BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman
Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan dan untuk memastikan bahwa tanaman yang diteliti benar-benar merupakan tanaman
yang diharapkan, yakni tanaman sirih merah dengan spesies Piper crocatum Ruiz Pav.
Berdasarkan penelusuran secara makroskopik, menurut Sudewo 2005 tanaman sirih merah tumbuh menjalar seperti halnya sirih hijau. Batangnya bulat
berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung dengan bagian ujung meruncing, bertepi rata, dan permukaannya
mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna
merah hati cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit, dan beraroma wangi khas sirih. Batangnya beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh
bakal akar. Hal ini sesuai dengan tanaman sirih merah yang digunakan dalam penelitian.
B. Pengumpulan Bahan
Daun sirih merah yang digunakan dalam penelitian ini diambil pada bulan November dan dilakukan pada pukul 09.00WIB.
Pengambilan bahan dari satu tanaman dengan lokasi tumbuh yang sama dan dalam sekali waktu
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemanenan saja untuk menghindari adanya perbedaan kualitas kandungan kimia dalam daun. Dipilih daun yang tidak terlalu muda atau terlalu tua, sehingga
diharapkan mempunyai kandungan senyawa aktif yang optimal. Daun yang dikumpulkan
dibersihkan dari debu, serangga, serta benda asing yang terbawa saat pengumpulan daun sirih merah.
C. Pengeringan dan Pembuatan Serbuk
Sebelum dilakukan pengeringan daun terlebih dahulu dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat. Pengeringan
dilakukan untuk menghentikan reaksi enzimatik, menghindari pembusukan dan penjamuran serta mengurangi kadar air yang terkandung karena air merupakan
media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme karena dapat menguraikan zat kimia yang terkandung. Hal ini dapat menyebabkan khasiat dari daun sirih
merah menjadi berkurang. Daun dikeringkan dalam oven dengan suhu 50°C. Pengeringan
dihentikan jika ditandai dengan mudah patahnya simplisia jika diremas dengan tangan. Simplisia yang telah kering kemudian diserbuk menggunakan blender.
Menurut Anonim 1986, tujuan dari penyerbukan adalah untuk mendapat serbuk yang halus sehingga dapat mempermudah proses penyarian. Karena daun dalam
bentuk serbuk memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan daun dalam bentuk utuh. Bila permukaan serbuk makin luas maka penyarian akan
bertambah baik karena simplisia yang bersentuhan dengan cairan penyari makin luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selanjutnya bahan diayak menggunakan ayakan berukuran 24 mesh. Digunakan ayakan dengan ukuran 24 mesh karena dengan ayakan ini didapatkan
ukuran serbuk yang tidak terlalu besar ataupun terlalu halus. Menurut Anonim 1995, dengan ayakan ukuran 24 mesh serbuk yang dapat melalui ayakan
mempunyai ukuran diameter maksimal 0,173 mm. Serbuk yang terlalu halus akan memberikan kesulitan pada proses penyarian, karena butir-butir halus tadi akan
membentuk suspensi yang sulit dipisahkan dengan hasil penyarian. Jadi hasil penyarian tidak murni lagi tetapi tercampur dengan partikel-partikel halus tadi.
Berat basah daun sebelum dikeringkan adalah 700 gram, berat kering 128,180 gram dan berat serbuk kering yang diperoleh 128 gram.
D. Identifikasi Kandungan Senyawa Aktif Infusa Daun Sirih Merah