Disiplin Belajar Tinjauan Teoretik 1.

e. Kondisi subjek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya. 6 Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar juga berpengaruh terhadap motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan pembelajar juga bergairah belajar. Guru yang sungghu-sungghu dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan tingginya motivasi belajar pembelajar. Pada guru yang demikian, umumnya mempersiapkan diri dengan matang dan senantiasa memberikan yang terbaru dan terbaik kepada para pembelajar. Oleh karena yang diberikan tersebut menarik, terbaik dan mungkin terbaru, maka tingkat aktualitasnya sangat tinggi di mata pembelajar. Sebagai akibatnya, hal-hal yang disajikan oleh guru menjadi menarik di mata pembelajar. Menariknya hal-hal yang diberikan ini bias menjadi tingginya motivasi pembelajar.

4. Disiplin Belajar

a Definisi Disiplin Disiplin merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mentaati norma-norma tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar. Kemauan di sini adalah kemauan yang baik dari anak-anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan. Sebagai contoh adalah siswa mematuhi gurunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan sebagainya. b Fungsi Disiplin. Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah, tetapi dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar, yaitu belajar mematuhi aturan yang ditetapkan. Karena terbiasa melatih diri berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang selalu melekat pada diri pribadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat berkembang dan dapat dipergunakan di lingkungan tempat tinggal mereka. Menurut Ansabel seperti dikutif Arysa 1991:22-37, disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu: 1 Sebagai fungsi dari internalisasi. 2 Sebagai fungsi dari sosialisasi. 3 Sebagai fungsi kemasakan kepribadian. 4 Sebagai fungsi terhadap perasaan aman. Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1 Untuk kelancaran proses belajar mengajar Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri. 2 Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat sosialisasi. Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat. 3 Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya. Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam kehidupannya. c Unsur Disiplin Menurut Edwin 1997:17 ada empat unsur disiplin yaitu peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi. Peraturan yang dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan yang harus ditaati seseorang. Hukuman dimasudkan jika seseorang melanggar suatu aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman. Hukuman dapat berupa fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan dimaksudkan jika seseorang melaksanakan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa ucapan terima kasih, senyuman, pujian, dan lain sebagainya. Konsistensi berkait dengan tingkat keajegan dalam memberikan hukuman dan penghargaan. Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari. Menurut Gie 1982:82 bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik. a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Belajar. Pada umumnya ternyata tidak semua pelajar mampu menjalankan disiplin yang baik meskipun pelajar itu sendiri sudah berusaha dengan mambuat jadwal atau rencana sendiri. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1 Faktor Intern Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu sendiri yang meliputi: a Sifat malas Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan, misalnya pelajar yang menunda pekerjaan sehingga pekerjaannya menumpuk dan semakin banyak. b Kesehatan Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang tidak sehat akan sulit untuk mentaati apa yang sudah direncanakan, sebaiknya orang yang sehat akan lebih mudah menepati segala sesuatu yang direncanakan. c Minat Seseorang yang mempunyai segala kegiatan, maka kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai apa yang dilaksanakan. 2 Faktor Ekstern meliputi: a Peralatan Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang, sebagai contoh pelajar yang memiliki peralatan lengkap dalam belajar, lebih memiliki jiwa disiplin dibandingkan dengan pelajar yang mempunyai peralatan yang kurang lengkap. b Ligkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin belajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari teman-temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tetapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin yang ditawarkan belum tentu berhasil.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan