Transportasi dan Iptek Faktor Penarik .1 Rangsangan baru dalam sistem mata pencaharian

94 Alasan ekonomi merupakan data yang penulis peroleh dari informan yang keluarganya atau saudaranya pindah dari Desa Simaninggir tahun 1947-an, sehingga tidak mustahil alasan ekonomi adalah alasan utama karena keadaan di Desa Simaninggir dan Tapanuli Utara tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Demikian juga dengan alasan mencari pekerjaan di luar sektor pertanian terutama saudara para informan yang tinggal di Medan menggambarkan perubahan lapangan pekerjaan tetapi tetap merupakan bagian dari faktor ekonomi. Salah satu faktor penarik dari daerah lain seperti daerah Kisaran dan Asahan terutama di sektor pertanian adalah lahan yang lebih luas dan lebih subur di daerah tersebut. Dari lahan yang lebih luas tersebut mereka harapkan keadaan ekonomi mereka akan lebih baik dibandingkan dengan Desa Simaninggir yang ditinggalkan atau dibandingkan dengan keadaan sosial ekonomi orang tua mereka. Sebaliknya penduduk Simaninggir yang pindah ke Kota Medan dan Pulau Jawa bukan karena tertarik pada lahan pertanian lagi. Hal ini terjadi sekitar tahun 1954-an di mana dominan dari mereka adalah para pelajar yang akan merantau untuk mencari pekerjaan. Kesempatan kerja sebagai pegawai pemerintahan dan pedagang merupakan rangsangan baru dalam sistem mata pencaharian, yang lebih baik dan penghasilan yang lebih baik merupakan alasan utama. Hal ini juga menunjukkan bahwa alasan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aspek ekonomi.

4.3.2 Transportasi dan Iptek

Jalan darat merupakan satu-satunya sarana penghubung utama di Kecamatan Parlilitan, khusunya Desa Simaninggir. Jalan raya aspal yang terdapat di Desa Pusuk 1 sekitar tahun1970-an semakin penting untuk mempercepat arus perhubungan dari satu daerah Universitas Sumatera Utara 95 ke daerah lain atau ke Luar Tapanuli Utara. Pada tahun selanjutnya jalan yang lebih besar dan lebih bagus yang menghubungkan antar daerah semakin banyak dibangun. Hal ini mempermudah arus perpindahan dari Desa Pusuk I menuju ke luar Tapanuli Utara dan ke daerah lain, juga memperlancar aktivitas yang ada di Desa Pusuk I. Sementara Untuk menuju Desa Simaninggir masih harus melewati jalan rintisan dan jalan setapak. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi terutama musim penghujan. Bagi masyarakat Simaninggir, fungsi jaringan dan prasarana jalan yang semakin memadai di Desa Pusuk I sangat berperan untuk menarik mereka membeli lahan dan tempat tinggal di Desa Pusuk 1. Sebagian dari mereka mulai meninggalkan Simaninggir, membongkar rumah mereka dan membangunnya kembali di Desa Pusuk I. Kemudahan transportasi tersebut, tidak terlepas dari sarana dan prasarana komunikasi yang semakin baik yang menghubungkan berbagai daerah ke Desa Pusuk I. Masyarakat di Pusuk 1 dapat menikmati menonton televisi dan mendengarkan radio dengan mudah dan sudah banyak diantara penduduk yang memiliki barang mewah tersebut berbeda dengan penduduk Simaninggir yang sama sekali tidak memiliki satu pun fasilitas televisi dan radio tersebut karena di Simaninggir tidak terdapat penerangan listrik. Semuanya itu tidak mereka dapatkan jika tetap harus tinggal menetap di Simaninggir. Mereka hanya bisa mendapatkannya di Pasar Pusuk 1, di mana para pedagang banyak tinggal menetap di sana. Sehingga semakin membuat mereka bersemangat mengumpulkan uang agar bisa membeli tanah di Desa Pusuk 1 dan sekitarnya yang dapat mempermudah mereka untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan hidup tanpa harus memikirkan perjalanan panjang menuruni bukit yang terjal dan curam selama berjam-jam. Universitas Sumatera Utara 96 Kebutuhan tersier seperti fasilitas penerangan listrik sampai pada tahun 2000-an tidak terdapat di Desa Simaninggir. Mereka dapat menikmati listrik saat mereka membeli rumah di Desa Pusuk 1. Saat mereka mengunjungi keluarga yang berada di daerah lain, yang sudah memiliki fasilitas rumah yang lengkap dengan televisi, penerangan listrik dan lain sebagainya semakin membuat mereka bertekad untuk merantau. Maka hal ini juga mendorong mereka untuk melakukan komunikasi dengan luar daerah dan berusaha untuk keluar dan meninggalkan Desa Simaninggir. Pada tahun 2002 dapat disimpulkan telah berakhirnya migrasi penduduk Desa Simaninggir meninggalkan kampung halamannya menuju wilayah yang mereka anggap jauh lebih baik dan lebih layak untuk tempat tinggal. Kehidupan yang lebih sejahtera dan maju jelas terlihat nyata di Desa Pusuk I sampai akhir penulisan ini. Desa Pusuk I merupakan daerah tujuan migrasi penduduk Simaninggir yang paling dekat, dan terlihat perkembangan sarana transportasi dan penerangan listriknya 75 75 Wawancara dengan Parisan Nainggolan dan Magdalena Simanullang, Pusuk I, 24 April 2013 sampai saat penulis mengadakan observasi ke lapangan. Hal ini membuat penulis menyimpulkan bahwa akses jalan yakni transportasi yang lebih maju di Desa Pusuk I menjadi penting dan merupakan faktor penarik bagi penduduk Simaninggir untuk memilih daerah Pusuk I sebagai tujuan mereka. Universitas Sumatera Utara 97

BAB V DAMPAK PERPINDAHAN PENDUDUK SIMANINGGIR

5.1 Dampak Terhadap Keluarga Sendiri