56
5.1.3 Suku
Proporsi penderita TB paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014 berdasarkan suku
yaitu 100 suku batak. Hal ini dikarenakan penduduk yang bertempat tinggal di Kabupaten Samosir dominan suku batak, sedangkan penduduk yang tinggal di
luar Kabupaten Samosir susah untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir karena letaknya yang susah
untuk dijangkau. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga,
B.J 2009 di Balai Pegobatan Penyakit Paru-paru BP4 Medan bahwa penderita TB paru BTA positif yang mengalami drop out yang terbesar adalah suku batak
yaitu 43,7. Sinaga B.J, 2009.
5.1.4 Pendidikan
Proporsi penderita TB paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014 berdasarkan
pendidikan dapat dilihat pada gambar 5.3 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
57
Gambar 5.3 Distribusi Proporsi Penderita TB Paru yang Dirawat Inap Berdasarkan Pendidikan Di Rumah Sakit Umum Dr.
Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014
Berdasarkan gambar 5.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB paru yang dirawat inap tertinggi dengan pendidikan SD yaitu 51. Hal ini
berkaitan dengan pemahaman tentang penyakit TB paru. Masyarakat yang berpendidikan SD kurang memahami tentang cara pencegahan dan penularan TB
paru. Hasil penelitian ini sesuai pernyataan Kemenkes RI tahun 2013 yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan semakin rendah tingkat prevalensi TB paru Kemenkes, 2013. Berdasarkan analisa data Riskesdas tahun
2010 tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB paru dewasa di Indonesia yang menyatakan bahwa sebagian besar penderita TB adalah
berpendidikan rendah tidak sekolahtidak tamattamat SD sebesar 57,3 Riskesdas, 2010.
14,5
51 28
28 3,8
Pendidikan
Tidak tamat SD SD
SMP SMA
PERGURUAN TINGGI
Universitas Sumatera Utara
58
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Surya Honesty Sitorus 2014 menyatakan bahwa penderita TB paru terbanyak pada tingkat pendidikan SD yaitu
52,3 Surya Honesty Sitorus, 2014.
5.1.5 Pekerjaan
Proporsi penderita TB paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014 berdasarkan
Pekerjaan dapat dilihat pada gambar 5.4 di bawah ini.
Gambar 5.4 Distribusi Proporsi Penderita TB Paru yang Dirawat Inap Berdasarkan Pekerjaan Di Rumah Sakit Umum Dr. Hadrianus
Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014 Berdasarkan gambar 5.4 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB
paru yang dirawat inap tertinggi dengan pekerjaan petani yaitu 75,6. Penderita TB paru erat kaitannya dengan pekerjaan dan penghasilan. Petani dengan
penghasilan rendah akan mengalami status gizi yang rendah sehingga memicu daya tahan tubuh lebih rentan terhadap infeksi TB paru. TB paru sering
menyerang kelompok dengan sosial ekonomi rendah atau miskin dan sanitasi lingkungan yang buruk.
75,6 13,7
5,3 3,1
2,3
Pekerjaan
PETANI WIRASWASTA
PENSIUNAN+PNS PEDAGANG
PELAJAR
Universitas Sumatera Utara
59
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing, S.R. 2008 yang menyatakan bahwa penderita TB paru terbesar
dengan pekerjaan sebagai petani sebesar 22,8. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sitorus, S.H, 2014
menyatakan bahwa penderita TB paru terbesar dengan pekerjaan petani yaitu sebesar 41,1 Sitorus, S.H, 2014.
5.1.6 Tempat Tinggal