Tinjauan Teori .1 signalling Theory Teori Signal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 signalling Theory Teori Signal
Wolk, et al. 2001 teori signal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Theory signal menunjukan adanya asimetri
informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori signal mengemukakan tentang bagaimana
seharusnya perusahaan memberikan signal-signal pada pengguna laporan keuangan.
Morris 1987 theory signal menjelaskan masalah asimetris informasi dalam pasar. Teori ini menunjukkan bagaimana asimetris ini dapat dikurangi
memberikan lebih banyak signal informasi kepada pihak lain. Pihak internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi mengenai kondisi
nyata perusahaan saat ini dan prospeknya dimasa yang akan datang, dibandingkan dengan pihak eksternal.
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk menarik calon investor, sehingga tidak mengherankan jika
laporan keuangan sering kali dibuat sedemikian rupa untuk menampilkan angka yang diinginkan oleh manajemen melalui berbagai tindakan manipulasi.
Manipulasi sering dilakukan pada laporan laba perusahaan, karena laba sangat rentan terhadap perubahan metode akuntansi. Hal ini sesuai dengan Signalling
Theory yang menunjukkan kecenderungan adanya asimetri informasi antara
Universitas Sumatera Utara
pemilik perusahaan dan investor. Pihak internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi mengenai kondisi nyata perusahaan saat ini
dan prospeknya dimasa yang akan datang, dibandingkan dengan pihak eksternal. Asimetri informasi ini dapat diminimalkan dengan mengungkapkan
informasi sebanyak-banyaknya. Informasi yang diungkapkan diharapkan adalah informasi yang menunjukkan kondisi perusahaan yag sebenar-benarnya.
Pelaporan arus kas, dan laba merupakan salah satu usaha meminimalkan asimetri informasi. Laporan arus kas dapat dijadikan informasi alternatif dalam menilai
kinerja dan prospek perusahaan, pada saat laba mempunyai peluang yang besar untuk tersentuh praktek manipulasi. Jika melihat pentingnya informasi arus kas
bagi pengguna laporan keuangan, maka pelaporan arus kas diharapkan akan direaksi oleh pasar.
Angka-angka akuntansi yang dilaporkan perusahaan dapat digunakan sebagai signal jika angka-angka tersebut dapat mencerminkan informasi mengenai
atribut-atribut keputusan perusahaan yang tidak dapat diamati. Ketika perusahaan melaporkan kepada publik komponen labanya, maka hal tersebut merupakan good
news karena perusahaan menganggap perusahaan memberikan informasi yang lengkap mengenai perusahaan. Dengan komponen laba yang dilaporkan
perusahaan, maka investor dapat mengetahui kinerja perusahaan sesungguhnya sehingga prediksi yang dilakukan akan lebih akurat. Penelitian ini menggunakan
teori signal sebagai grand theory yang melandasi pengembangan hipotesis. Laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi
ukuran yang lain, seperti imbal hasil investasi atau laba per saham. Semakin besar
Universitas Sumatera Utara
laba yang diperoleh, maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut dapat berupa uang dan saham perusahaan. Kebijakan dividen dipengaruhi dua kepentingan yang saling
bertolak belakang, yaitu kepentingan pemegang saham dengan dividennya, dan kepentingan perusahaan untuk melakukan reinvestasi dengan menahan laba. Dari
sisi pemegang saham, dividen merupakan salah satu motivator untuk menanamkan dana di pasar modal. Pemegang saham lebih memilih dividen yang
berupa kas dibandingkan dengan capital gain. Perilaku ini diakui oleh Gordon- Lintner 1956 “sebagai the bird in the hand theory bahwa satu burung ditangan
lebih berharga dari pada seribu burung di udara”. Selain itu pemegang saham juga dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menilai besarnya dividen yang
dibagikan. Sedangkan dari sisi perusahaan, kebijakan dividen sangat penting, karena jika perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka
akan mengurangi laba yang ditahan perusahaan, dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih
untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.