kebijakan haji mandiri non kbih, skripsi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan jemaah haji yang mengikuti bimbingan haji mandiri terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan departemen agama dalam pelaksanaan program kebijakan mandiri.
Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahawa tanggap terhdap kualitas pelayanan departemen agama dinilai cukup. Penilaian tersebut banyak
dipengaruhi oleh minimnya fasilitas yang disediakan oleh pihak departemen agama. Penilaian terhadap indicator bukti langsung tersebut hendaknya menajdi
acuan bagi departemen agama dalam menyelenggarakan program kebijakan dikemudian hari.
2.2 Landasan konseptual
2.2.1 Makna Haji
Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan bagi kaum muslim yang mampu secara material,
fisik, maupun keilmuan dengan berkunjung ke beberapa tempat di Arab Saudi dan melaksanakan beberapa kegiatan pada satu waktu yang telah ditentukan yaitu
pada bulan Dzulhijjah. Secara estimologi bahasa, Haji berarti niat
Al Qasdu
, sedangkan menurut syara‘i berarti Niat menuju Baitul Haram dengan amal-amal yang
khusus.Tempat-tempat tertentu yang dimaksud dalam definisi di atas adalah selain
Ka‟bah dan Mas‟a tempat sa‟i, juga Padang Arafah tempat
wukuf
, Muzdalifah tempat mabit, dan
Mina
tempat melontar jumroh. Sedangkan yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah bulan-bulan haji
yaitu dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu ialah
thawaf
, sa‟i,
wukuf
,
mazbit
di Muzdalifah, melontar jumroh, dan mabit di Mina.
Haji mempunyai dua pengertian, yaitu menurut bahasa dan istilah syar‘i. Makna haji menurut istilah syar‘i ialah mengunjungi
Baitul Haram
untuk mengerjakan beberapa pekerjaan khusus seperti thawaf, sa‘i, wuquf di padang
Arafah, dan lain-lain. Haji merupakan syariat masa lampau berdasarkan keterangan yang menjelaskan bahwa Adam AS telah mengerjakan haji dan para
malaikat pun menyambutnya. Kata
al-hajj
dalam bahasa arab adakalanya berbunyi
al-hajju
dan
al-hijju
dan keduanya terdapat dalam
al-
Qur‟an. Sedangkan arti umroh menurut bahasa adalah berkunjung, dan menurut istilah syar‘i ialah mengunjungi Ka‘bah dengan
cara Khusus, disertai thawaf, sa‟i, dan mencukur rambut
2.2.2 Makna Umroh
Umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Umrah disunahkan bagi
muslim yang mampu. Umrah dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10 Dzulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Dzulhijah.
Melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji Hadits Muslim.
Keutamaan haji atau umrah terdapat beberapa hadits shahih tentang keutamaan haji dan pahala umrah yang dapat menghilangkan keraguan bagi
seseorang dalam melaksanakan ibadah haji atau umrah untuk mengharapkan pahala, rahmat dan maghfirah Allah SWT. Ibadah haji dan umrah juga berguna
bagi kaum muslimin untuk memperkuat
ukhuwah Islamiah
menggalang solidaritas sosial, saling tolong menolong untuk kemaslahatan dunia dan akhirat.
Hukum dan Kedudukan haji. Haji adalah salah satu rukun islam yang tersebut dalam beberapa hadits shahih, dan ia merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi oleh setiap muslim sekali seumur hidup, dengan syarat-syarat yang akan diterangkan. Karena itu, jika ada seorang muslim yang mengingkarinya, ia adalah
kufur.
2.2.3 Jenis - Jenis Haji a.