i. Koleksi
collection
Aspek koleksi berkaitan dengan sejauh mana seseorang peduli atau khawatir pada jumlah informasi pribadi yang dikumpulkan atau dikelola
oleh sebuah situs; termasuk pula sejumlah data pribadi yang dihimpun dan disimpan di pangkalan data
database
sebuah situs. Hal ini terjadi karena seseorang acapkali merasa tidak nyaman setelah sejumlah informasi yang
berhubungan dengan kepribadiannya, latar belakangnya, dan aktivitasnya terakumulasi. Smith, Milberg, dan Burke, 1996; Maholtra, Kim, dan
Agarwal, 2004; Hong dan Thong, 2013 ii.
Penggunaan sekunder
secondary usage
Aspek penggunaan sekunder berhubungan dengan sejauh mana seseorang peduli atau khawatir pada informasi pribadi yang dikumpulkan
atau dikelola untuk satu tujuan tertentu tetapi pada kenyataannya digunakan untuk tujuan lain tanpa sepengetahuan dan otorisasi dari individu pemilik
informasi tersebut. Jika dalam aspek koleksi lebih menyoroti akumulasi informasi yang terkumpul dalam sebuah situs, aspek penggunaan sekunder
lebih menyoroti tentang kemungkinan penyalahgunaan informasi oleh pihak lain. Smith, Milberg, dan Burke, 1996; Hong dan Thong, 2013
iii. Akses yang tidak layak
improper access
Aspek akses yang tidak layak berhubungan dengan sejauh mana seseorang peduli atau khawatir tentang informasi pribadi yang diungkapkan
pada sebuah situs dapat diakses oleh pihak lain tanpa otorisasi dan tanpa
sepengetahuan pemilik informasi. Smith, Milberg, dan Burke, 1996; Hong dan Thong, 2013
iv. Pengendalian atau penguasaan
control
Aspek penguasaan atau pengendalian berkaitan dengan sejauh mana seseorang peduli atau khawatir bahwa dirinya tidak memiliki kendali atau
kuasa yang memadai terhadap informasi pribadi yang telah diungkapkan pada sebuah situs. Smith, Milberg, dan Burke, 1996; Maholtra, Kim, dan
Agarwal, 2004; Hong dan Thong, 2013 v.
Kesadaran
a wa reness
Aspek kesadaran berhubungan dengan sejauh mana seseorang peduli atau khawatir tentang kesadaran terhadap praktek privasi pada sebuah situs
tertentu. Aspek ini berkaitan dengan pemahaman dan keterampilan seseorang ketika berdinamika dengan sebuah situs; terutama pemanfaatan
fitur-fitur yang berkaitan dengan pengelolaan privasi. Maholtra, Kim, dan Agarwal, 2004; Hong dan Thong, 2013.
3. Fungsi Privasi
Selain aspek yang telah dikemukakan, terdapat pula manfaat atau fungsi privasi. Westin 1967, dalam Peter dan Valkenburg, 2011; Margulis,
2011 mengungkapkan empat fungsi privasi yang terdiri dari wahana otonomi pribadi
personal autonomy
, pelepasan emosi
emotional release
, sarana evaluasi diri
self-evaluation
, serta pembatasan dan perlindungan terhadap komunikasi
limited and protected communication
.
i. Otonomi pribadi
personal autonomy
Otonomi pribadi berkaitan dengan keinginan untuk terhindar dari segala manipulasi dan dominasi pihak lain. Privasi melindungi otonomi
pribadi dengan cara memberikan waktu, ruang, dan kesempatan pada setiap individu untuk mengelola setiap perasaan, gagasan, dan perilaku sebelum
mengungkapkannya kepada pihak lain. Otonomi pribadi memiliki peran penting dalam mendukung fungsi psikologis, stabilitas relasi interpersonal,
dan proses pengembangan individualitas. Westin, 1967 dalam Peter dan Valkenburg, 2011; Margulis, 2011
ii. Pelepasan emosi
emotional relea se
Pelepasan emosi merupakan upaya melepaskan diri dari ketegangan karena tuntutan peran dalam kehidupan sosial dan perubahan situasi emosi
diri. Privasi menjadikan fungsi kesehatan fisik dan psikis tetap terjaga dengan menyediakan kesempatan untuk bersantai, untuk menjadi diri
sendiri, melepaskan diri dari ketegangan kehidupan sehari-hari, dan untuk mengungkapkan kemarahan, frustrasi, kesedihan, atau emosi lain tanpa rasa
takut akan penolakan dari pihak lain. Westin, 1967 dalam Peter dan
Valkenburg, 2011; Margulis, 2011
iii. Evaluasi diri
self-evaluation
Evaluasi diri mengacu pada integrasi pengalaman dan peristiwa menjadi sesuatu yang bermakna. Dengan kata lain, tiap peristiwa dan
pengalaman direfleksikan guna mendapatkan pemaknaan atau sari pembelajaran. Privasi memfasilitasi evaluasi diri dengan menciptakan ruang
dan melindungi situasi yang memungkinkan seorang individu untuk merenungkan perasaan dan identitasnya tanpa ancaman atau gangguan dari
pihak lain. Selain itu, privasi juga memberi kesempatan untuk meninjau kembali dan mempertimbangkan konsekuensi dan alternatif solusi atas
sebuah tindakan yang sudah dan akan diambil sesuai dengan aturan dan norma sosial yang berlaku. Westin, 1967 dalam Peter dan Valkenburg,
2011; Margulis, 2011
iv. Pembatasan dan perlindungan terhadap komunikasi
limited and protected communication
Pembatasan dan perlindungan terhadap komunikasi adalah kemampuan untuk mengatur batas-batas komunikasi dan membatasi akses
informasi pribadi.
Pengaturan batas-batas
komunikasi tersebut
dimaksudkan untuk menjamin jarak psikologis yang diperlukan dalam relasi interpersonal yang intim romantis atau formal. Pembatasan akses
informasi pribadi diperlukan untuk meyakinkan setiap individu bahwa informasi pribadi yang diungkapkan hanya dapat diakses oleh pihak yang
dapat percaya. Westin, 1967 dalam Peter dan Valkenburg, 2011; Margulis,
2011 4.
Faktor yang Berpengaruh
Berikut di bawah ini adalah faktor yang mempengaruhi kepedulian terhadap privasi pada pengguna Facebook: