60
a. Penderita TB Paru yang Tinggal Di Kabupaten Samosir
Penderita TB paru yang bertempat tinggal di Kabupaten Samosir sebesar 96,9. Hal ini dikarenakan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hadrianus
Sinaga merupakan satu-satunya tempat pelayanan kesehatan milik pemerintah yang terdekat ke masyarakat dan juga dikarenakan susahnya menjangkau tempat
pelayanan kesehatan ke luar Kabupaten Samosir .
b. Penderita TB Paru yang Tinggal Di Luar Kabupaten Samosir
Penderita TB paru yang tinggal di luar Kabupaten Samosir hanya sebesar 3,1. Adapun asal penderita TB paru yang berasal dari luar Kabupaten Samosir
antara lain dari Jakarta Timur, Medan, Pancur Batu dan Jambi.
5.2 Keluhan Utama
Proporsi penderita TB paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014 berdasarkan
keluhan utama dapat dilihat pada gambar 5.6 di bawah ini.
Gambar 5.6 Distribusi Proporsi Penderita TB Paru yang Dirawat Inap Berdasarkan Keluhan Utama di Rumah Sakit Umum Dr.
Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014
62,6 37,4
Batuk darah Tidak batuk darah
Keluhan Utama
Universitas Sumatera Utara
61
Berdasarkan gambar 5.6 di atas dapat dilihat bahwa proporsi keluhan utama penderita TB paru yang dirawat inap terbesar pada batuk darah yaitu
62,6. Sedangkan keluhan utama tidak batuk darah seperti nyeri dada, batuk berdahak, sesak nafas, kejang, penurunan kesadaran, muntah yaitu 37,4.
Batuk darah merupakan gejala yang muncul setelah batuk. Batuk darah sering dikeluhkan oleh penderita karena berkelanjutan dan juga tidak berhenti
secara mendadak. Gejala batuk juga sering disertai dengan darah , dahak serta sesak nafas. Sementara keluhan utama tidak batuk darah seperti kejang,
penurunan kesadaran, muntah dikarenakan karena penderita TB paru mengalami penyakit lain yang lebih parah.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Sihombing, SR, E, 2008 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan yang menyatakan bahwa keluhan utama tertinggi
adalah batuk 3 minggu sebesar 77,6.
5.3 Status BTA