Jarimah Hudud Jarimah Qisas dan Diyat

16 melakukan jarimah manakala orang tersebut tidak mengetahui akan hukum-hukumnya dan tidak adanya larangan atas perbuatan tersebut.

3. Macam-macam Tindak Pidana Menurut Hukum Islam

Untuk menentukan hukuman bagi pelaku jarimah tindak pidana, terdapat beberapa jenis jarimah dalam hukum Islam, yakni:

a. Jarimah Hudud

Jarimah hudud ialah jarimah yang sanksi hukumannya berupa hukuman had, yakni hukuman yang telah ditentukan dan menjadi hak Allah. Adapun yang dimaksud dengan hak Allah adalah hukuman tersebut menjadi kekuasaan penuh bagi Allah yang tidak dapat ditambah-tambahkan atau dikurang-kurangi oleh siapa pun termasuk seorang qâdhi hakim. Menurut Abd Qadir Audah, yang dimaksud dengan hudud yakni: ّحلا ه قعلا ةب ةرّق لا ًاقح ه ىلاعت Artinya : Hukuman had adalah hukuman yang telah ditentukan oleh syara’dan merupakan hak Allah SWT . 15 Jarimah tindak pidana yang termasuk ke dalam kategori jarimah hudud seperti perbuatan zina, qadzaf, meminum arak, mencuri, merampok, membunuh, dan murtad. Yang dimaksud dengan zina menurut ulama hanafiyah adalah nama bagi persetubuhan yang haram dalam qudul kemaluan seorang perempuan yang masih hidup dalam keadaan ikhtiar tanpa paksaan di dalam negeri yang adil, 15 Audah, At- Tasyri’Al-Jinaiy Al-Islamiy, h. 79. 17 yang dilakukan oleh orang-orang kepadanya berlaku hukum islam, dan wanita tersebut bukan miliknya dan tidak tidak ada syubtah dalam miliknya. 16 Menurut Malikiyah yang dimaksud dengan zina ialah persetubuhan yang dilakukan oleh orang mukalaf terhadap fajri manusia wanita yang bukan miliknya secara disepakati dengan kesengajaan. Sedangkan menurut Syafiíyah yang dimaksud dengan zina adalah memasukkan zakar ke dalam fajzi yang diharamkan karena zatnya tanpa ada syubhat dan menurut tabiatnya menimbulkan syahwat. 17

b. Jarimah Qisas dan Diyat

Menurut bahasa, Qisas dapat diartikan memotong, sedangkan menurut istilah qisas adalah jarimah yang dijatuhkan hukumannya setimpal dengan jarimah yang telah dilakukannya. Diyat secara bahasa dapat diartikan ganti, sedangkan secara istilahan arti diyat yaitu mengganti hukuman terdakwa dengan membayar ganti rugi terhadap korban atau keluarga. Menurut Ahmad Hanafi dalam bukunya asas-asas hukum pidana Islam, menyatakan diyat merupakan hukuman pengganti. Adapun berlakunya hukuman diyat saat keluarga korban memaafkannya. Jadi yang dimaksud dengan jarimah qishash dan diat adalah jarimah yang diancam dengan hukuman qishash atau diat. Baik qishash maupun diat kedua- duanya adalah hukuman yanُ sudah ditentutan oleh syara’. Perbedaannya denُan 16 Ala’Ad-Din Al-Kasani, Kitab Badai’ Ash-Shanai fi Tartib Ash-Syara’, Bairut: Dar Al-Fikr, 1996, Juz. VII, h. 49. 17 Audah, At- Tasyri’Al-Jinaiy Al-Islamiy, h. 349. 18 hukuman had adalah bahwa hukuman had merupakan hak Allah, sedangkan qishash dan diat merupakan hak manusia hak induvidu. 18 Yang termasuk ke dalam katagori jarimah qisas dan diyat, yaitu: 1. Pembunuhan sengaja ّ علا تق , yakni terdakwa benar-benar berniat ingin membunuh korban dengan cara-cara yang telah direncanakannya sebelum melakukan pembunuhan tersebut. 2. Pembunuhan semi sengaja ّ علا ش تق , hal ini tergambar ketika seseorang menganiaya korban namun tidak bermaksud membunuhnya akan tetapi korban terbunuh akibat rasa sakit yang dialaminya atas perbuatan terdakwa. 3. Pembunuhan tidak sengaja اط لا تق , pembunuhan tidak sengaja adalah perbuatan yang benar-benar tidak disengaja oleh terdakwa dengan kata lain terdakwa tidak bermaksud menganiaya korban apa lagi untuk membunuhnya, seperti seorang pemburu yang ingin menembak hewan buruhannya namun terkena orang lain korban hingga membuatnya terbunuh. 4. Penganiayaan sengaja ّ علا ح ج , ialah penganiayaan yang telah direncanakan oleh terdakwa untuk menyakiti korbannya, namun tidak sampai membunuh korban. 5. Penganiayaan tidak sengaja اط لا ح ج , yakni penganiayaan yang dilakukan terdakwa kepada korban tanpa disengaja melukai korban, contoh 18 Ibid., h. XI. 19 ketika kita bercanda dengan teman kita kemudian tak sengaja tangan kita mencakar teman kita hingga menimbulkan rasa sakit.

c. Jarimah Ta’zir