b. Diafragma Adalah suatu kontrasepsi yang berupa mangkok karet, yang dimasukkan ke
dalam vagina untuk menutup mulut rahim cerviks uteri. Sebaiknya dipakai dengan mengoleskan krim atau jelly pada permukaannya dan dimasukkan ke
dalam vagina sedalam mungkin sampai menutupi mulut rahim Anonim,1992a. Cara kerja dari diafragma yaitu mencegah masuknya sperma ke dalan
rahim disebabkan tertutupnya mulut rahim oleh diafragma. Cara pemakaiannya dengan dimasukkan ke dalam liang senggama, dipasang di bagian atas pada
bagian lunak symphisis dan dibagian belakang pada forniks posterior menutupi mulut rahim. Dipasang sebelum senggama, sebaiknya dipakai bersama
spermatisida Rukanda dkk, 1993. Keuntungan dari pemakaian diafragma antara lain dapat mencegah
kemungkinan penularan penyakit kelamin. Efektivitas diafragma cukup baik apabila dipakai bersama spermatisida Muchji, dkk, 1999. Efek samping dari
pemakaian diafragma yaitu adanya rasa panas dan nyeri akibat alergi terhadap karet dan lecet pada saluran kemaluan wanita akibat pemakaian diafragma yang
tergesa-gesaakibat goresan kuku pada saat pemakaian diafragma Rukanda dkk, 1993.
c. Obat-obat spermatisida Adalah obat kontrasepsi yang berbentuk jeli, cream, tablet, ovula,
suppositoria, kertas tipis yang mengandung obat spermatisida. Cara kerja obat spermatisida yaitu dengan membunuh atau melemahkan sperma, dan menghambat
sperma masuk ke dalam rahim Rukanda dkk, 1993. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keuntungan dari obat spermatisida antara lain: tidak memerlukan resep dokter, dapat mencegah penyakit kelamin, mudah pemakaiannya, dan dapat
digunakan sebagai pelicin. Efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian obat spermatisida antara lain rasa panas dan nyeri akibat reaksi alergi terhadap bahan
kimia. Efektivitas obat spermatisida cukup tinggi apabila digunakan dengan kontrasepsi lain seperti kondom dan difragma Rukanda dkk, 1993.
E. Metode Kontrasepsi Hormonal 1. Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk piltablet yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya
berisi hormon progesteron saja Rukanda dkk, 1993. Ada 2 macam pil KB menurut kandungan hormonnya, yaitu pil kombinasi
dan pil mini. Pil kombinasi adalah tablet-tablet kecil yang berisi hormon sintetik estrogen dan progestin. Pil kombinasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pil dosis
tinggi dan pil dosis rendah Anonim, 2001. Pil dosis tinggi adalah pil yang mengandung 50-150 mcg estrogen dan 1-10 mg progesteron. Yang termasuk jenis
ini adalah lyndiol yang berisi etinilestradiol 50 mcg dan linestrenol 2,5 mg. Pil dosis rendah adalah pil yang mengandung 30-50 mcg estrogen dan kurang dari 1
mg progesteron. Yang termasuk jenis ini adalah Microgynon 30 yang berisi 1- Norgestrel 150 mcg dan etinil estradiol 30 mg Rukanda, dkk,1993.
Pil mini adalah pil kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron sintetik yang diberikan terus-menerus dalam siklus haid. Kelebihan dari pil mini
adalah dapat diberikan pada ibu menyusui Anonim, 2001. Contoh dari pil jenis ini adalah exluton yang berisi linestrenol 0,5 mg Sujudi, dkk, 2000.
Yang termasuk pil KB lainnya adalah pil pasca sanggama. Pil pasca sanggama berisi dietilstilbestron 25 mg dan cara pemakaiannya yaitu diminum 2
kali sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama selama 5 hari berturut-turut Suherman, 1998.
Pil KB harus diminum tiap hari agar efektif karena zat yang terkandung di dalam pil KB dimetabolisir dalam 24 jam. Bila akseptor lupa minum 1 atau 2
tablet, maka mungkin terjadi peningkatan kadar hormon–hormon alamiah yang selanjutnya akan mengakibatkan ovum menjadi matang lalu dilepaskan Hartanto,
2004. a. Komponen aktif
Pil KB kombinasi mengandung 2 komponen aktif yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen yang dipakai dalam pil KB adalah etinil estradiol EE dan
mestranol. Dosis yang umum dipakai dalam pil KB kombinasi saat ini adalah 20- 100 mcg EE dan yang paling banyak dipakai 30-35 mcg EE. Progestin
progesteron yang dipakai dalam pil KB saat ini adalah: 1 kelompok noretindron yaitu noretindron, noretindron asetat, etinodiol diasetat, linestrenol,
noretinodrel, 2 kelompok norgestrel yaitu norgestrel, levonogestrel, desogestrel, gestoden Hartanto, 2004.
b. Cara kerja Menurut Anonim 2001 cara kerja dari pil KB adalah menekan ovulasi
yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI