beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu : faktor eksternal berupa tuntutan sosial yang berlebihan, standar yang terlalu tinggi, evaluasi
interpersonal dari lingkungan sosial terhadap diri seseorang yang disampaikan secata nyata, dan faktor internal berupa ketidaksiapan
untuk menghadapi sesuatu yang tidak terduga dan adanya pola pikir serta persepsi negatif terhadap situasi atau diri sendiri. Kecemasan
dapat dialami sebagai perasaan sesaat atau sementara, juga dapat dialami sebagai suatu sifat karena seseorang selalu merasa cemas.
Kecemasan memiliki beberapa komponen yaitu : komponen fisiologis, kognitif, emosional, dan perilaku dengan indikatornya masing-masing.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan gaya penggerak psikis
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan Winkel, 2004:169. Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang
menggunakan dan menjauhkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar Dimyati dan Modjono, 1990.
Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong individu untuk melakukan tindakan kearah tujuan
tertentu. b. Dua Bentuk Motivasi Belajar
Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu: 1 Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak
berkaitan degan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tua.
2 Motivasi Intrinsik Bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dan
diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena
ingin mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap- lengkapnya.
Siswa yang bermotivasi intrinsik mempunyai tujuan: menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli
dalam bidang studi tertentu, dan lain sebagainya. Satu-satunya jalan menuju ke tujuan yang ingindicapai ialah belajar; tanpa
belajar, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan; kebutuhan kali
ini berisikan keharusan untuk menjadi orang terdidik, dan sebagainya.
Siswa yang bermotivasi ekstrinsik juga mempunyai suatu tujuan, tetapi tujuannya lain dari menjadi orang yang
berpengetahuan, dan lain sebagainya. Kegiatan belajar dilakukan untuk mencapai tujuan itu, tetapi sebernarnya tidak mutlak perlu
belajar untuk mencapai tujuan; dengan kata lain kegiatan belajar dan tujuan yang akan dicapai tidak mutlak; yang satu dapat
dilepaskan dari yang lain. Misalnya untuk memperoleh pujian dari orang tua, siswa dapat melakukan berbagai kegiatan, bukan hanya
kegiatan belajar. c. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Ada beberapa unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: 1 Cita-citaaspirasi pembelajar
Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu di dalam hidupnya, termasuk pembelajar. Cita-cita
atau aspirasi ini senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. 2 Kemampuan pembelajar
Kemampuan manusia satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Menuntut seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai
penglihatan demikian tentulah tidak dibenarkan. Sebab, orang yang memiliki kemampuan rendah akan mengalami kesulitan untuk
menyamakan diri dengan orang yang berkemampuan tinggi.
3 Kondisi pembelajar Kondisi pembelajar dapat dibedakan atas kondisi fisiknya
dan kondisi psikologisnya. Dua macam kondisi ini, fisik dan psikologis, umumnya saling mempengaruhi satu sama lain. Jiwa
yang sehat terdapat pula tubuh yang sehat dalam realitasnya juga berlaku kebalikannya. Bila seseorang kondisi psikologisnya tidak
sehat, bias berpengaruh terhadap ketahanan dan kesehatan fisiknya. 4 Kondisi lingkungan belajar
Dalam lingkungan yang kompetitif untuk belajar, seseorang yang menghuni lingkungan tersebut akan terbawa serta untuk
belajar sebagaimana orang lain. Ia, secara sadar ataukah tidak, terekayasa untuk belajar. Jika pada lingkungan tersebut belajar
sudah menjadi budaya atau sebutlah “ kebiasan”, maka para penghuni lingkungan tersebut bias terbawa ke dalam budaya
belajar. 5 Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran
Unsur-unsur dinamis pembelajaran turut mempengaruhi motivasi belajar pembelajar. Unsur-unsur dinamis belajar
pembelajaran tersebut meliputi hal-hal sebagi berikut : a. Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar.
b. Bahan belajar dan upaya penyediaannya. c. Alat Bantu belajar dan upaya penyediaannya.
d. Suasana belajar dan upaya pengembangannya.
e. Kondisi subjek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya.
6 Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar juga
berpengaruh terhadap motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan pembelajar juga
bergairah belajar. Guru yang sungghu-sungghu dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan tingginya motivasi belajar
pembelajar. Pada guru yang demikian, umumnya mempersiapkan diri dengan matang dan senantiasa memberikan yang terbaru dan
terbaik kepada para pembelajar. Oleh karena yang diberikan tersebut menarik, terbaik dan mungkin terbaru, maka tingkat
aktualitasnya sangat tinggi di mata pembelajar. Sebagai akibatnya, hal-hal yang disajikan oleh guru menjadi menarik di mata
pembelajar. Menariknya hal-hal yang diberikan ini bias menjadi tingginya motivasi pembelajar.
4. Disiplin Belajar