5 elektronik sebagai alat bukti dalam mencari kebenaran fakta dari sebuah pelanggaran
khususnya pelanggaran yang tergolong tindak pidana, dengan memeriksa data elektronik yang di gunakan pelaku dalam aksinya, dan selanjutnya menjadi masukan bagi majelis
hakim untuk memutuskan suatu perkara. Berlandaskan permasalahan yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis
bermaksud mengkajinya guna mengetahui data elektronik yang digunakan sebagai alat bukti dengan merujuk kepada sumber-sumber yang dapat di pertanggungjawabkan serta
dapat dikaji kembali di kemudian hari.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan mendapatkan jawaban dari permasalahan di atas dengan benar, maka perlu adanya pembatasan masalah dengan
menitik beratkan pada data elektronik yang dijadikan sebagai alat bukti terkait dalam penegakan hukum, baik hukum positif maupun hukum Islam sesuai dengan
perkembangan masyarakat di saat ini. Berdasarkan pembatasan permasalahan tersebut dan bertitik tolak dari uraian diatas, maka yang menjadi pertanyaan bagi penulis adalah:
1 Bagaimana kedudukan data elektronik sebagai alat bukti dalam tindak pidana
hukum positif? 2
Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap data elektronik yang digunakan sebagai alat bukti tindak pidana hukum positif?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis memiliki tujuan yang antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui kedudukan data elektronik sebagai alat bukti dalam tindak pidana
hukum positif. 2.
Mengetahui dan memahami pandangan hukum Islam terhadap data elektronik yang digunakan sebagai alat bukti tindak pidana hukum positif demi tercapainya
keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu, penulis berharap penulisan ini dapat bermanfaat untuk:
1. Menambah wawasan masyarakat terhadap hukum pembuktian menurut hukum
Islam maupun hukum positif terkait dengan data elektronik yang digunakan sebagai alat bukti tindak pidana.
2. Memperkaya khazanah keilmuan intelektualitas penulis di bidang hukum,
khususnya mengenai data elektronik sebagai alat bukti tindak pidana.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian hukum terbagi atas dua jenis metode penelitian, yaitu: penelitian hukum normatif atau kepustakaan library research dan penelitian hukum
sosiologis atau empiris.
5
Untuk mendapat data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan ketentuan sebagai berikut :
5
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. 8 Jakarta: PUI, 2004, h. 51.
7 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian normatif kualitatif, yakni penelitian
yang mempelajari dan menganalisis bahan-bahan dari kepustakaan, serta berdasarkan fakta atas permasalahan data elektronik sebagai alat bukti. Sehingga
dengan penelitian ini penulis berharap memperoleh jawaban atas permasalahan di atas.
2. Jenis Data
Jenis data yang di gunakan penulis berupa bahan-bahan hukum, yang terdiri dari: a.
Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yang akan digunakaan dalam pembahasan hukum Islam
berupa al- Qur’an dan tarjamah, serta al-Hadist. Sedangkan untuk pembahasan
hukum Positif, bahan primernya berupa Undang-Undang, peraturan pemerintah, yurisprudensi, dan peraturan-peraturan lainnya.
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yang digunakan penulis, terkait pembahasan hukum Islam berupa kitab-kitab fiqih yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
Sedangkan bahan hukum sekunder yang akan digunakan penulis dalam penulisan sekripsi ini berupa buku-buku yang berisi tentang ilmu pengetahuan
hukum terutama mengenai hukum pembuktian, perbandingan hukum, berita- berita dan artikel dari internet yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
8 c.
Bahan Hukum Tertier Penulis menggunakan bahan hukum tertier yang berupa pendapat para ulama
dan para ahli hukum tentang pembuktian yang dituangkan dalam buku, makalah, dan bahan-bahan laporan ilmiah.
6
3. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengolah data yang telah terkumpul dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan pengolahan data berupa analisa deskriptif kualitatif.
Menurut Bambang Sunggono, bahwa pengolahan data deskriptif berdasarkan teori atau konsep yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang
seperangkat data, atau menunjukkan komparasi atau hubungan seperangkat data dengan seperangkat data yang lain,
7
dalam hal ini data-data terkait dengan data elektronik yang dijadikan sebagai alat bukti dalam tindak pidana.
Sedangkan penelitian kualitatif menurut Tommy Hendra Purwaka, merupakan analisis yang dilakukan terhadap data yang diolah dengan
menggunakan uraian-uraian untuk memberi gambaran deskriptif, uraian-uraian yang berisi penafsiran dan penalaran terhadap gambaran yang diperoleh, guna
mendapat jawaban-jawaban atas permasalahan di atas. Dimana kegiatan ini dilakukan dalam perpustakaan dengan membaca buku-buku, literatur, perundang-
6
Tommy Hendra Purwaka, Metodelogi Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2007, h. 72.
7
Bambang Sunggono, Metodelogi Penelitian Hukum, cet. VI, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 38.
9 undangan, serta hasil-hasil penelitian yang menyangkut dengan pokok
permasalahan dalam penulisan ini library research.
4. Teknik Penulisan
Penulisan skripsi ini mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2007.
E. Review Studi Terdahulu