Hal ini dilakukan hanya semata-mata karena pada hari raya Imlek, masyarakat Cina selalu menginginkan segala sesatunya terlihat baru, agar perahu terlihat bersih.
Penggantian kain merah ini dilaksanakan lebih sederhana, hanya dilakukan oleh keluarga keturunan Nenek Buyut Rudi A. Kuhu dan para penggurus Perahu Keramat.
C. Perhitungan Waktu Pelaksanaaan Upacara
Kronologi penanggalan Imlek Khongcu Lek dibuat oleh kaisar pertama, Oey Tee Huang Di
2698-2596 SM, bermarga Kongsun bernama Yu Kiong Hoo Lam, Yu HimKok,
dan makamnya di Siamsay Kiau Ling. Wahyu Liok Tho atau peta Firman diterima beliau ketika melakkan inspeksi antara Suangi Hoo dan Lo do pusaran air yang
bernama Cwi Kwi dan seekor ikan besar berenang mendekati beliau dengan membawa peta tersebut. Dikenal dengan sebutan Bapak Ilmu Pengetahuan dan Kebuadayaan karena
dengan pembantunya, baginda membuat karya-karya besar bagi umat manusia, seperti: a.
Baginda senang mempelajari Ilmu falak dan ditemukannya kompas dan pembantunya, Yong Sin menemukan teropong dan mendirikan observatorium
yang hebat. b.
Dengan dibantu oleh seorang ahli astronominya, dihitung tahun dengan sistem Hwa Kak Cu Lak Cap Kak Cie
dan kemudian menjadi acuan umum penaggalan Imlek Khongcu Lek Long Lek
Penanggalan Petani sampai sekarang. Penaggalan ini mulai dipakai oleh pendiri Dinasti He Shia Yaitu Tay I Da Yu
masa pemerintahan 2205-1766 SM, maka dinamakan He Lek Penaggalan Dinasti He. Setelah Dinasti He Shia, berdirilah Dinasti Siang Sang, kemudian oleh raja ditetapkan,
hari Tang Ce Dong Zhi dianggap sebagai permulaan tahun. Setelah silih berganti
dinasti, pada masa Dinasti Han masa pemerintahan Han Bu Tee Han Wu Di, 104 SM, penanggalan Dinasti He Lek Imlek Long Lek mulai dipakai kembali sampai sekarang.
Han Bu Tee sangat menghormati Nabi Khongcu, karena itulah penanggalan dihitung
sejak kelahiran Nabi Khongcu, yaitu tahun 551 SM. Persembahyangan pada hari Twan Yang disertai dengan sembahyang Yue eling
dan takwa kepada Thian Yang Maha Esa, yang dilakukan oleh umat Khonghucu mengartikan bahwa manusia diingatkan untuk selalu ingat pada kekuasaan Tuhan, yang
tidak boleh dilupakan dan tidak bisa dipungkiri. Dengan takwa kepada-Nya, manusia memohon agar selalu diberi kekuatan dalam cobaan dan diberi keselamatan dalam
menjalani hidup ini. Persembahyangan Twan Yang Go Gwe Ce Go dilakukan pada tengah hari.
Bersamaan dengan hari raya Twan Yang, setelah tragedi Khut Gwan, masyarakat Cina sekarang lebih mengenal hari itu sebagai hari raya Peh Chun, dan pada malam hari
sebelumnya, komunitas Cina Benteng melakukan upacara pemandian Perahu Keramat, tepatnya sekitar pukul 00:00 WIB.
D. Tujuan dan Manfaat