Pembelajaran Fisika DASAR TEORI

6

BAB II DASAR TEORI

A. Pembelajaran Fisika

Dalam pendidikan fisika dua aliran konstruktivisme banyak digunakan dan bahkan digabungkan, yaitu konstruktivisme yang lebih personal Piaget dan yang lebih sosial Vygotsky. Konstruktivisme psikologis personal ditemukan oleh Piaget. Sedangkan yang lebih sosial disebut sosiokulturalisme ditemukan oleh Vygootsky. Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah proses yang aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari sendiri arti dari apa yang mereka pelajari. Siswa sendirilah yang bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Mereka sendiri juga yang membuat penalaran dari apa yang mereka pelajari, dengan cara mencari makna, membandingkan apa yang telah mereka dapatkan dengan penemuan baru mereka, serta menyelesaikannya Suparno, 2007. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar untuk membangun pengetahuan melalui belajar di kelas maupun pengalaman nyata dari lapangan. 1. Kontruktivisme Psikologis Personal Peaget Kontruktivisme Psikologis Personal Peaget diawali oleh Peaget bagaimana seorang anak membangun pengetahuan kognitifnya. Dalam penelitiannya Piaget mengamati bagaimana anak itu membangun pengetahuannya sendiri. Dia lebih mengarahkan kepada bagaimana si anak secara pribadi membangun pengetahuan yang dia dapatkan dari interaksinya dengan apa yang dia dapatkan dari pengalaman dan objek yang dihadapi. Suparno, 2007. Kontruktivisme Psikologis Personal inilah yang dibanyak negara dan tempat banyak memunculkan sekolah yang individual, dimana dalam sekolah ini setiap anak diberi kebebasan untuk berkembang dan belajar menurut kemampuan serta pemahaman dirinya sendiri. Misalnya dalam kasus belajar fisika, mereka diberi kebebasan untuk sendiri, memahami sendiri sampai siswa benar-benar tahu dan mengerti semuanya dari apa yang mereka dapatkan sendiri-sendiri. Suparno, 2007. 2. Sosiokulturalisme Vygotsky Dalam penelitiaannya, Vygotsky lebih menekankan pada pentingnya interaksi dengan orang lain, apalagi dengan orang yang mempunyi lebih banyak pengetahuan yang lebih baik dan telah berkambang dengan baik. Cobb dalam Suparno, 2007. Itulah dalam dunia pendidikan, siswa perlu berinteraksi dengan para guru ataupun ahli fisika yang lebih berpengalaman dan terlibat langsung dengan dunia fisika. Misalnya, siswa disuruh menemui ilmuwan atau ahli yang bekerja dalam bidang fisika astronomi, siswa disuruh bertanya langsung pada para ahli astronomi bagaimanakah astronomi itu. Menurut sosiokulturalis, kegiatan seseorang dalam mengerti sesuatu selalu dipengaruhi oleh partisipasinya dalam praktik-praktik sosial dan kultur yang ada, seperti sekolah, masyarakat, teman, dll. Cobb dalam Suparno, 2007. Masyarakat juga dapat membantu siswa mengerti, tetapi bisa juga membuat siswa tidak mengerti atau menjadi penghalang untuk siswa berkembang. Misalnya, di dalam masyarakat sangat antusias terhadap perkembangan fisika, maka hal ini dapat memacu siswa untuk lebih bersemangat lagi belajar fisika. Belajar bersama teman di kelas dalam kelompok-kelompok kecil membahas tentang fisika juga dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Karena di sini mereka akan saling bertukar pendapat, pikiran dan gagasan tentang apa yang mereka ketahui. Suparno,2007.

B. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI.

0 4 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT(NUMBERED HEAD TOGETHER) (PTK pada Siswa Kelas VII D SMP Ne

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TENTANG BILANGAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Tentang Bilangan Romawi Di Kelas IV SD Grogolsari Tahun Pelaj

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

Peningkatan pemahaman belajar siswa mengenai usaha dan energi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XII IPA SMA Kristen Sinar Kasih Sintang

0 0 151