Hasil Belajar DASAR TEORI

Menurut sosiokulturalis, kegiatan seseorang dalam mengerti sesuatu selalu dipengaruhi oleh partisipasinya dalam praktik-praktik sosial dan kultur yang ada, seperti sekolah, masyarakat, teman, dll. Cobb dalam Suparno, 2007. Masyarakat juga dapat membantu siswa mengerti, tetapi bisa juga membuat siswa tidak mengerti atau menjadi penghalang untuk siswa berkembang. Misalnya, di dalam masyarakat sangat antusias terhadap perkembangan fisika, maka hal ini dapat memacu siswa untuk lebih bersemangat lagi belajar fisika. Belajar bersama teman di kelas dalam kelompok-kelompok kecil membahas tentang fisika juga dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Karena di sini mereka akan saling bertukar pendapat, pikiran dan gagasan tentang apa yang mereka ketahui. Suparno,2007.

B. Hasil Belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduanya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar guru, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2004 : 22. Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : 1. Keterampilan dan kebiasaan, 2. Pengetahuan dan pengarahan, 3. Sikap dan cita-cita Sudjana, 2004 : 22. Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Misalnya, siswa belajar tentang “Fisika”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Fisika”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang seorang siswa belajar “Fisika”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Fisika” dalam kesehariannya. Menurut Gagne dalam Abin Syamsuddin Makmun, dalam http:cafestudi061.wordpress.com20080911pengertian-belajar-dan perubahan-perilaku-dalam-belajar, perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk : 1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya. 2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan discrimination, memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah. 3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berpikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran. 4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak. 5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

C. Pembelajaran Konstruktivistik

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI.

0 4 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT(NUMBERED HEAD TOGETHER) (PTK pada Siswa Kelas VII D SMP Ne

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TENTANG BILANGAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Tentang Bilangan Romawi Di Kelas IV SD Grogolsari Tahun Pelaj

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

Peningkatan pemahaman belajar siswa mengenai usaha dan energi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XII IPA SMA Kristen Sinar Kasih Sintang

0 0 151