44
4.1.9.Visi dan Misi PD. Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar 1.Visi
Terwujudnya peningkatan pelayanan Jasa pasar untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan percepatan pembangunan serta mengembangkan Kota
Pematangsiantar pusat perdagangan dan distribusi regional.
2. Misi
1. Meningkatkan Propesionalisme dan SDM Personil PD. Pasar
2. Meningkatkan Sistem Manajemen Kepegawaian, Manajemen Keungan, dan
Manajemen Pengawasan. 3.
optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pasar yang tersedia dalam rangka peningkatan pelayanan jasa perpasaran kepada masyarakat pedagang
dan pengunjung. 4.
Menciptakan kondisi dan lingkungan pasar yang bersih , tertib, aman, nyaman, dan indah.
5. Optimalisasi potensi pendapatan sumber kontribusi bagi perusahaan untuk
mendukung pembangunan di kota Pematangsiantar. 6.
Mengadakan analisis penelitian dalam rangka pengembangan pasar untuk mengantisipasi jumlah pertumbuhan pedagang setiap tahunnya.
7. Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi pedagang tentang manajemen
usaha.
4.2. Geologi Lingkungan
Sebaran tanah dan batuan berdasarkan pengamatan terlihat mengikuti morfologi. Dari hasil pengamatan terhadap aspek geologi lingkungan, maka
kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan pandangan ilmu geologi adalah:
45
1. Jika ditinjau dari aspek geologis, maka pengembangan pasar tradisional
modern di Pasar Horas dan Pasar Dwikora dapat dilakukan. 2.
Fondasi bangunan di pasar tradisional sebaiknya mengikuti standart SNI untuk konstruksi bangunan bertingkat.
3. Perlunya dibuat sistem drainase karena pasar merupakan fasilitas perkotaan
yang memiliki tingkat aktifitas yang tinggi dan lebih memiliki ruang terbuka serta pengelolaan limbah yang baik.
46
4.3 . Profil Informan
Informan dalam penelitian ini sangatlah penting untuk memperdalam hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti telah
mendapatkan berbagai karakteristik yang sesuai dalam penelitian yang telah diteliti, diantaranya adalah sebagai berikut:
Profil informan
1. Nama : Aan amrika
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pedagang Monza baju bekas
Jumlah tanggungan : Dua orang anak Aan adalah seorang pedagang pakaian bekas atau biasa disebut sebagai
pedagang monza. Aan telah berdagang selama 10 tahun dipasar dwikora. Selama 10 tahun juga perempuan ini tidak pernah berganti profesi. Aan bertahan dengan
profesi sebagai pedagang kain bekas. Ia menikah dengan seorang laki-laki yang bekerja sebagai buruh pabrik yang berumur 38 tahun, dan mereka telah
dikaruniakan dua anak. Mereka tinggal tidak jauh dari lokasi pasar dwikora, sehingga sangat mudah bagi aan untuk pulang dan pergi jika ada keperluan
mendadak di rumah. Biasanya begitu aan menitipkan kiosnya kepada pedang yang berada di dekatnya jika hendak pulang kerumah dulu. Dari lamanya waktu aan
bertahan sebagai pedagang di pasar dwikora, banyak masa-masa yang telah
47
dilewati aan. Aan merasakan masa-masa dimana kondisi pasar selalu berubah setiap tahunnya. Mulai dari suasana hingga kondisi fisik pasar. Dari jumlah anak
yang ditanggung, belum begitu banyak pengeluaran yang terjadi. Dimana anak mereka masih kecil dan belum bersekolah, tetapi keluhan yang dialami para
pedagang dapat juga ia rasakan. Terkhususnya bagi para pedagang monza sudah sangat sepi di datangi pembeli. Sehingga perekonomian sesama pedagang
cenderung mengalami penurunan.
2. Nama : aisyah br. Nasution
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang sembako
Jumlah tanggungan : Tiga orang anak
Aisyah adalah seorang penjual sembako di pasar dwikora. Informan sudah berumur 56 tahun. Dan telah berumah tangga bersama seorang laki-laki yang
bekerja sebagai buruh bangunan. Bersama membangun rumah tangga, informan telah dikarunia tiga anak. Ketiga anak ini sudah pada dewasa semua dan sudah
bekerja, sehingga tidak ada yang menjadi tanggungan. Aisyah adalah seorang yang hanya mengecam pendidikan sampai jenjang SMP. Aisyah sudah 16 tahun
menjadi seorang pedagang sembako di pasar dwikora ini. Perempuan yang berjilbab ini hanya melakoni pekerjaan ini saja. Tidak pernah berubah atau
berjualan yang lain. Perempuan yang menjadi salah satu pedagang terlama ini
48
berdagang memang menjadi sumber pendapatan dalam keluarga. Aisyah bisa membiayai sekolah anak-anaknya dengan berdagang seperti ini. Justru ketiga
anaknya bisa sampai ke lulusan sarjana. 3. Nama
: Ria Sinaga Umur
: 47 Tahun Jenis kelamin
: perempuan Agama
: kristen Pendidikan
: SMU Pekerjaan
: Pedagang pakaian baru Jumlah tanggungan
: Lima orang anak Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga ini, merupakan wanita
yang sudah berusia 47 tahun. Ria sudah berdagang mulai tahun 1991 yang lalu. Sudah sekitar dua puluh lima tahun ria menjajaki sebagai pedagang kain yang
baru. Sudah banyak lika-liku yang dia hadapi selama berdagang di pasar dwikora. Tetapi meskipun begitu, ria sanggup membiayai segala kebutuhan rumah maupun
sekolah anak sendiri. Sungguh disayangkan karena sang suami tidak memiliki pekerjaan. Sehingga wanita ini harus berjuang sendiri. Dari hasil pernikahan
mereka dikaruniai lima orang anak. Kelima anak ini masih dalam tanggungan dan semua masih bersekolah. Anak pertama dan kedua sedang menjalani kuliah. Dan
dua lagi sedang ada di bangku SMA. Sejauh ini ria masih sanggup mengidupi keluarganya.
4. Nama : Dona Simanjuntak
Umur : 58 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
49
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang sayur mayur
Jumlah tanggungan : lima anggota
Dona adalah salah seorang pedagang sayur mayur di pasar dwikora, perempuan yang setiap harinya memakai jaket dan sepatu boot ini sudah
berdagang selama 10 tahun. Dona yang berusia 58 tahun ini telah menikah dan memiliki lima orang anak. Tapi sangat disayangkan karena dia harus berjuang
untuk memenuhi segala kebutuhan yang harus di lengkapi. Karena sang suami tidak memiliki pekerjaan. Bahkan tidak ada pekerjaan sampingan yang dilakukan.
Sejauh ini dona mengaku bahwa dari hasil penjualanan sayur mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Perempuan yang hanya menamatkan sekolah sampai jenjang
ini sangat bersyukur karena telah berhasil menyelesaikan tanggung jawab sebagai orangtua. Dan kelima anaknya sudah dapat berdiri sendiri. Sampai sekarang dona
berdagang hanya untuk memenuhi kebutuhan dia dan suami. 5. Nama
: Sahat simanjuntak Umur
: 50 Tahun Jenis kelamin
: laki-laki Agama
: katolik Pendidikan
: SMA Pekerjaan
: Pembeli Jumlah tanggungan
: empat orang anak Sahat adalah seorang lelaki yang termasuk langganan bagi beberapa
pedagang. Yang setiap harinya berbelanja di pasar dwikora untuk memenuhi
50
kebutuhan sehari-hari. Laki-laki yang bekerja sebagai pedagang ini sudah berumur 50 tahun. Dia sudah memiliki istri yang berboru sinaga dan memiliki
empat orang anak. Sahat setiap harinya berbelanja ikan dan sayur dan kebutuhan lainnya ke pedagang yang sudah menjadilangganan tetap. Laki-laki yang lulusan
SMA ini mengaku lebih nyaman berbelanja kepada langganan. Karena tempat langganan sudah mengetahui apa yang mau dicari dan apa yang biasa
dibelanjakan. Dan langganan tidak akan mau menipu timbangan kilo dan tidak perlu nego harga lagi. Bapak yang memiliki empat anak ini merasakan banyak
keuntungan. Selain mendapat harga yang sudah pasti tanpa negoisasi, hubungan yang terjalin diantara pedagang dan sahat juga menjadi lebih dekat. Hal ini juga
yang sering terbangun diantara pedagang dan pembeli. Keduanya juga saling mendapat keuntungan.
6. Nama : Erna sianturi
Umur : 46 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang toke kain bekasmonza
Jumlah tanggungan : Tiga orang anak
Erna adalah seorang perempuan yang menamatkan sekolah sampai jenjang SMA. Erna sudah menikah dengan seorang lelaki yang memiliki profesi sama
dengan dia. Dari hasil pernikahan mereka, telah dikaruniakan tiga orang anak. Ketiga anak mereka sudah beranjak dewasa. Erna sudah 25 tahun menjadi
distributor atau biasa disebut sebagai toke. Pekerjaan erna hanya menyalurkan
51
barang kepada para pedagang yang meminta barang. Erna mengaku sudah memiliki banyak relasi kepada pedagang. Hubungan yang dibangun kepada
pedagang dibangun sangat baik. Perempuan yang sering disapa kakak ini tergolong sangat ramah. Penampilannya yang terlihat glamour menandakan
sebutan toke itu memang pantas disandingkan kepadanya. Dari salah satu pedagang, termasuk juga informan peneliti mengakui bahwa kak erna ini jarang
memiliki konflik dengan pedagang pengecer. Kalau pun itu ada, hanya beberapa saja.
7. Nama : Salim
Umur : 38 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang kosmetik
Jumlah tanggungan : dua orang anak
Salim adalah salah seorang pedagang di pasar dwikora. Salim sudah sepuluh tahun berdagang dipasar ini. Banyak lika-liku kehidupan menjadi
pedagang sudah dialami salim. Salim sudah menikah dengan yani dan mereka dikaruniai dua orang anak. Anak pertama adalah perempuan dan yang kedua
adalah laki-laki. Yani istri salim juga memiliki pekerjaan yang sama. Mereka memiliki dua kios untuk berdagang alat-alat kosmetik. Walaupun begitu, kedua
pasangan ini memiliki jarak lokasi kios yang terbilang sangat jauh. Mereka berdua sengaja memilih lokasi yang berjauhan agar tidak terjadi persaingan. Lelaki yang
52
menamatkan pendidikan SMA ini mengaku belajar dari isteri untuk berdagang alat-alat kosmetik. Setelah dijalani salim, ternyata memang salim menyadari
bahwa keuntungan yang didapatkan sangat lumayan. Dari pendapatan kedua pasangan yang memiliki pekerjaan yang sama ini mengaku sanggup memenuhi
kebutuhan keluarga serta sekolah anak pertama mereka dan susu untuk ada kedua mereka yang masih balita.
8. Nama : Vero
Umur : 48 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang bumbu siap pakai
Jumlah tanggungan : dua orang anak
Vero adalah wanita yang bekerja sebagai tukang bumbu siap pakai di pasar dwikora. Vero sudah menjadi pedagang selama delaan belas tahun. Usaha yang
digelutinya ini tergolong memiliki keuntungan yang lumayan. Wanita yang menikah dengan seorang pedagang ayam potong ini memiliki pelanggan yang
banyak. Setiap hari vero membungkus bumbu untuk dibagikan kepada pelanggan tetapnya. Ibu dari dua anak ini mengaku harus menguras waktu dan tenaga dalam
berdagang jenis ini. Tapi jelas, dengan keuntungan yang di dapat sangat sebanding dengan apa yang telah dikorbankan. Dua anak laki-laki vero sudah
beranjak remaja, sehingga tidak terlalu harus diawasi. Vero mengajarkan anaknya untuk bisa bersikap mandiri, karena kondisi yang mengajarkan dia harus mencari
53
nafkah juga. vero terlebih dahulu harus menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan anakknya sebelum berangkat ke sekolah. Dia harus bangun pagi-pagi
sekali untuk menyiapkan sarapan anaknya sebelum berangkat ke sekolah. Barulah sehabis itu vero pergi pajak.
Matriks 4.3 Data Informan Berdasarkan Jenis kelamin, Usia, status, Agama, Pekerjaan dan Pendidikan Perakhir
Sumber : data olahan peneliti, 2016
No Nama
Jenis Kelamin
Usia Tahun
Status Agama
Pedagang Pend.
Terakhir
1 Aan
Perempuan 36
Menikah Islam
Monza SMK
2 Aisyah Perempuan
56 Menikah
Islam Sembako
SMP 3
Dona Perempuan 58
Menikah Kristen
Sayur SMP
4 Ria
Perempuan 47
Menikah Kristen
Baju baru SMU
5 Sahat Laki-laki
50 Menikah
katolik Pembeli
SMA 6
Erna Perempuan
46 Menikah
Kristen distributor
SMA 7
Salim Laki-laki
38 Menikah
Islam kosmetik
SMA 8
Vero Perempuan
48 Menikah
Kristen Bumbu masak siap
saji SMA
54
4.4. Mekanisme Survival Pedagang Tradisional