Pengujian kesahihan validitas kuesioner

2. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum, data mengenai hasil Ujian Nasional untuk siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bantul.

F. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian kesahihan validitas kuesioner

Validitas instrumen adalah taraf dimana suatu instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995 : 242. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Bantul dengan menyebar 30 buah kuesioner. Dalam menguji kesahihan validitas butir-butir kuesioner diperlukan teknik tertentu antara lain statistik korelasi moment tangkar, statistik korelasi pilah, dan statistik uji-t. Adapun untuk menganalisis data atau butir-butir kuesioner ini digunakan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus : Suharsimi, 1993:138 { } { } , 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N R xy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = keterangan : ƒ N = total responden ƒ ∑ y = total nilai responden ƒ ∑ x = total nilai x. Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5. Apabila hasil pengukuran r ≥ 5 maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi product moment pada tabel. Jika r hitung r tabel , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Dalam pelaksanaan perhitungan uji validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 12 Statistical Product and Service Solution.lampiran 4 Uji validitas dilakukan pada sembilan belas 19 butir pertanyaan variabel kecemasan. Hasil pengujian validitas terhadap 19 item disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Kecemasan Butir No. Nilai r hitung Nilai r tabel Status 1 0,536 0,361 Valid 2 0,585 0,361 Valid 3 0,531 0,361 Valid 4 0,534 0,361 Valid 5 0,376 0,361 Valid 6 0,535 0,361 Valid 7 0,545 0,361 Valid 8 0,717 0,361 Valid 9 0,727 0,361 Valid 10 0,389 0,361 Valid 11 0,457 0,361 Valid 12 0,468 0,361 Valid 13 0,462 0,361 Valid 14 0,712 0,361 Valid 15 0,700 0,361 Valid 16 0,596 0,361 Valid 17 0,513 0,361 Valid 18 0,424 0,361 Valid 19 0,782 0,361 Valid Sumber : Data sebelum penelitian Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel kecemasan menunjukkan bahwa ke sembilan belas butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel . Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan α = 5 atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361 Sugiyono, 2006:288. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r tabel r hitung 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel kecemasan adalah valid. Selanjutnya uji validitas ini dilakukan pada sembilan 9 butir pertanyaan variabel motivasi belajar. Hasil pengujian validitas terhadap 9 item disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Motivasi Belajar Sumber : Data sebelum penelitian Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel motivasi belajar menunjukkan bahwa ke sembilan butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel . Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan α = 5 atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361 Sugiyono, 2006:288. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r tabel r hitung 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel motivasi belajar adalah valid. Uji validitas dilakukan pada enam belas 16 butir pertanyaan variabel disiplin belajar. Hasil pengujian validitas terhadap 16 item disajikan dalam tabel sebagai berikut : Butir No. Nilai r hitung Nilai r tabel Status 1 0,492 0,361 Valid 2 0,484 0,361 Valid 3 0,486 0,361 Valid 4 0,416 0,361 Valid 5 0,403 0,361 Valid 6 0,556 0,361 Valid 7 0,415 0,361 Valid 8 0,430 0,361 Valid 9 0,382 0,361 Valid Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Disiplin Belajar Butir No. Nilai r tabel Nilai r tabel Status 1 0,558 0,361 Valid 2 0,385 0,361 Valid 3 0,593 0,361 Valid 4 0,387 0,361 Valid 5 0,542 0,361 Valid 6 0,625 0,361 Valid 7 0,559 0,361 Valid 8 0,595 0,361 Valid 9 0,718 0,361 Valid 10 0,394 0,361 Valid 11 0,472 0,361 Valid 12 0,572 0,361 Valid 13 0,634 0,361 Valid 14 0,408 0,361 Valid 15 0,624 0,361 Valid 16 0,560 0,361 Valid Sumber : Data sebelum penelitian Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variable disiplin belajar menunjukkan bahwa ke enam belas butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel . Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan α = 5 atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361 Sugiyono, 2006:288. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r tabel r hitung 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel disiplin belajar adalah valid.

2. Pengujian keandalan reliabilitas kuesioner