Sirih Merah Uraian Tentang Kandungan Kimiawi

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Sirih Merah

Piper crocatum Ruiz Pav 1. Keterangan Botani Familia : Piperaceae Genus : Piper Spesies : Piper crocatum Anonim , 2007a 2. Nama Daerah Sirih merah Jawa Sudewo, 2005 3. Ekologi dan Penyebarannya Sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak terlalu banyak terkena sinar matahari. Jika terkena sinar matahari langsung pada siang hari secara terus-menerus warna merah daunnya bisa menjadi pudar, buram, dan kurang menarik Sudewo, 2005. Sirih merah tidak dapat tumbuh subur di daerah panas. Sementara itu, di tempat berhawa dingin sirih merah dapat tumbuh dengan baik. Tanaman sirih merah akan tumbuh dengan baik jika mendapatkan 60-75 cahaya matahari Sudewo, 2005. 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Kandungan Kimia Daun sirih merah mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, senyawa polifenolat dan minyak atsiri Sudewo, 2005. 5. Kegunaan Sirih merah memiliki efek antikejang, antiseptik, analgetik, antiketombe, antidiare, antidiabetes, mempertahankan kekebalan tubuh, merangsang saraf pusat dan daya pikir, penghilang bengkak, pencegah ejakulasi dini, hepatitis, TBC, luka yang sulit sembuh, kanker payudara dan kanker rahim, leukaemia, ambeien, jantung koroner, darah tinggi, dan asam urat. Daun sirih merah juga mampu mengatasi radang pada gusi, radang pada payudara, hidung berdarah, batuk berdarah, keputihan menahun kronis dan akut yang sulit disembuhkan Sudewo, 2005.

B. Uraian Tentang Kandungan Kimiawi

1. Alkaloid Alkaloid adalah senyawa basa nitrogen organik yang terdapat dalam tumbuhan. Kebanyakan alkaloid menunjukkan aktivitas fisiologis tertentu sehingga metabolit sekunder ini banyak digunakan sebagai obat, sedangkan perannya bagi tumbuhan penghasilnya diantaranya sebagai racun untuk melindungi tumbuhan dari gangguan serangga dan hewan Mursyidi, 1990. Alkaloid berasa pahit dan sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam kloroform, eter dan pelarut organik lain yang relatif nonpolar dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak campur dengan air Mursyidi, 1990. Alkaloid dapat dipisahkan dengan cara KLT dengan pelat berlapiskan silika gel dan dideteksi dengan pereaksi Dragendorff. Fase gerak yang digunakan n-butanol: asam asetat: air 4:1:5 vv. Dan deteksi UV yang digunakan adalah 254 nm dan 365nm Harborne, 1987. Pada UV 254 nm bercak akan berfluoresensi dan pada UV 365 nm bercak berwarna biru kuning. Sedangkan dengan pereaksi semprot Dragendorff akan terjadi warna coklat orange Wagner, 1984 2. Flavonoid Flavonoid adalah senyawa fenol alam yang terdapat dalam hampir semua tumbuhan dari bangsa Algae hingga Gymnospermae. Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun dalam bunga sebagai pigmen bunga Robinson, 1991. Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air. Flavonoid baik dalam bentuk aglikon maupun glikosida dapat diekstraksi dengan etanol 70. Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi dan karena itu menunjukkan pita serapan kuat pada daerah spektrum UV dan spektrum tampak Harborne, 1987. Flavonoid dapat dipisahkan dengan cara KLT dengan pelat berlapiskan selulosa. Pengembangan yang umum digunakan adalah BAW n-butanol, asam asetat, air; 4:1:5 vv dan asam asetat 5. Pembanding baku yang digunakan adalah rutin Markham, 1988. Flavonoid dapat dideteksi dengan sinar UV dengan panjang gelombang 254 nm dan 365 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nm. Pada deteksi UV 254 nm akan terjadi warna biru tua sedangkan pada UV 365 nm terjadi warna kuning, biru, atau hijau. Senyawa flavonoid mempunyai aktivitas biologi sebagai antihelmintik, diuretika, hipotensi, hipertensi, antihistamin, estrogenik, bakterisidal dan antifungi Harborne, 1987. 3. Tanin Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma Harborne, 1987. Tanin dapat larut dalam pelarut organik yang nonpolar seperti benzen, kloroform. Larutan tanin dalam air dapat diendapkan dengan penambahan asam mineral atau garam Robinson, 1991. Campuran tanin yang terdapat dalam ekstrak kasar dapat dipantau dengan KLT, memakai fase pengembang butanol-asam asetat-air 5:1:4 vv. Tanin dapat dideteksi dengan sinar UV pendek berupa bercak lembayung yang bereaksi positif dengan setiap pereaksi semprot FeCl 3 dan memberikan warna biru kehitaman Harborne, 1987. 4. Minyak Atsiri Minyak atsiri merupakan senyawa minyak yang berasal dari tumbuhan dan terdistribusi pada bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, akar, dan batang. Minyak atsiri disebut volatile oils karena mudah menguap pada suhu kamar dan disebut essential oils karena minyak dari tumbuhan dengan bau yang kuat. Minyak atsiri juga mudah teroksidasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI apabila terkena sinar matahari jadi warnanya akan semakin gelap karena teroksidasi. Minyak atsiri larut dalam lipid dan pelarut organik. Minyak atsiri dapat dipisahkan dengan cara KLT menggunakan pengembang toluena: etil asetat 93:7 vv. Dan fase diam yang digunakan adalah silika gel. Untuk deteksinya digunakan vanilin- H 2 SO 4 . Pada deteksi UV 254 nm dan 365 nm akan berfluoresensi berwarna hijau Wagner, 1984.

C. Candida Albicans