Identifikasi senyawa Minyak Atsiri

Pada pengamatan di UV 365 nm terlihat bercak berfluoresensi ungu yang sama dengan warna bercak pada pembanding setelah disemprot FeCl 3 namun harga Rf nya berbeda dimana pada sampel memiliki harga Rf 0,73 dan untuk pembandingnya memiliki harga Rf 0,69. Sedangkan pada pengamatan di UV 254 nm terlihat bercak berwarna kehijauan pada sampel dan pembanding. Dari hasil pengamatan diperoleh warna bercak yang hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa dalam infusa daun sirih merah mengandung tanin.

4. Identifikasi senyawa Minyak Atsiri

Senyawa minyak atsiri dapat dideteksi dengan sinar UV. Karena minyak atsiri daun sirih merah mengandung senyawa yang mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi atau mempunyai cincin aromatis dan juga mempunyai gugus kromofor sehingga mampu berfluoresensi. Pada pengamatan, senyawa minyak atsiri dideteksi dengan UV 254 nm, UV 365 nm dan disemprot dengan pereaksi vanilin- asam sulfat. Vanilin-asam sulfat digunakan untuk identifikasi senyawa golongan terpen, fenol dan steroid Harborne, 1987. Fase gerak yang digunakan adalah toluena : etil asetat 93:7 yang bersifat nonpolar sehingga diharapkan dapat mengelusi minyak atsiri yang bersifat sama. Fase diam yang digunakan untuk KLT dipilih silika gel GF 254 karena silika gel GF 254 bersifat polar. Perbedaan sifat kelarutan dari silika gel GF 254 dan minyak atsiri tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diharapkan agar tidak terjadi pencampuran antara zat uji dengan fase diam sehingga zat uji dapat terelusi dengan baik dengan bantuan fase gerak yang sifatnya sama dengan zat uji. Pembanding yang digunakan adalah eugenol. Karena dalam daun sirih merah terdapat kandungan eugenol Anonim, 2008. Eugenol mempunyai khasiat mengurangi rasa sakit. Tabel VI. Hasil Identifikasi Senyawa Minyak Atsiri dengan Fase Gerak Toluena –Etil asetat 93: 7 Dari Infusa Daun Sirih Merah Sebelum disemprot vanilin-asam sulfat pekat Setelah disemprot vanilin-asam sulfat pekat Senyawa uji Harga Rf Vis UV 254 UV 365 Vis UV 254 UV 365 Sampel 0,37 Tidak tampak Tidak tampak Ber- fluoresensi warna biru kehijauan Warna coklat Ke- coklatan Ber- fluoresensi warna biru kehijauan Eugenol 0,46 Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Warna coklat muda Tidak tampak Tidak tampak Pada pengamatan di UV 365 terlihat bercak sampel berwarna biru kehijauan dengan harga Rf 0,37. Dengan jarak pengembangan 10 cm . Sesudah disemprot dengan vanilin-asam sulfat pekat, sampel berwarna coklat dan pembanding menghasilkan warna coklat muda. Namun harga Rf nya berbeda dimana pada sampel memiliki harga Rf 0,37 dan untuk pembandingnya memiliki harga Rf 0,46. Berdasarkan Wagner, terpen yang dideteksi dengan vanilin-asam sulfat memberikan warna bercak yaitu cokelat-merah violet, jingga ke merah- violet, biru biru-violet dan abu-abu - biru. Warna bercak yang terlihat mengarah pada golongan terpen Wagner, 1984, sehingga kemungkinan minyak atsiri ini mengandung golongan terpen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI I II III Rf Rf Rf 1,00 1,00 1,00 0,90 0,90 0,90 0,80 0,80 0,80 0,70 0,70 0,70 0,60 0,60 0,60 0,50 0,50 0,50 0,40 0,40 0,40 0,30 0,30 0,30 0,20 0,20 0,20 0,10 0,10 0,10 0,00 0,00 0,00 B S B S B S Gambar 5. Profil KLT Senyawa Minyak Atsiri yang terkandung dalam infusa daun sirih merah setelah disemprot vanilin – asam sulfat pekat Keterangan : Fase diam : Silika gel GF 254 Fase gerak : Toluena : etil asetat 93:7 I : UV 254 II : UV 365 III : Vis B : Baku Eugenol S : Sampel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Hasil Uji Potensi Antifungi dari Infusa Daun Sirih Merah