Pentingnya Makna Bagi Prilaku Individu Hubungan antara individu dan masyarakat

luas, akan dijelaskan secara detail tema-tema teori ini dan, dalam prosesnya, dijelaskan pula kerangka asumsi teori ini. Raplh larossa dan Donald C. Reitzes 1993 telah mempelajari teori interaksi simbolik yang berhubungan dengan kajian mengenai keluarga. Mereka mengatakan bahwa tujuh asumsi mendasar SI dan bahwa asumsi-asumsi ini memperlihatkan tiga tema besar: 1. Pentingnya makna bagi perilaku 2. Pentingnya konsep mengenai diri 3. Hubungan anatar individu dengan masyarakat West Turner.2008, 98

c. Pentingnya Makna Bagi Prilaku Individu

Teori interaksi simbolik berpegang bahwa individu membentuk makna melalui proses komunikasi karena makna tidak bersifat instrinsik terhadap apapun. Dibutuhkan konstruksi interpretif diantara orang-orang untuk menciptakan makna. Bahkan, tujuan dari interaksi, menurut SI, adalah untuk menciptakan makna yang sama. Hal ini penting yang sama berkomunikasi akan menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin. Menurut larossa dan Reitzes, tema ini mendukung tiga asumsi Symbolic interaction SI yang diambil dari karya Herbert Blumer 1969, manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka, asumsi-asumsi ini adalah sebagai berikut: a. Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia b. Makna dimodifikasi melalui proses interpretif c. Manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka, asumsi ini menjelaskan perilaku sebagai suatu rangkaian pemikiran dan perilaku yang dilakukan secara sadar antar rangsangan dan respons orang berkaitan dengan rangsangan tersebut. d. Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia, Mead menekankan dasar intersubjektif dari makna. Makna dapat ada, menurut Mead, hanya ketika orang-orang memiliki interpretasi yang sama mengenai simbol yang mereka pertukarkan dalam interaksi. Makna dimodifikasi melalui proses interpretif Blumer menyatakan bahwa proses interpretif ini memiliki dua langkah. Pertama, para pelaku menentukan benda-benda yang mempunayi makna. Langkah kedua melibatkan sipelaku untuk memilih, mengecek, dan melakukan transformasi makna didalam konteks dimana mereka berbeda. Turner Wetzz. 2008: 102

d. Hubungan antara individu dan masyarakat

Konsep penting dari interkasi simbolik menurut Mead adalah mind, self, society. a. Pikiran Mead mendefinisikan pikiran sebagai kemampuan untuk menggunkan simbol yang mempunyai makna sosial yang sama, dan Mead percaya bahwa manusia harus mengembangkan pikirannya melalui interkasi dengan orang lain. Bahasa adalah system simbol verbal dan nonverbal yang dimiliki bersama simbol signifikan simbol yang maknanya secara umum disepakati oleh banyak orang. Dengan menggunakan bahasa dan interaksi dengan orang lain, kita mengembangkan apa yang dikatakan mead sebagai pikiran, dan ini membuat kita mampu menciptakan setting interior bagi masyarakat. Pikiran menciptakan dan merefleksikan dunia sosial. Terikat dengan konsep pikiran adalah pemikiran, yang dinyatakan oleh Mead sebagai percakapan didalam diri sendiri. Mead berpegang teguh bahwa tanpa rangsangan sosial dan interaksi dengan orang lain, orang tidak akan mampu mengadakan pembicaraan dalam diriya sendiri atau mepertahankan pemikirannya. b. Diri Mead mendefinisikan diri sebagai kemampuan untuk mereflesikan diri kita sendiri dari perspektif orang lain. Artinya kita akan mampu menjadi subjek atau objek bagi dirinya sendiri. Sebagai subjek kita bertindak, dan sebagi objek, kita mengamati diri kita sendiri bertindak. Mead menyebut subjek, atau diri yang bertindak, sebagai I dan objek, atau diri yang mengamati adalah Me. I bersifat spontan, impulsive, dan kreatif, Me lebih reflektif . c. Masyarakat Mead berargumen bahwa interkasi mengambil tempat didalam sebuah struktur sosial yang dinamis-budaya, masyarakat, dan sebagiainya. Individu- individu lahir kedalam kontekas sosial yang sudah ada. Mead mendefinisikan masyarakat sebagai jaringan hubungan sosial yang diciptakan manuia. Individu- individu terlibat didalm amsyarakat melalui perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela. Masyarakat karenanya, terdiri dari individu-individu, dan Mead berbicara mengenai dua bagian pointing masyarakat yang mempengaruhi pikiran dan diri. Pemikiran Mead mengenai oarng lain secara khusus merujuk pada individu-individu dalam masyarakat yang signifikan bagi kita. Orang-orang ini biasanya adalah angota keluarga, teman. Orang lain secara umum merujuk pada cara pandang dari sebuah kelompok sosial atau budaya sebagai keseluruhan. Hal ini diberikan oleh masyarakat kepada kita, dan sikap dari orang lain secara umum adalah sikap dari keseluruhan komunitas. Mead, 1934,hal 154 West Turne 41 BAB III METODELOGI DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Metodelogi Penelitian