33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan adalah studi kasus tentang pengaruh kecemasan, motivasi belajar, dan disiplin belajar siswa
dalam menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian nasional pada siswa kelas XII jurusan IPA dan IPS SMA Negeri 2 Bantul.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Bantul, Jl. RA. Kartini Bantul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2009.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006:55. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa- siswi kelas XII
jurusan IPA dan IPS SMA Negeri 2 Bantul yang berjumlah 274 siswa.
2. Sampel
Menurut Ferguson Consuelo, 1993: 160 sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Dalam
penelitian ini, sampel diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak proporsional.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 125 siswa. Sampel penelitian dengan jumlah 125 siswa diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut: Kelas XII IPA 1 = 39274 X 125 siswa = 17,79 siswa.
Kelas XII IPA 2 = 37274 X 125 siswa = 16,88 siswa. Kelas XII IPA 3 = 39274 X 125 siswa = 17,79 siswa.
Kelas XII IPS 1 = 40274 X 125 siswa = 18,25 siswa. Kelas XII IPS 2 = 39274 X 125 siswa = 17,79 siswa.
Kelas XII IPS 3 = 40274 X 125 siswa = 18,25 siswa. Kelas XII IPS 4 = 40274 X 125 siswa = 18,25 siswa.
Hasil perhitungan di atas dibulatkan, sehingga sampel yang diambil dari kelas XII IPA 1 sebanyak 18 siswa, kelas XII IPA 2
sebanyak 17 siswa, kelas XII IPA 3 sebanyak 18, kelas XII IPS 1 sebanyak 18 siswa, kelas XII IPS 2 sebanyak 18 siswa, kelas XII IPS 3
sebanyak 18 siswa, dan untuk kelas XII IPS 4 sebanyak 18 siswa. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 125 siswa.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2002:96, variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variabel yang
diteliti meliputi
: a.
Variabel terikat dependent variable yaitu variabel akibat atau variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah hasil ujian nasional, yang dinyatakan Y. Hasil Ujian Nasional merupakan informasi tentang keberhasilan siswa dari tujuan
pembelajaran dan menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya, dan dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas dan
tingkat pencapaian atau keberhasilan suatu program kegiatan terutama program pembelajaran.
b. Variabel bebas independent variable yaitu variabel yang
mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah :
1 Kecemasan, yang dinyatakan dalam X
1
Kecemasan merupakan pengalaman emosi yang menyakitkan, seseorang mengalami kecemasan ketika ia berpikir
tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi berupa situasi atau bahaya yang mengancam dirinya.
2 Motivasi belajar, yang dinyatakan dalam X
2
Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. 3
Disiplin belajar, yang dinyatakan dalam X
3
Disiplin adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar, orang
berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar mematuhi peraturan yang ditetapkan.
3. Pengukuran variabel
Pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah : a.
Untuk variabel independent Untuk mengukur variabel kecemasan, motivasi, dan disiplin belajar
digunakan skala likert. Di dalam kuesioner setiap pertanyaan
mempunyai lima kemungkinan jawaban, yaitu sangat setuju SS, setuju S, ragu-ragu RR, tidak setuju TS, sangat tidak setuju
STS. Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban pada
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat positif adalah : Sangat setuju
diberi skor 5 Setuju
diberi skor
4 Ragu-ragu
diberi skor
3 Tidak setuju
diberi skor 2 Sangat tidak setuju
diberi skor 1
Sebaliknya untuk alternatif jawaban pada pertanyaan-pertanyaan yang bersifat negatif adalah :
Sangat setuju diberi skor 1
Setuju diberi
skor 2
Ragu-ragu diberi
skor 3
Tidak setuju diberi skor 4
Sangat tidak setuju diberi skor 5
Besarnya bobot atau skor yang diperoleh responden sesuai dengan jawaban yang diberikan.
b. Untuk variabel dependen
Untuk mengukur variabel terikat yaitu hasil Ujian Nasional didasarkan pada nilai Ujian Nasional tahun ajaran 2008209.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Kuesioner
Teknik kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan megedarkan pertanyaan
kepada para siswa yang dijadikan responden. Daftar pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh data tentang kecemasan, motivasi belajar
dan disiplin belajar dalam menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian nasional.
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang
terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum, data mengenai
hasil Ujian Nasional untuk siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bantul.
F. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian kesahihan validitas kuesioner
Validitas instrumen adalah taraf dimana suatu instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995 : 242. Suatu
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Bantul dengan menyebar 30 buah kuesioner.
Dalam menguji kesahihan validitas butir-butir kuesioner diperlukan teknik tertentu antara lain statistik korelasi moment tangkar,
statistik korelasi pilah, dan statistik uji-t. Adapun untuk menganalisis data atau butir-butir kuesioner ini digunakan perhitungan korelasi
product moment dari Karl Pearson dengan rumus : Suharsimi,
1993:138
{ }
{ }
,
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
R
xy
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
=
keterangan : N = total responden
∑
y = total nilai responden
∑
x = total nilai x.
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5. Apabila hasil pengukuran r
≥ 5 maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil
perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan
harga r korelasi product moment pada tabel. Jika r
hitung
r
tabel
, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Dalam pelaksanaan perhitungan uji
validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 12 Statistical Product and Service Solution.lampiran 4
Uji validitas dilakukan pada sembilan belas 19 butir pertanyaan variabel kecemasan. Hasil pengujian validitas terhadap 19 item disajikan
dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Kecemasan Butir No.
Nilai r hitung Nilai r tabel
Status 1 0,536
0,361 Valid
2 0,585 0,361
Valid
3 0,531 0,361
Valid
4 0,534 0,361
Valid
5 0,376 0,361
Valid
6 0,535 0,361
Valid
7 0,545 0,361
Valid
8 0,717 0,361
Valid
9 0,727 0,361
Valid
10 0,389 0,361
Valid
11 0,457 0,361
Valid
12 0,468 0,361
Valid
13 0,462 0,361
Valid
14 0,712 0,361
Valid
15 0,700 0,361
Valid
16 0,596 0,361
Valid
17 0,513 0,361
Valid
18 0,424 0,361
Valid
19 0,782 0,361
Valid
Sumber : Data sebelum penelitian Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada
variabel kecemasan menunjukkan bahwa ke sembilan belas butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r
hitung
dengan nilai r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
α = 5 atau 0,05, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,361 Sugiyono, 2006:288. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r
hitung
semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r
tabel
r
hitung
0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel kecemasan adalah valid.
Selanjutnya uji validitas ini dilakukan pada sembilan 9 butir pertanyaan variabel motivasi belajar. Hasil pengujian validitas terhadap
9 item disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Motivasi Belajar
Sumber : Data sebelum penelitian Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada
variabel motivasi belajar menunjukkan bahwa ke sembilan butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r
hitung
dengan nilai r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
α = 5 atau 0,05, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,361 Sugiyono, 2006:288. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r
hitung
semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r
tabel
r
hitung
0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel motivasi belajar adalah valid.
Uji validitas dilakukan pada enam belas 16 butir pertanyaan variabel disiplin belajar. Hasil pengujian validitas terhadap 16 item
disajikan dalam tabel sebagai berikut : Butir No.
Nilai r hitung Nilai r tabel
Status 1 0,492 0,361
Valid 2 0,484 0,361
Valid 3 0,486 0,361
Valid 4 0,416 0,361
Valid 5 0,403 0,361
Valid 6 0,556 0,361
Valid 7 0,415 0,361
Valid 8 0,430 0,361
Valid 9 0,382 0,361
Valid
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Disiplin Belajar
Butir No. Nilai r tabel
Nilai r tabel Status
1 0,558 0,361
Valid 2 0,385
0,361 Valid
3 0,593 0,361
Valid
4 0,387 0,361
Valid
5 0,542 0,361
Valid
6 0,625 0,361
Valid
7 0,559 0,361
Valid
8 0,595 0,361
Valid
9 0,718 0,361
Valid
10 0,394 0,361
Valid
11 0,472 0,361
Valid
12 0,572 0,361
Valid
13 0,634 0,361
Valid
14 0,408 0,361
Valid
15 0,624 0,361
Valid
16 0,560 0,361
Valid
Sumber : Data sebelum penelitian Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada
variable disiplin belajar menunjukkan bahwa ke enam belas butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r
hitung
dengan nilai r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
α = 5 atau 0,05, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,361 Sugiyono, 2006:288. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r
hitung
semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r
tabel
r
hitung
0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel disiplin belajar adalah valid.
2. Pengujian keandalan reliabilitas kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat sebagai pengumpulan
data. Untuk menguji realibilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang dipakai yaitu koefisien alfa cronbach Suharsimi Arikunto,1998:
193.
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ −
=
∑
2 2
11
1 1
t b
o o
k k
r
Keterangan:
11
r
= Realibilitas
instrument k
= Banyaknya
butir soal
∑
2 b
o
= Jumlah varians butir
2 t
o
= Varians
total
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliliabilitas pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Instrumen Interpretasi Reliabilitas
No Tingkat Penguasaan
Kriteria Penilaian 1 0,80-1,00
Sangat tinggi
2 0,60-0,79 Tinggi
3 0,40-0,59 Cukup
4 0,20-0,39 Rendah
5 0,00-0,19 Sangat
Rendah
Hasil Analisis uji reliabilitas dihitung dengan bantuan Program SPSS12 lampiran 4. Dari hasil analisis terebut diperoleh hasil uji
reliabilitas seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas No Variabel
Penelitian r
11
r
tabel
1 Kecemasan 0,893
0,361 2 Motivasi
Belajar 0,720
0,361 3 Disiplin
Belajar 0,811
0,361
Semua Variabel bebas dapat dikatakan reliabel pada taraf signifikansi 5 karena r
hitung
r
tabel
. Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel Kecemasan memilki tingkat reliabilitas
sangat tinggi, Variabel Motivasi Belajar memiliki tingkat reliabilitas tinggi, dan Variabel Disiplin Belajar memiliki tingkat reliabilitas sangat
tinggi.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji Prasyarat Analisis harus dilakukan karena digunakan sebagai langkah selanjutnya dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang
dari kebenaran yang seharusnya, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi Sutrisno Hadi 2000:303 diantaranya:
a. Pengujian Normalitas Kuesioner Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data
hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk
mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov Smirnov
yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : Χ
− =
n
S F
Maksimum D
χ Keterangan:
D = Deviasi maksimum
F = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
S
n
X = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi b.
Pengujian Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini
digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F
. Menurut Sudjana 1996 rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut:
,
2 2
E TC
S S
F =
Dengan: • F = Harga bilangan F untuk garis regresi
• S
2 TC
= Varians tunai cocok yang dicari dengan cara 2
− k
TC JK
• S
2 E
= Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan:
k n
E JK
−
Signifikansi ditetapkan 5 sehingga jika
tabel hitung
F F
dianggap pengaruh antara masing-masing perubahan bebas dengan perubahan terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak
linear. 2.
Pengujian Hipotesis a.
Hipotesis pertama Hipotesis pertama diuji menggunakan Korelasi Product
Moment dari Pearson Arikunto, 2002:243:. Teknik ini digunakan
untuk mengetahui hubungan antara kecemasan X1 dengan hasil ujian nasional Y. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
menguji hipotesis pertama adalah sebagai berikut : 1
Rumusan Hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan kecemasan
dalam menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian nasional.
Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan kecemasan dalam menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian nasional.
2 Pengujian Hipotesis
{ }
{ }
,
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
=
Keterangan : • r = Koefisian korelasi
• x = Variabel bebas • y = variable terikat
• ∑ xy =jumlah hasil kali x dengan y • N = jumlah sampel.
Untuk pengujian hipotesis ini, digunakan alat bantu komputer program SPSS.
3 Interpretasi nilai koefisien korelasi tersaji dalam Sugiyono,
1999:183 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20 – 0,399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 – 0,799
Tinggi 0,80 – 1,000
Sangat Tinggi 4
Pengujian signifikansi koefisien korelasi Pengujian signifikansi dilakukan berdasarkan uji t Sudjana,
1992:380 dengan rumus :
2
1 2
r n
r t
− −
=
Keterangan : • r = koefisien korelasi
• n = jumlah anggota sampel • t = harga test yang akan dicari
5 Kriteria pengujian atau pengambilan keputusan
Dalam pengujian korelasi ini digunakan taraf signifikansi 5 . Ho ditolak jika
t
hitung
t
tabel
. Ini berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara kecemasan X1 terhadap hasil ujian
nasional Y. b.
Hipotesis kedua Hipotesis kedua diuji menggunakan Korelasi Product Moment
dari Pearson Arikunto, 2002:243:. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar X1 dengan hasil
ujian nasional Y. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menguji hipotesis pertama adalah sebagai berikut :
1 Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dalam menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian
nasional. Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar
dalam menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian nasional.
2 Pengujian Hipotesis
{ }
{ }
,
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
=
Keterangan : • r = Koefisian korelasi
• x = Variabel bebas • y = variable terikat
• ∑ xy =jumlah hasil kali x dengan y • N = jumlah sampel.
Untuk pengujian hipotesis ini, digunakan alat bantu komputer program SPSS.
3 Interpretasi nilai koefisien korelasi tersaji dalam Sugiyono,
1999:183 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20 – 0,399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 – 0,799
Tinggi 0,80 – 1,000
Sangat Tinggi 4
Pengujian signifikansi koefisien korelasi Pengujian signifikansi dilakukan berdasarkan uji t Sudjana,
1992:380 dengan rumus :
2
1 2
r n
r t
− −
=
Keterangan : • r = koefisien korelasi
• n = jumlah anggota sampel • t = harga test yang akan dicari
5 Kriteria pengujian atau pengambilan keputusan
Dalam pengujian korelasi ini digunakan taraf signifikansi 5 . Ho ditolak jika
t
hitung
t
tabel
. Ini berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar X1 terhadap hasil ujian
nasional Y. c.
Hipotesis ketiga Hipotesis ketiga diuji menggunakan Korelasi Product Moment
dari Pearson Arikunto, 2002:243:. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar X1 dengan hasil ujian
nasional Y. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menguji hipotesis pertama adalah sebagai berikut :
1 Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar dalam menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian
nasional. Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan disilin belajar dalam
menghadapi ujian nasional terhadap hasil ujian nasional.
2 Pengujian Hipotesis
{ }
{ }
,
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
=
Keterangan : • r = Koefisian korelasi
• x = Variabel bebas • y = variable terikat
• ∑ xy =jumlah hasil kali x dengan y • N = jumlah sampel.
Untuk pengujian hipotesis ini, digunakan alat bantu komputer program SPSS.
3 Interpretasi nilai koefisien korelasi tersaji dalam Sugiyono,
1999:183 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20 – 0,399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 – 0,799
Tinggi 0,80 – 1,000
Sangat Tinggi 4
Pengujian signifikansi koefisien korelasi Pengujian signifikansi dilakukan berdasarkan uji t Sudjana,
1992:380 dengan rumus :
2
1 2
r n
r t
− −
=
Keterangan : • r = koefisien korelasi
• n = jumlah anggota sampel • t = harga test yang akan dicari
5 Kriteria pengujian atau pengambilan keputusan
Dalam pengujian korelasi ini digunakan taraf signifikansi 5 . Ho ditolak jika
t
hitung
t
tabel
. Ini berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara disiplin belajar X1 terhadap hasil ujian
nasional Y. d.
Untuk menguji hipotesis yang keempat yaitu pengaruh kecemasan, motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap hasil ujian nasional,
digunakan alat bantu komputer program SPSS dengan langkah- langkah sebagai berikut :
1 Mengggunakan teknik analisis regresi ganda. Dengan rumus sebagai berikut: Sutrisno Hadi, 2000 : 28
k X
a X
a X
a Y
+ +
+ =
3 3
2 2
1 1
dengan: Y = Variabel terikat Hasil Ujian Nasional
X
1
= Variabel bebas Kecemasan X
2
= Variabel bebas Motivasi Belajar X
3
= Variabel bebas Disiplin Belajar a
1
= koefisien x
1
a
2
= koefisien x
2
a
3
= koefisien x
3
k =
konstanta 2
Mencari koefisien korelasi antara variabel Y dengan prediktor X
1,
X
2,
X
3,
digunakan rumus korelasi ganda tiga prediktor adalah sebagai berikut : Sutrisno Hadi, 2000 : 28
Ry
1,2,3
=
∑ ∑
∑ ∑
+ +
2 3
3 2
2 1
1
y y
x a
y x
a y
a
Keterangan : Ry
1,2,3
= koefisien korelasi antara y dan
1
x ,
2
x , dan
3
x
1
a = koefisien prediktor
1
x
2
a = koefisien prediktor
2
x
3
a = koefisien prediktor
3
x ∑ y
x
1
= jumlah produk antara
1
x dan y
∑ y x
2
= jumlah produk antara
2
x dan y ∑ y
x
3
= jumlah produk antara
3
x dan y
∑y² = jumlah kuadrat kriterium y
3 Untuk mengetahui apakah tersebut signifikan atau tidak maka
digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi akan ditemukan harga F regresi, yang kemudian dapat kita uji, apakah harga
tersebut signifikan atau tidak. Rumus F regresi adalah Sutrisno Hadi, 2000:23:
F
reg
=
2 2
1 1
R m
m N
R −
− −
Keterangan: F
reg
= harga F garis regresi N
= cacah kasus m
= cacah variabel bebas R
= koefisien korelasi antara variabel terikat dengan variabel bebas
Harga F hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel dengan derajad kebebasan atau db sama dengan m lawan N-m-1
pada taraf signifikansi 5. Apabila F hitung lebih besar atau sama dengan F tabel maka koefisien korelasi menunjukkan adanya
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan F hitung lebih kecil dibandingkan
dengan F tabel maka berarti koefisien korelasi tidak menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. e.
Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat 1
Sumbangan Relatif SR Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan suatu variabel bebas terhadap nilai variabel terikat bila dibandingkan dengan sumbangan semua variabel bebas yang
diteliti. Besarnya sumbangan relatif masing-masing variabel dinyatakan dalam persentase dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: ,
100
1 1
1
× ∑
=
reg
JK y
x a
X SR
dengan: • SR = sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
• a = koefisien variabel bebas • ∑ xy = jumlah antara variabel bebas x dengan variabel
terikat y, • JK
reg
= jumlah kuadrat regresi. 2
Sumbangan Efektif SE Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan
pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel diwujudkan dalam persentase dengan rumus sebagai
berikut: ,
2 1
1
R x
SR x
SE ×
= dengan:
• SE = adalah sumbangan efektif suatu variabel bebas • SR = sumbangan relative dari suatu variabel bebas
• R
2
= Koefisien determinan Sutrisno, 1995.
56
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Bantul
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No : 02761975, tanggal 27 November 1975 menetapkan pembukaan SMPP Nomor
44 Bantul pada tanggal 1 Januari 1976, dengan nama SMPP Negeri 44, dan sekolah mulai masuk tanggal 1 Februari 1976. Tahun I SMPP Negeri 44
terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa 80 orang siswa, seluruh tenaga pamong adalah tenaga tidak tetap, yang diambil dari tenaga SMA Negeri
Bantul, Kepala SMPP 44 Bantul adalah Bapak Sudiyono yang merangkap kepala SMA Negeri Bantul dengan surat keputusan Kakanwil Depdikbud
Provinsi DIY No : 23KanwilPKC.I1976 tertanggal 12 Juni 1976. Sejak tanggal 21 Agustus 1976 kepala SMPP 44 dijabat Bapak
Kartono H.P dengan surat keputusan Kakanwil Depdikbud Privinsi DIY No : 828KanwilPKC1976 tertanggal 18 Agustus 1976.Tahun 19771978 SMPP
terdiri 5 kelas dengan jumlah siswa 258 terbagi dalam 3 jurusan, yakni Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, guru
tetap 16 orang dan 7 orang karyawan. Mulai 1 Juli 1978 Kepala SMPP dijabat Bapak Soeratno dengan surat keputusan Kakanwil Depdikbud Provinsi DIY
No : 850KanwilPKC1978 tertanggal 29 Juni 1978. Tahun ajaran 19781979 SMPP 44 memiliki 316 siswa terdiri 8
kelas dan 3 program, lulusan pertama 67 siswa, 14 diterima di proyek Perintis