Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anggapan bahwa pikiran anak seperti kertas putih kosong yang siap diberi coretan oleh gurunya sepertinya kurang tepat, apalagi jika diterapkan oleh para pendidik saat ini. Paradigma tersebut membuat para siswa cenderung pasif karena guru cenderung menggunakan metode- metode yang kurang melibatkan siswa di dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Bahkan kondisi belajar yang seperti ini masih saja didapatkan hampir di setiap sekolah baik tingkat dasar maupun tingkat menengah, keadaan seperti ini bisa menghambat kemajuan siswa untuk berkembang. Jika kita melihat kepada keadaan yang sebenarnya di lapangan, anggapan bahwa pelajaran IPA terutama fisika itu sulit masih saja kerap dijumpai. Siswa sering berkata: “Fisika itu sulit, banyak rumusnya”. Hal seperti ini masih saja kita jumpai sampai sekarang, jika pandangan ini terus dibiarkan dan tidak ada tindakan penanggulangan yang baik dan sesuai dengan siswa, maka tidak menutup kemungkinan kalau siswa akan terus beranggapan fisika itu sulit. Bila dalam paradigma lama guru adalah sumber segalanya dan merekalah yang aktif untuk memberi pelajaran dengan system bank guru aktif, siswa pasif; guru memberi, siswa diberi; guru tahu, siswa tidak tahu; guru mengajar dan siswa mengajar Suparno.2007:iii. 2 Setiap siswa tentu ingin mencapai prestasi belajar yang maksimal. Prestasi belajar yang maksimal merupakan jalan yang dapat memudahkan proses kelanjutan studi dan pencapaian cita-cita walaupun usaha itu tidak selalu mudah. Tidak sedikit siswa mengalami berbagai hambatan atau kesulitan dalam proses belajar mereka. Hambatan atau kesulitan belajar tentu saja dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai prestasi yang maksimal. Kesulitan tersebut dapat mengakibatkan mereka gagal dalam mencapai prestasi maksimal yang merupakan persyaratan untuk menduduki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sama halnya dengan usaha untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal, usaha untuk mengatasi kesulitan belajar pun tidak mudah dilakukan. Hal ini disebabkan proses belajar merupakan suatu proses yang kompleks dan dipengaruhi banyak faktor. Jelaslah bahwa untuk mencapai prestasi belajar maksimal dan juga untuk dapat mengatasi kesulitan belajar, seorang siswa harus memahami dulu proses belajar dan seluruh faktor yang mempengaruhinya. Umumnya siswa sangat memerlukan suatu metode yang sederhana, praktis serta mudah diterapkan untuk dapat belajar secara efektif dan mengatasi berbagai kesulitan belajar yang mereka alami. Model pembelajaran kooperatif sangat tepat untuk diterapkan dalam keadaan yang seperti itu, dimana model pembelajarannya siswa diberi tanggung jawab masing-masing untuk berpikir, bertindak dan melakukan apa yang seharusnya siswa lakukan saat proses belajar berlangsung. Dalam pembelajaran kooperatif ini, siswa diberi kesempatan untuk 3 mengembangkan ilmunya secara maksimal dan keaktifan mereka di kelas maupun diluar kelas. Model pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari mata pelajaran Slavin, 2005:4. Jadi pembelajaran kooperatif muncul dari suatu tradisi pendidikan yang berpikir dan bertidak secara demokratis, pembelajaran aktif dan menghormati perbedaan dalam masyarakat multi budaya. Pembelajaran kooperatif dapat merubah peran guru sebagai pengajar menjadi pengelola aktivitas bagi siswanya di dalam kelompok kecil. Sehingga siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki bersama-sama di dalam kelompoknya masing-masing. Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masa belakangan ini, metode hanya digunakan oleh beberapa guru saja dan dengan untuk tujuan tertentu, seperti tugas laporan. Slavin, 2005:4. NHT adalah metode pembelajaran kooperatif yang digagas oleh Russ Frank, seorang guru pada Chaparral Middle School di Diamond bar, California Slavin, 2005: 255. NHT atau menomori orang bersama pada dasarnya adalah varian dari Group Discussion; pembelokannya yaitu hanya ada satu siswa yang akan mewakili kelompoknya namun belum diberi tahu sebelumnya siapa. Jadi kalau seperti ini akan melibatkan total siswa untuk aktif belajar di dalam kelompoknya. 4

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI.

0 4 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT(NUMBERED HEAD TOGETHER) (PTK pada Siswa Kelas VII D SMP Ne

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TENTANG BILANGAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Tentang Bilangan Romawi Di Kelas IV SD Grogolsari Tahun Pelaj

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

Peningkatan pemahaman belajar siswa mengenai usaha dan energi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XII IPA SMA Kristen Sinar Kasih Sintang

0 0 151