyamanan inipun akan dia rasakan secara fisik (Mirabiela, 2008 dalam http://mirabiela. Wordpress.com/2008/10/23/ kawasan lingkungan/[23-10-2001]). Dalam arti umum, rumah adalah bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Tempat tinggal bisa di rumah orang tua, kost maupun asrama. Jadi, lingkungan tempat tinggal adalah kondisi yang dirasakan oleh seseorang terhadap keadaan di tempat tinggal dan sekitarnya secara fisik maupun nonfisik dalam jangka waktu tertentu.

2. Karakteristik Tempat Tinggal

Lingkungan mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi untuk belajar. Seseorang akan dapat memaksimalkan kemampuan berkonsentrasi, jika mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi. Jika seseorang dapat memaksimalkan konsentrasi, ia mampu menggunakan kemampuannya pada saat dan suasana yang tepat. Jika seseorang termasuk orang suka belajar di tempat yang sepi dan tenang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

sementara temannya mengajak belajar di rumahnya sambil memasang musik dengan keras maka ia tidak dapat konsentrasi belajar.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar antara lain (http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/gaya2.html):

a. Suara. Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap suara, yaitu ada orang yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik keras, musik lembut, ataupun nonton TV; suka belajar di tempat yang ramai, dan bersama teman; tidak dapat berkonsentrasi jika banyak orang ada disekitarnya; bagi orang tertentu, musik atau suara apapun akan menggangu konsentrasi belajar mereka; dan beberapa orang tertentu tidak merasa terganggu baik ada suara ataupun tidak. Mereka tetap berkonsentrasi belajar dalam keadaan apapun.

b. Pencahayaan. Pencahayaan merupakan faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan dengan pengaruh suara. Hal itu mungkin karena relatif mudah mengatur pencahayaan sesuai dengan yang dibutuhkan.

c. Temperatur. Pengaruh temperatur terhadap konsentrasi belajar pada umumnya tidak terlalu dipermasalahkan orang. Namun, reaksi tiap orang terhadap temperatur berbeda. Ada yang memilih belajar di tempat dingin, atau sejuk; sedangkan orang yang lain memilih tempat yang hangat.

d. Desain belajar. Jika seseorang sedang membaca, menulis, atau meringkas modul yang membutuhkan konsentrasi akan merasa lebih nyaman untuk melakukannya sambil duduk santai di kursi, sofa, tempat tidur, tikar, karpet atau duduk santai dilantai. Jika salah satu cara tersebut merupakan cara yang membuatnya lebih mudah berkonsentrasi untuk belajar, maka mungkin termasuk orang yang membutuhkan desain informal atau cara belajar tidak formal yang santai. Jika seseorang termasuk tipe yang membutuhkan desain formal, maka mungkin akan lebih mudah berkonsentrasi jika belajar dengan kursi dan meja belajar. Tempat belajar yang dilengkapi dengan kalimat-kalimat positif, foto, gambar, atau jadwal belajar dapat meningkatkan semangat belajar.

Penelitian yang dikutip oleh Zakiah Drajat dalam http://www.mailarchive.com/tamanbintang@yahoogroup.com/msg05760.h tml, menyebutkan bahwa perilaku manusia 83% dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11% oleh apa yang didengar dan 6% sisanya oleh gabungan dari


(37)

16

berbagai stimulus. Dalam perspektif ini pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kepribadian sangat besar. Jika teman-teman yang sebaya tidak betah di rumah, mereka akan membentuk komunitas tersendiri yang pada umumnya rentan terhadap pengaruh negatif.

D. Lingkungan Belajar Di Kampus

Kampus merupakan tempat mahasiswa belajar dan mengembangkan diri. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan kampus yang benar-benar dapat mendukung mahasiswa untuk belajar. Menurut Roestiyah (1982:59–61), Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar mahasiswa yang datang dari kampus yaitu: 1. Interaksi Dosen dan Mahasiswa

Dosen yang kurang berinteraksi dengan mahasiswa secara dekat, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga mahasiswa akan merasa jauh dari Dosen, maka segan untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

2. Cara Penyajian

Dosen yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Mahasiswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Tetapi jika Dosen yang progresif dengan berani menggunakan metode-metode baru akan dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan mampu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar.

3. Hubungan Antar Mahasiswa

Dosen yang kurang mendekati mahasiswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Hubungan dalam kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak. Suasana kelas semacam ini tentu tidak diharapkan. Dosen harus mampu membina jiwa/hubungan kelas, agar dapat hidup gotong royong, saling kebersamaan dalam belajar bersama.

4. Standar Pelajaran di atas Ukuran.

Dosen berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi palajaran di atas ukuran standar. Akibatnya mahasiswa marasa kurang mampu dan takut kepada dosen. Bila banyak mahasiswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajaranya, dosen semacam ini merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian individu yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

Dosen dalam penyampaian materi haruslah sesuai dengan kemampuan mahasiswa masing- masing.

5. Media pendidikan

Saat ini banyak sekali jumlah mahasiswa yang masuk perkuliahan, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar mereka dalam jumlah besar pula. Kebanyakan kampus masih kurang dalam memiliki media dilihat dari jumlah kualitasnya.

6. Kurikulum

Sistem intruksional sekarang menghendaki proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan mahasiswa. dosen perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang detail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

7. Keadaan Gedung

Kaadaan dan jumlah gedung idealnya sesuai dengan jumlah mahasiswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.

8. Metode Belajar

Banyak mahasiswa yang melaksanakan cara belajar yang salah. Untuk itu perlu pembinaan dari seorang dosen. Dosen dapat mengambil metode pelajaran yang tepat dalam mengajar agar bisa efektif dan memperoleh hasil yang tepat.

Proses belajar mengajar di kampus juga tidak terlepas dari cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia di kampus. Kampus yang cukup memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar yang kemudian ditambah dengan cara mengajar yang baik oleh para dosennya, kecakapan dosen dalam menggunakan alat-alat itu akan mempermudahkan dan mempercepat belajar Mahasiswa (Purwanto, 1990:104).

Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar di kampus adalah lingkungan kelas dimana hubungan antara teman-teman tercipta secara harmonis dan dapat mendukung proses belajar para mahasiswa. Selain itu, dalam lingkungan kelas harus mampu memenuhi persyaratan kelas yang ideal seperti: kebersihan, ruangan yang luas dan nyaman, penerangan yang cukup dan lain-lain.


(39)

18

E. Akuntansi Keuangan Dasar

Kata akuntansi berasal dari kata Bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi sebenarnya diserap dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan accountant(akuntan) atau yang bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam menjalankan profesinya. Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah accounting. Definisi resmi yang mula-mula diajukan adalah definisi yang dimuat dalam Accounting Terminology Bulltein No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Broad (APB) yaitu suatu komite penyusunan prinsip akuntansi yang dibentuk oleh American Institute Public Accountants(AICPA). Komite tersebut mendefinisikan akutansi sebagai berikut:

Accounting is the art of recording, classifiying and summerizing in a

significant manner abd in term of money, transaction and events which

are, in part at least, of financial character, and interprenting the result

thereof.

Akuntansi adalah seni pencacatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasikan hasil proses tersebut. Sedangkan menurut definisi APB (1970) dalam Suwardjono (2003), akuntansi adalah kegiatan atau fungsi penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantatif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomik. Akuntansi menghasilkan informasi tidak hanya untuk kepentingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

pengendalian dan pertanggungjawaban tetapi lebih luas lagi yaitu menghasilkan informasi untuk mempengaruhi para pelaku ekonomi dalam perekonomian negara.

F. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Lingkungan Belajar Di Kampus terhadap Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai mahasiswa setelah melaksanakan pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan tinggi/rendahnya prestasi belajar yaitu motivasi belajar menurut Muhubbin Syah (2002: 153).

Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi individu. Dan juga, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi individu sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2008:84-86).

Bagi mahasiswa baru yang masih membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan kehidupan di kampus. Dimana lingkungan kampus yang dimaksud di sini yaitu lingkungan fisik kampus dan non-fisik yaitu


(41)

20

lingkungan sosial. Lingkungan fisik meliputi sarana prasarana pembelajaran yang dimiliki kampus seperti; lampu, ventilasi, tempat duduk yang sesuai dengan mahasiswa dan sebagainya. Apabila hal ini terpenuhi, maka mahasiswa akan merasa nyaman dan fokus dalam melakukan proses belajar dan membantu konsentrasi belajar mahasiswa. Dan konsentrasi yang dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar, salah satu unsur penting dalam motivasi yakni konsentrasi (Sardiman, 2008:40).

Sedangkan lingkungan sosial yang dimaksud meliputi interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan mahasiswa dalam pembelajaran. Menurut Roestiyah (1982:59) dosen yang kurang berinteraksi dengan mahasiswa secara dekat, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Jika mahasiswa merasa jauh dari Dosen, maka segan untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Dosen yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja akan membuat mahasiswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Hubungan mahasiswa menjadi tidak sehat karena masing-masing mahasiswa tidak terjadi interaksi yang baik. Semua hal tersebut dapat menurunkan motivasi belajar mahasiswa.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa lingkungan belajar mahasiswa di kampus dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa untuk meraih prestasi dalam belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

2. Pengaruh Lingkungan Belajar di Masyarakat terhadap Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai mahasiswa setelah melaksanakan pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan tinggi/rendahnya prestasi belajar yaitu motivasi belajar menurut Muhubbin Syah (2002: 153).

Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi individu. Dan juga, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi individu akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2008:84-86). Dan sebaliknya, mahasiswa yang memiliki prestasi dalam mata kuliah tertentu akan lebih memiliki motivasi yang kuat untuk meraih hasil yang lebih baik lagi.

Bagi mahasiswa baru yang berasal dari luar daerah mengkondisikan mereka harus tinggal di kos, mengontrak rumah ataupun tinggal di asrama. Hal ini mengharuskan mereka untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat yang baru. Lingkungan masyarakat yang kurang disiplin, kotor dan kumuh dan


(43)

22

banyaknya warga yang berpendidikan rendah dapat mempengaruhi individu itu sendiri. Penelitian yang dikutip oleh Zakiah Drajat dalam http://www.mailarchive.com/tamanbintang@yahoogroup.com/msg05760 .html, menyebutkan bahwa perilaku manusia 83% dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11% oleh apa yang didengar dan 6% sisanya oleh gabungan dari berbagai stimulus. Dengan kondisi masyarakat yang kurang mendukung tersebut dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa untuk meraih prestasi dalam belajarnya.

G. Model Penelitian

MOTIVASI

MAHASISWA

PRESTASI

BELAJAR

LINGKUNGANBELAJAR DI KAMPUS

DAN

DI MASYARAKAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

H. Hipotesis Penelitian

Ha1: Ada pengaruh positif lingkungan belajar di kampus terhadap hubungan antara motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.

Ha2: Ada pengaruh positif lingkungan belajar di masyarakat terhadap hubungan antara Motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.


(45)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitan

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang mendalami tentang suatu aspek lingkungan sosial (Muhadi, 2009:7). Pada penelitian jenis studi kasus, kesimpulan hanya berlaku pada lingkungan sosial tempat dilakukannya penelitian. Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Program Studi pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Lapangan akan dilaksanakan pada bulan September 2011.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah motivasi belajar, prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II, lingkungan belajar di kampus dan lingkungan belajar di masyarakat.

D. Populasi Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2003:115). Penelitian ini dilakukan pada populasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 86 mahasiswa.

E. Operasionalisasi Variabel

1. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Dasar II

Prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II adalah suatu hasil yang diperoleh mahasiswa akibat dari balajar Akuntansi Keuangan Dasar II. untuk mengetahui prestasi tersebut dapat diketahui dari hasil belajarnya yang dituangkan dalam kartu hasil belajar yang didapat pada akhir semester.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin


(47)

26

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan (Wingkel, 1989:92).

Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain: a. Tertarik kepada dosen, artinya tidak membenci atau bersikp acuh tak

acuh.

b. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.

c. Mempunyai antusias yang tinggi serta dapat mengendalikan perhatiannya terutama pada dosen.

d. Ingin selalu bergabung di dalam kelas. e. Ingin indentitasnya diakui oleh orang lain.

f. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri g. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali. h. Selalu terkontrol oleh lingkungannya.

3. Lingkungan Belajar di Kampus

Lingkungan Kampus merupakan tempat mahasiswa belajar dan mengembangkan diri. Oleh karena itu harus diciptakan lingkngan kampus yang benar-benar dapat mendukung mahasiswa untuk belajar. Menurut Roestiyah (1982:59-61), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar mahasiswa yang datang dari kampus yaitu:

a. Interaksi dosen dengan mahasiswa b. Cara penyajian

c. Hubungan antar mahasiswa d. Standar pelajaran diatas ukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

e. Media pendidikan f. Kurikulum

g. Keadaan gedung h. Metode belajar

4. Lingkungan Belajar di Masyarakat

Lingkungan belajar di masyarakat adalah suatu tempat dimana mahasiswa tinggal baik di rumah orang tua, kost, maupun tinggal di asrama. Lingkungan belajar di masyarakat meliputi sarana belajar, sikap orang terdekat, informasi, membuat kesepakatan bersama, menciptakan disiplin, menegakkan kedisiplinan, ketegasan sikap (Sumiyati, 2010:43).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar mahasiswa yang berasal dari lingkungan masyarakat atau lingkungan tempat tinggal mahasiswa:

a. Sikap orang terdekat

b. Kemudahan untuk mendapatkan informasi c. Peraturan dalam masyarakat

d. Kedisiplinan

e. Kelengkapan sarana-prasarana penunjang kegiatan belajar

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Lingkungan Belajar Siswa di Kampus.

Kampus merupakan tempat individu belajar setelah menyelesaikan belajar dari jenjang sekolah menengah atas maupun jenjang sekolah


(49)

28

menengah kejuruan. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan kampus yang benar-benar dapat mendukung mahasiswa untuk belajar. Indikator lingkungan belajar di kampus yang terdiri dari keadaan fisik bangunan, sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan belajar dan lingkungan yang kondusif untuk belajar (Roestiyah, 1982:59-61).

Berikut ini tabel operasional variabel lingkungan belajar siswa di kampus:

Tabel 3.1

Operasional Variabel Lingkungan Belajar Siswa di sekolah/kampus Variabel Penelitian Dimensi Indikator Nomor Item + -Lingkungan Belajar di Kampus 1. Interaksi dosen dengan mahasiswa

1. Mahasiswa bertanya pada dosen.

2. Dosen bertanya pada mahasiswa. 1 2 2. Cara penyajian dosen

1. Penyajian dosen yang menarik

2. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti 3. Dosen mampu

mengontrol suasana kelas 3 5 4 3. Hubungan antara Mahasiswa 1. Membentuk kelompok belajar 2. Mahasiswa melakukan diskusi 6 7 4. Media pendidikan

1. Fasilitas kelas memadai untuk proses belajar mengajar

2. Penggunaan fasilitas kampus

8

9 5. Kurikulum 1. Dosen mengajar 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

sesuai silabus 2. Membuat perencanaan pembelajaran yang jelas terhadap mahasiswa 11 6. Waktu Kuliah

1. Dosen datang dan memulai perkuliahan tepat waktu

2. Penggunaan waktu yang sebaik-baiknya 13 12 7. Pelaksanaan disiplin di kampus

1. Menaati peraturan di kampus

14

8. Keadaan gedung

1. Kondisi kampus yang bersih

2. Kondisi kelas yang rapih dan bersih

15 16 9. Motode

belajar

1. Menggunakan metode belajar yang variatif

17

10. Tugas rumah 1. Mengerjakan tugas kampus

18

Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan lima skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skor item variabel lingkungan belajar di kampus

Jawaban Skor

Positif Negatif

Sangat Baik 5 1

Baik 4 2

Cukup 3 3

Tidak Baik 2 4

Sangat Tidak baik 1 5

2. Lingkungan Belajar di Masyarakat

Lingkungan belajar di masyarakat adalah suatu tempat dimana mahasiswa tinggal baik di rumah orang tua, kost, maupun tinggal di


(51)

30

asrama. Lingkungan belajar di masyarakat meliputi sarana belajar, sikap orang terdekat, informasi, membuat kesepakatan bersama, menciptakan disiplin, menegakkan kedisiplinan, ketegasan sikap (Sumiyati, 2010:43). Berikut ini disajikan tabel operasional variabel lingkungan belajar mahasiswa di masyarakat:

Tabel 3.3

Operasional Variabel Lingkungan Belajar di Masyarakat

Variabel Indikator No

Item

Lingkungan Belajar di Masyarakat

a. Lingkungan fisik sarana belajar b. Lingkungan non fisik

1) Sikap orang terdekat 2) Informasi

3) Membuat kesepakatan bersama 4) Menciptakan disiplin

5) Ketegasan sikap (Sixtus Tanje, 2008 dalam

http://keluargabahagia.com/index.php?optio n=com_content&task=view&id=52) 1,2 3,4 5 6,7 8,9 10

Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan lima skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pengukuran Variabel Lingkungan Belajar di Masyarakat Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Baik 5 1

Baik 4 2

Cukup 3 3

Tidak Baik 2 4

Sangat Tidak Baik 1 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

3. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu.

Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain: a. Tertarik kepada dosen, artinya tidak membenci atau bersikp acuh tak

acuh.

b. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.

c. Mempunyai antusias yang tinggi serta dapat mengendalikan perhatiannya terutama pada dosen.

d. Ingin selalu bergabung di dalam kelas. e. Ingin indentitasnya diakui oleh orang lain.

f. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri g. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian (Pratiwi, 2010:49-50) sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar

No Dimensi Indikator No Pertanyaan Positif Negatif 1 Aktivitas belajar

dikelas

1. Diskusi pada saat menemui kesulitan 2. Bertanya bila

kurang paham 3. Giat belajar sampai

paham

1

3


(53)

32

4. Berusaha mengejar ketinggalan materi

4 2 Usaha untuk belajar 1. Memanfaatkan

waktu untuk belajar

2. Tertarik dalam belajar

3. Berusaha memperhatikan pelajaran

5

6 7

3 Kecenderungan mengerjakan tugas dengan baik

1. Berusaha

mempelajari materi dirumah

2. Selalu

mengerjakan tugas yang diberikan

8

9

Variabel penelitian motivasi belajar mahasiswa akan diukur dengan menggunakan skala Likert. Peneliti menggunakan skala Linkert untuk memberikan skor pada kuesioner. Skala likert ini merupakan salah satu skala yang digunakan untuk mengukur sikap. Ada dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan sangat tinggi (ST), tinggi (T), Cukup (C), rendah (R), dan sangat rendah (SR). Pernyataan positif adalah pernyataan yang mendukung gagasan sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan yang tidak mendukung gagasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan-pernyataan tersebut adalah:

Tabel 3.6

Skor Pernyataan Sikap Pernyataan

Sikap

Skor ST

Skor T Skor C Skor R Skor SR

Positif 5 4 3 2 1

negatif 1 2 3 4 5

4. Variabel Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor yang diperolah dari hasil tes. Presentasi belajar diukur berdasarkan nilai yang didapat mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan kedaan responden yang sebenarnya. Kuesioner ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang lingkungan belajar di kampus, lingkungan belajar di masyarakat, motivasi belajar mahasiswa dan prestasi belajar.


(55)

34

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi (1991:131), metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau instrumen yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian atau sebagainya. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa.

3. Wawancara /Interview

Interview adalah sebuah dialog yang dialakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dan terwawancara (Suharsismi, 1993:126). Wawancara akan dilakukan dengan memilih beberapa orang yang mewakili populasi penelitian.

H. Pengujian Validitas dan Realibilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan alat ukur tersebut. Suatu instrument dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dan variable yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1998:160).

Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasiProduct MomentatauPearson Correlation, yang dihitung dengan mengkorelasikan antara skor setiap butir pertanyaan dan skor total. RumusProduct Momentsebagai beriku (Arikunto, 2003:425-426):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

rxy =

 

 

   2 2 2

2 X n Y Y

X n Y X XY n Keterangan

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y

∑XY = jumlah hasil kali antara X dan Y n = banyaknya sampel yang di uji

Butir dikatakan valid apabila koefisien (rhit) bernilai positif dan

lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%. Demikian

sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien kolerasi (r hit) lebih kecil dari rtabeldengan taraf signifikan 5%

Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada populasi berukuran N = 30 dengan df = N – 2 (dk = 30 – 2 = 28). Berdasarkan populasi dan nilai r product moment tersebut koefisien rtabel = 0,361

dengan taraf signifikan 5%. Berikut hasil pengujian validitas instrument penelitian variable motivasi belajar, lingkungan belajar di masyarakat dan lingkungan belajar di kampus.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar

No rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0.612 0.361 Valid

Item 2 0.441 0.361 Valid

Item 3 0.758 0.361 Valid

Item 4 0.588 0.361 Valid

Item 5 0.522 0.361 Valid

Item 6 0.585 0.361 Valid


(57)

36

Item 8 0.593 0.361 Valid

Item 9 0.391 0.361 Valid

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas

Variable Lingkungan Belajar di Kampus

No rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0.406 0.361 Valid

Item 2 0.494 0.361 Valid

Item 3 0.702 0.361 Valid

Item 4 0.567 0.361 Valid

Item 5 0.595 0.361 Valid

Item 6 0.650 0.361 Valid

Item 7 0.402 0.361 Valid

Item 8 0.523 0.361 Valid

Item 9 0.581 0.361 Valid

Item 10 0.567 0.361 Valid

Item 11 0.432 0.361 Valid

Item 12 0.362 0.361 Valid

Item 13 0.365 0.361 Valid

Item 14 0.439 0.361 Valid

Item 15 0.573 0.361 Valid

Item 16 0.400 0.361 Valid

Item 17 0.513 0.361 Valid

Item 18 0.635 0.361 Valid

Table 3.8

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Lingkungan Belajar di Masyarakat

No rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0.494 0.361 Valid

Item 2 0.465 0.361 Valid

Item 3 0.742 0.361 Valid

Item 4 0.662 0.361 Valid

Item 5 0.764 0.361 Valid

Item 6 0.764 0.361 Valid

Item 7 0.742 0.361 Valid

Item 8 0.551 0.361 Valid

Item 9 0.568 0.361 Valid

Item 10 0.697 0.361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel/handal bila jawaban atas pertanyaan adalah konsisten/stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui koefisien realibilitas digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach dengan taraf signifikan 5% (Suharsimi, 2002:171)

rtt =

2 2

/

1

1

b t

k

k





Keterangan :

rtt = reliabel instrumen yang dicari

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2

t

= varians total

Menurut Nunnaly (Ghozali, 2006:42), suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Berikut hasil pengujian reliabilitas instrument penelitian variable motivasi belajar, lingkungan belajar di kampus dan lingkungan belajar di masyarakat berdasarkan perhitungan dengan program SPSS.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variable Nilai Alpha Cronbach

keterangan Motivasi Belajar 0.845 Reliabel Lingkungan Belajar di Masyarakat 0.895 Reliabel Lingkungan Belajar di Kampus 0.882 Reliabel


(59)

38

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil observasi yang sudah diperoleh dari penelitian di lapangan yang meliputi variabel motivasi belajar, prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II, lingkungan belajar di kampus, dan lingkungan belajar di masyarakat. Untuk keperluan deskripsi data digunakan statistik deskriptif untuk setiap variabel.

2. Pengujian Prasyarat Analisis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F. Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Pengujian prasyarat analisis mencakup uji normalitas.

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36). Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):

 

X1 S

 

X1 F

maksimum

Don

Keterangan:

D = deviasi maksimum

Fo(X1) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn(X1) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikan 5% maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikansi 5% berarti distribusi data dikatakan tidak normal.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian:

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh positif lingkungan belajar mahasiswa terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Untuk mengetahui pengaruh positif lingkungan belajar mahasiswa terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa menggunakan regresi Chow. Analisis regresi Chow adalah adalah alat untuk menguji test for equality of coefficient atau uji kesamaan koefisien (Ghozali, 2001:130).


(61)

40

a. Pengujian hipotesis I yang menyatakan ada pengaruh positif lingkungan belajar mahasiswa di kampus terhadap hubungan antara motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.

Yi =01D11M2

DiM

i

Keterangan :

Yi = Prestasi belajar siswa M = Motivasi belajar Αβ = Konstanta parameter

D1i = Variabel Dummy 1 jika lingkungan belajar

mahasiswa dikampus Mendukung, Variabel Dummy 0 jika lingkungan belajar mahasiswa di kampus tidak Mendukung

μi = Gangguan stokkastik/ penganggu regresi

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model regresi

chow diterima jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian hipotesis model regresichowditolak jika probabilitas > 0,05.

b. Pengujian hipotesis II yang menyatakan ada pengaruh positif lingkungan belajar di masyarakat hubungan antara motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.

Yi =01D11M2

DiM

i

Keterangan :

Yi = Prestasi belajar siswa M = Motivasi Belajar αβ = Konstanta parameter

D1i =Variabel Dummy 1 jika lingkungan belajar

mahasiswa di masyarakat Mendukung, Variabel Dummy 0 jika lingkungan belajar mahasiswa di masyarakat tidak Mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(62)

μi = Gangguan stokkastik/ penganggu regresi

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model regresi

chow diterima jika probabilitas <0,05. Sebaliknya pengujian hipotesis model regresichowditolak jika probabilitas >0,05.


(63)

42

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma mulanya dikenal dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Gagasan berdirinya PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikbud saat itu yaitu Prof. Moh. Yamin, S.H (selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an. Waktu itu ordo telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. dengan dukungan dari Conggregatio de propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu Bahsa Inggris, Sejarah, IPA, dan Il mu mendidik. Para pembesar misi Serikat yesus menunjuk Pater Prof. Nicolus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharama dan Pater H. Loeff sebagai wakil dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, pengajaran, dan Kebudayaan di kantor Wali gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma” yang berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

“kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditunjukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian pendidikan, Pengajaran, dan kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secarade factoFKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

Untuk mengatasi keracuan antara menjadi bagian dari Universitas katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Santa Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka Program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai SK Mendikbud


(65)

44

No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan system pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Disamping ttap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25 program studi, 3 program pasca sarjana, 1 program profesi, dan 3 program kursus bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma

1. Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara obyektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan dan kemanusiaan dan spiritualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with other), perhatian pribadi (cure personalis), semangat keunggulan (magis) dan semangat dialogis.

2. Misi

USD di dirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa, menjadi manusia yang utuh, krits, dewasa dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

3. Tujuan Pendidikan USD

Tujuan pendidikan USD disini untuk mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berdasarkan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memilki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadiaan yang tinggi.

C. Nama-Nama Rektor Universitas Sanata Dharma

a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)


(1)

112

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .321(a) .103 .070 1.156

a Predictors: (Constant), M.X1, M, X1 ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio

n 12.611 3 4.204 3.145 .030(a) Residual 109.621 82 1.337

Total 122.233 85 a Predictors: (Constant), X1.X2,X1M, X2 b Dependent Variable: Y

Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant

) -9.980 7.691 -1.298 .198 X1 2.705 2.048 .892 1.321 .190 X2 2.724 2.098 1.317 1.298 .198 X1.X2 -.602 .556 -1.398 -1.083 .282 a Dependent Variable: Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

113

`

Lampiran 8

TABEL NILAI r

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

115

Lampiran 9

SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN PRESTASI BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

0 8 110

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN PRESTASI BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

0 5 107

PENDAHULUAN Prestasi Belajar Dasar Akuntansi 1 Ditinjau Dari Cara Belajar Dan Sarana Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010/2011.

0 1 11

BAB 1 PENDAHULUAN Kemandirian Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011.

0 1 9

PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DITINJAU DARI KEDISIPLINAN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN LINGKUNGAN Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau Dari Kedisiplinan Belajar, Motivasi Berprestasi, Dan Lingkungan Keluarga Pada Siswa Kelas

0 1 17

PENDAHULUAN Prestasi Belajar Akuntansi Perbankan Ditinjau Dari Sarana Belajar Dan Lingkungan Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010/2011.

0 0 10

PENDAHULUAN Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Menengah 2 Ditinjau Dari Minat Belajar Dan Keaktifan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010/2011.

0 1 10

Hubungan kecerdasan emosional dan gaya belajar dengan prestasi belajar mahasiswa ; studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2015, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

0 0 2

Hubungan antara lingkungan belajar mahasiswa, motivasi belajar, dan disiplin belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa angkatan 2009, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universi

0 0 144

Hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar ditinjau dari lingkungan belajar : studi kasus mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2010, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dha

0 0 136