Melibatkan Anggota Keluarga dalam Memenuhi Ekonomi

57 dalam kehidupan ini, tambah lagi peraturan dari pemerintah yang mewajibkan pendidikan 9 tahun. Mereka juga sudah menekuni dan memiliki pengalaman. relasi yang berarti hubungan, dalam artian bagaimana cara hubungan seseorang dengan orang lain. Hubungan yang baik akan menghasilkan kerjasama yang kuat dalam menjalankan hidup ini. Banyaknya relasi dengan orang lain dapat mempermudah kerja dan menambah rezeki. Hal tersebut, sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Suharno, Edi 2003:31, untuk mengatasi tekanan ekonomi, salah satu strategi yang digunakan, adalah jaringan sosial yaitu membuat hubungan dengan orang lain. Misalnya menjalin relasi, baik formal maupun informal dengan lingkungan sosial seperti yang dikatakan salah satu pedagang yang sudah lama berdagang di pasar dwikora ini: “... kalo hubungan ya sudah pasti ada dek, itu juganya yang jadi salah satu jualan kita ini laku. Pintar-pintar kita lah menarik perhatian orang supaya betah berbelanja sama kita. Apalagi uda banyak sekarang orang buka warung di rumahnya, kadang pembeli pun malas kepajak ini. Makanya mesti banyak berkawan juga dipajak ini, paling tidak ada pelanggan tetap kita. Yang kalo dia berbelanja itu langsung ngambil banyak...” wawancara dengan Ibu Aisyah.

4.5.2.1 Melibatkan Anggota Keluarga dalam Memenuhi Ekonomi

Menurut Parsons dalam johnson : 1981 bahwa dalam masyarakat susatu sistem berfungsi dengan baik, jika adanya sifat solidaritas dan kerelaaan untuk saling bekerja sama dalam kehidupan sosial. Tujuan solidaritas tersebut untuk membina dan membangun kebersamaan dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup. Hal tersebut juga dilakukan 58 oleh pedagang pasar tradisional dwikora. Dimana seluruh anggota keluarga ikut serta membantu dan kerja sama mencari nafkah dalam keluarga. Berikut jawaban dari informan peneliti mengenai pernyataan diatas: “...Aku sebagai tukang jualan ya pribadi menyuruh keluarga ku kalau mau beli baju samaku lah. Misalnya entah anaknya baru masuk sekolah, pesannya dari kios ku. Namanya keluarga, biar dapat murah juga dia. Kalau dibilang harga keluarga lah. Kalau beli baju sekolah di toko-toko kan mahal. Mereka pun pasti mau nyari yang murah, belum lagi untuk kebutuhan yang lain.” wawancara dengan Ria. Senada dengan yang diungkapkan oleh Mosser Suharno, Edi, 2003:13, salah satu pengembangan strategi dalam mempertahankan kelangsungan hidup yaitu aset tenaga kerja. Hal tersebut, keikutsertaan atau keterlibatan sanak saudara untuk membantu dalam membangun hubungan yang lebih dekat lagi dengan keluarga yang lain. Salah satu contoh yang telah disebutkan diatas bahwa keluarga akan membeli barang kepada pedagang yang menjadi saudaranya. Bukan hanya untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetapi juga untuk mendapatkan potongan harga. 4.6.Trust Sebagai Bentuk Keterlekatan Hubungan sosial merupakan hubungan yang terjadi di antara aktor pasar baik itu distributorpemasok, pedagang perantara, pedagang pengecer, pembeli serta pemerintahpengelola pasar, yang dimana hubungan tersebut bukan hanya sebatas untuk mencari keuntungan melainkan lebih dari pada itu hubungan ini dapat berlanjut seperti menyangkut keluarga, kegemaran maupun pengalaman yang pada akhirnya akan mempererat hubungan antar aktor yang satu dengan yang lain, dengan kata lain dapat dikatakan pula bahwa hubungan sosial mengambil peran penting dalam mendukung keberlangsungan perdagangan di pasar yang dalam hal ini adalah pasar tradisional. 59 Hubungan sosial yang merupakan hubungan yang tidak hanya dibatasi oleh pencarian keuntungan pada akhirnya membawa aktor pasar baik itu distributor, pedagang perantara maupun pedagang pengecer ke dalam suatu hubungan yang disebut keterlekatan. Keterlekatan yang terjadi salah satunya ditandai dengan adanya saling percaya atau trust di kalangan pedagang. Trust di antara pedagang bukanlah terbentuk dalam waktu yang singkat dan terjadi dengan sendirinya melainkan trustterjadi akibat adanya interaksi yang terus menerus di kalangan pedagang dan interaksi tersebut berlangsung cukup lama. Adanya hubungan saling percaya-mempercayai di kalangan pedagang bukan hanya menjadikan transaksi ekonomi menjadi efektif dan efisien melainkan transaksi ekonomi juga berjalan secara fleksibel. Hal ini dapat digambarkan melalui sistem pembayaran baik oleh pedagang perantara maupun pedagang pengecer kepada distributor barang dan juga pembeli yang diberikan hutang oleh para pedagang sebagaimana yang disampaikan oleh para pedagang dan pembeli berikut: “... kalau barang jualanan ini dapatnya dari Toke. Sistemnya nanti toke ngasih baranglah sama kami. Kami bayarnya perhari. Biasa kalo kami bilang setoran lah. Tapi itu mesti bayar dua hari sekali. Harus tepat waktunya, biar toke pun percaya sama kita ngasih barang untuk lain waktu. Kadang kita yang ngambil barangnya kesana, tapi kadang ada anggota toke yang ngantarkan. Pokoknya saling percaya ajalah. Kita enak sama toke, toke pun enak sama kita. Karena kita uda dikasih ngutang itu, dijagalah kepercayaannya ..” Wawancara dengan Ibu Ria. “... kalau wak ngambil barang campur-campur kadang. Mau dari distirbutor, kadang dari sales yang lewat nawari produknya. Kalo sistem pembayarannya gak langsung lunas. Bayar setengah dulu dari jumlah bayaran belanja kita. Setengah lagi kadang tiga sampe seminggu lagi datang minta pelunasan. Lumayan membantu juga lah kegitu. Jadi barang kita pun tetap ada, tapi tidak terlalu ditekan untuk membayar. Jadi uang sama barang itu pun bisa kita putar-putarkan. Gitunya kalo yang jualan ini...” Wawancara dengan Ibu Aisyah 60 “... aku sering belanja kepajak ini. Setiap belanja kadang beda tempatnya. Beli sayur disana, beli ikan disana, beli tomat, cabe, bawang juga beda. Enak aja rasanya punya langganan. Nyaman aja rasanya. Kita gak mungkin lah ditipu lagi dari masalah harga sama kilo. Kalo belanja pun kan tiga kali seminggu. Termasuk sering juga kepajak. Kalo ngutang gak pernah, karena belanjaan ku kan gak sampe mahal-mahal kali...” Wawancara dengan Bapak Sahat. Dengan bermodal kepercayaan seorang pedagang dapat dengan mudah memperoleh barang dagangan dari distributor tanpa membayar terlebih dahulu, sebab jika tidak ada kepercayaan antar mereka maka tidak akan mungkin distributor memasukkan barang-barang mereka tanpa pembayaran utang terlebih dahulu. Bukan hanya itu saja, kepercayaan di antara pedagang memunculkan sifat toleransi di kalangan pedagang terhadap kesepakatan yang telah dijanjikan, sebagai contoh kak Aanyang menurut kesepakatan pembayaran barang kepada toke biasa dilakukan pada sore hari, atau sekali dua hari, namun karena kondisi pembeli yang sepi kak Aan dapat membayar dagangannya kepada toke di hari selanjutnya. Selain adanya toleransi, kepercayaan atau trustdi kalangan pedagang juga menghilangkan rasa curiga terhadap tokedistributor dalam penyediaan barang dan kualitas barang yang dipasok kepada pedagang perantara maupun pedagang pengecer. Hal ini di dukung pernyataan distributortoke: “.. Mereka para pedagang biasanya kalau mesan barang lewat telpon atau sms. Mereka nanya dulu ada atau tidak barang baru yang masuk. Kadang mereka juga yang datang sendiri ke kios saya sekalian melihat-lihat ball apa saja yang ada, karena saya kan jual bermacam-macam. Saya jual baju, clana, tas juga. Kadang kalau lewat telpon atau sms mereka Cuma ngasitau kode barang, dan saya langsung ngerti. Kalau uda fix yang mau dipesan baru saya suruh anggota saya mengantar pesanannya ke kiosnya. Mereka ya percaya aja sama yang saya sediakan. Ya pembayaran barangnya pun seperti itu, ada kesepakatan waktu..” wawancara dengan erna 61 Hubungan kepercayaan ini timbul karena seringnya seorang pedagang berkomunikasi dengan baik dan lama-kelamaan menjadi salah seorang pelanggan tetap. Memberikan perlakuan istimewa terhadap pelanggan akan menimbulkan kesan tersendiri dan akan membuat pelanggan akan merasa dihargai sehingga akan memutuskan menjadi pelanggan tetap karena pelayanan dari pedagang tersebut. Hubungan kepercayaan akan terjaga apabila pedagang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk membayar biaya dagangan dengan tempo waktu yang sudah disepakati sehingga dapat dilihat dari pihak mana yang berusaha untuk menjaga kepercayaan dengan tidak memanfaatkan kepercayaan yang diberikan.

4.6.1 Konflik