RUMUSAN HASIL WAWANCARA
Nama : Oey Tjin Eng
Jabatan : Budayawan dan mantan pengurus Kelenteng Boen Tek Bio
Agama : Khonghucu
Alamat : Jl. Ki Sama’un, Pasar Lama, Tangerang
HariTanggal : 20 Juli 2008 Hasil wawancara.
1. Tanya Apakah Anda sangat mengenal tradisi budaya masyarakat Cina?
Jawab: Saya masih dalam taraf pembalajaran untuk mengetahui lebih banyak lagi. Tetapi, kalau berbicara masalah budaya, banyak sekali, contohnya, bahasa
itu termasuk budaya. Dalam bentuk upacara keagamaan juga ada, tetapi upacara dalam agama Cina terwarnai dengan agama khonghucu, karena
dalam agama Budha tidak ada ajaran mengenai upacara.
2. Tanya: Dalam Kelenteng Boen Tek Bio ini tradisi apa saja yang selalu
dirayakan? Jawab: Saya akan sedikit menjelaskan dahulu mengenai inti dari pada kelenteng
itu sendiri, yaitu memuliakan Tuhan, menghormati leluhur. Seperti perayaan Kwan Im Po Chou, perayaan ini dilaksanakan secara besar-
besaran di Tangerang, tepatnya pada tanggal 19 bulan 9, sebagai hari pencapaian kesempurnaannya sampai kembali kepada penguasa langit dan
bumi.
3. Tanya: Apakah tradisi dalam Kelenteng Boen Tek Bio ini ada yang
mengalami proses akulturasi antara Cina dengan tradisi lokal? Tradisi apa saja?
Jawab: Kalau yang mengalami proses akulturasi antara agama Cina dengan tradisi
lokal itu tidak ada. Tetapi kalau dilihat ke Kelenteng Sam Poo Kong, yang telah kita ketahui bahwa tokohnya Ceng Hoitu beragama Islam, tetapi
penduduk lokal Indonesia ketika menziarahi tempat itu Kelenteng Sam Poo Kong menggunakan hio. Akan tetapi akaua kita melihat dalam
Kelenteng Boen Tek Bio itu, tidak ada pengaruh dari tradisi lokal yang mengalami proses akulturasi itu hanya terdapat pada perahu keramat.
Perahu keramat ini disimpan di sekitar jalan Imam Bonjo, Karawaci, kalau dari Kelenteng menyeberangi Sungai Cisadane dapat menggunakan
sampangetek.
4. Tanya: Pada tradisi pemandian perahu keramat dalam perayaan Peh Chun,
Anda katakana bahwa tradisi ini mengalami proses akulturasi, tolong jelaskan
Jawab: Hal ini dapat dikatakan mengalami proses akulturasi. Karena dalam tradisi agama tradisional, Cina tidak mengenal istilah keramat, yang biasanya
menggunakan istilah ini etrdapat pada tradisi masyarakat lokal dalam hal ini Jawakejawen
5. Tanya: Apakah tujuan dan manfaat dari tradisi pemandian perahu keramat