dengan selang waktu kurang lebih 4 minggu. Panjangnya suatu siklus menstruasi tidak sama pada setiap wanita, yaitu berkisar antara 20-35 hari, rata-rata panjang
siklus menstruasi adalah 28 hari. Sebuah siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya, menstruasi
berlangsung 2-8 hari, rata-rata 4-5 hari Mardiya, 1999. Menurut Mardiya 1999 pada tiap siklus menstruasi dikenal tiga masa
utama, yaitu: a. masa haid selama 2-8 hari. Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan
pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah. b. masa proliferasi sampai hari ke-14. pada waktu itu endometrium tumbuh
kembali. Pada hari 12-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium. c. masa sekresi, pada waktu itu corpus rubrum menjadi corpus luteum yang
mengeluarkan progesteron. Dibawah pengaruh progesteron, kelenjar endometriun yang tumbuh berlekuk-lekuk mulai bersekresi dan mengeluarkan
getah yang mengandung glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma endometrium
berubah ke sel-sel desidua, terutama yang berada di sekitar pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan adanya nidasi.
Menstruasi terjadi karena adanya perubahan pada alat reproduksi, khususnya rahim dan indung telur. Melalui proses tertentu kedua indung telur
memilih satu sel telur untuk dimatangkan. Sel telur yang matang dilapisi oleh selaput yang sangat tipis. Setelah matang sel telur ini akan mendekati permukaan
indung telur kemudian selaput pembungkusnya pecah dan sel telurnya keluar, sel telur yang bebas ini lalu menuju ke rahim. Peristiwa keluarnya sel telur dari
selaput pembungkusnya disebut ovulasi. Lebih kurang satu minggu sebelum ovulasi dinding rahim akan menebal dan jaringan pembuluh darah bertambah, bila
tidak terjadi kehamilan persiapan ini tidak terpakai dan dinding rahim yang menebal akan lepas dan keluar sebagai menstruasi Mardiya, 1999.
5. Fertilisasi
Fertilisasi adalah bertemunya sel telur dan sel sperma di dalam saluran telur Mardiya, 1999. Fertilisasi dapat terjadi dengan syarat: pertama, adanya sel
telur dan sel sperma yang subur. Kedua, cairan sperma harus ada di dalam vagina sehingga sel sperma dapat berenang menuju cervix kemudian ke rahim, lalu ke
saluran oviduk untuk membuahi sel telur. Ketiga, sel telur yang sudah dibuahi harus mampu bergerak dan turun ke rahim, di rahim sel telur tersebut akan
melakukan nidasi. Keempat, endometrium atau dinding rahim harus dalam keadaan siap untuk menerima nidasi Notodihardjo, 2002.
C. Kontrasepsi 1. Pengertian kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti mencegah, menolak, melawan. Konsepsi berarti penyatuan sel telur dengan
sperma pembuahan. Kontrasepsi berarti obat atau alat untuk mencegah terjadinya konsepsi Anonim, 1990a.
Peraturan pemerintah RI nomor 72 tahun 1998 tentang pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, definisi obat adalah bahan atau
paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi aatau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa,
pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan termasuk kontrasepsi Anonim, 1998.
2. Cara kerja kontrasepsi
Dasar atau cara kerja dari kontrasepsi adalah dengan mencegah masuknya sperma ke dalam vagina, mencegah masuknya sperma ke dalam uterus,
membunuh atau melemahkan sperma sehingga tidak dapat masuk ke dalam rahim, menghambat terjadinya ovulasi, mengganggu dan mencegah terjadinya nidasi di
dalam cavum uteri, mencegah masuknya sel telur ke dalam tubarahim Rukanda dkk, 1993.
D. Metode Kontrasepsi Sederhana
Menurut Muchji, dkk 1999 metode kontrasepsi sederhana adalah suatu cara kontrasepsi yang dapat dikerjakan sendiri oleh peserta KB, tanpa melakukan
pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode kontrasepsi sederhana dibagi menjadi dua, yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat, dan metode
kontrasepsi sederhana dengan obat atau alat. Dasar dari metode kontrasepsi sederhana adalah mencegah bertemunya sperma dengan sel telur.
1. Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat
a. Senggama terputus yaitu metode kontrasepsi sederhana dimana senggama dilakukan seperti biasa
tetapi pada pucak senggama saat pria akan penetrasi kemaluan pria dikeluarkan dari vagina sehingga sperma tumpah diluar vagina Muchji, dkk, 1999.
b. Pantang berkala yaitu metode kontrasepsi sederhana dimana pasangan suami istri tidak
melakukan senggama pada masa subur wanita Muchji, dkk, 999. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI