56
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Bantul
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No : 02761975, tanggal 27 November 1975 menetapkan pembukaan SMPP Nomor
44 Bantul pada tanggal 1 Januari 1976, dengan nama SMPP Negeri 44, dan sekolah mulai masuk tanggal 1 Februari 1976. Tahun I SMPP Negeri 44
terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa 80 orang siswa, seluruh tenaga pamong adalah tenaga tidak tetap, yang diambil dari tenaga SMA Negeri
Bantul, Kepala SMPP 44 Bantul adalah Bapak Sudiyono yang merangkap kepala SMA Negeri Bantul dengan surat keputusan Kakanwil Depdikbud
Provinsi DIY No : 23KanwilPKC.I1976 tertanggal 12 Juni 1976. Sejak tanggal 21 Agustus 1976 kepala SMPP 44 dijabat Bapak
Kartono H.P dengan surat keputusan Kakanwil Depdikbud Privinsi DIY No : 828KanwilPKC1976 tertanggal 18 Agustus 1976.Tahun 19771978 SMPP
terdiri 5 kelas dengan jumlah siswa 258 terbagi dalam 3 jurusan, yakni Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, guru
tetap 16 orang dan 7 orang karyawan. Mulai 1 Juli 1978 Kepala SMPP dijabat Bapak Soeratno dengan surat keputusan Kakanwil Depdikbud Provinsi DIY
No : 850KanwilPKC1978 tertanggal 29 Juni 1978. Tahun ajaran 19781979 SMPP 44 memiliki 316 siswa terdiri 8
kelas dan 3 program, lulusan pertama 67 siswa, 14 diterima di proyek Perintis
kira-kira 20, jumlah guru 26 dan 9 orang karyawan. Tahun ajaran 19791980 memiliki 10 kelas dengan jumlah siswa 358, lulus 118 dan diterima
di proyek Perintis 21 siswa. Tahun 19801981 ada 444 siswa, 39 guru dan 9 tata usaha. Yang diterima di proyek Perintis 18 siswa. Tahun 19811982
terdiri dari 15 kelas dengan jumlah siswa 588, lulus 150 siswa dan yang diterima di proyek Perintis 48 siswa dengan jumlah guru 39 serta tata usaha 9
orang. Dengan surat keputusan Kakanwil Depdikbud Provinsi DIY No :
245C.IV1981 tertanggal 23 Juni 1981 Bapak Soehardjo diangkat sebagai Kepala SMPP 44 Bantul tahun 19821983, terdiri 18 kelas dengan jumlah
siswa 708 orang murid. Tahun pelajaran 19831984 SMPP terdiri 19 kelas dengan jumlah murid 741, guru 49 dan guru tidak tetap 5, karyawan ada 14
orang. Bapak Soehardjo menjabat kepala SMPP hingga tanggal 12 Oktober 1985, pada tahun ini terjadi perubahan dari SMPP menjadi SMA. Tanggal 12
Oktober 1985 sampai 1991 Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Drs. Sapardi. Tahun ajaran 1991-1994 Kepala dijabat oleh Drs. Kayadi Murdoko Sukarto,
1994-1999 Kepala Sekolah dijabat oleh Dra. Tumi Rahardjo, 1999-2004 Kepala Sekolah dijabat oleh Drs. H. Ngadimin.
Mulai tanggal 1 November 2004 sampai dengan 27 Desember 2009 Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Drs. Sartono, dengan kepemimpinan
beliau SMA Negeri 2 Bantul banyak membawa perubahan yang positif baik dibidang akademik maupun non akademik, termasuk perubahan wajah gedung
SMA Negeri 2 Bantul. Dengna semangat yang komprehensif dari masing-
masing unsur sekolah SMA Negeri 2 Bantul untuk tahun 20062007 terpilih dan dipercaya oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas sebagai sekolah rintisan menjadi Sekolah Kategori Mandiri.
Dalam perjalanannya bertepatan dengan adanya gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 keadaan ruang kelas di SMA Negeri 2 Bantul banyak
yang rusak. Menghadapi tantangan tersebut pihak sekolah segera tanggap dan sadar bahwa proses belajar mengajar harus berjalan terus. Sekolah
mengerahkan tenaga dan kemampuan untuk selalu berbenah dan beriteraksi dengan berbagai pihak, antara lain Sampoerna Fondation, Pro XL, Pemerintah
dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Luar Negeri. Semua ini dilakukan karena SMA Negeri 2 Bantul merasa bertanggungjawab
atas penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan sekarang sudah menunjukkan hasil yang memuaskan walaupun masih banyak pembenahan yang harus
dilakukan.
B. Visi Misi SMA Negeri 2 Bantul