Jenis dan Rancangan Penelitian Definisi Operasional

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik bentuk survei farmakoepidemiologi dengan rancangan cross sectional potong lintang. Survei farmakoepidemiologi merupakan studi tentang penggunaan dan efek obat dalam suatu populasi. Observasional analitik digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional dalam bentuk hubungan perbedaan atau hubungan pengaruh Nazir, 2003. Pengumpulan datadalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara terstuktur menggunakan panduan pertanyaan dalam Case Report Form CRF dan dilakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan dan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan rancangan cross sectional. Wawancara dilakukan secara langsung dengan subyek penelitian untuk menggali informasi terkait variabel-variabel yang akan dianalisis. Rancangan pada penelitian ini termasuk rancangan cross sectional karena variabel bebas dan variabel tergantung diukur dalam satu titik dan tidak perlu dilakukan pengukuran berulang pada waktu yang berbeda cukup pada waktu yang sama Budiarto, 2003.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu faktor usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular.

2. Variabel tergantung

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tekanan darah mmHg, prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi.

3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali: pendidikan, pekerjaan, penghasilan, gaya hidup pola makan, aktivitas fisikolahraga, konsumsi alkohol, merokok. b. Variabel pengacau tak terkendali: interaksi dengan sumber informasi kesehatan, dan terapi non farmakologi.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati Nazir, 2003. Tabel III. Definisi operasional. Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Kategori Skala Hipertensi Responden yang memiliki tekanan darah ≥14090mmHgdan atau mendapat terapi antihipertensi Melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan Spygmomanometer digital dan wawancara. 1. Hipertensi 2. Tidak hipertensi Kategorikal Kesadaran Responden yang sadar dan mengetaui bahwa dirinya menderita hipertensi Wawancara terstruktur dengan responden 1. Sadar hipertensi 2. Tidak Sadar hipertensi Kategorikal Terapi Responden yang menderita hipertensi dan sadar menderita hipertensi yang melakukan terapi antihipertensi Wawancara terstruktur dengan responden 1. Terapi 2. Tidak terapi Kategorikal Tabel III. Lanjutan Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Kategori Skala Pengendalian tekanan darah Responden yang mengalami hipertensi dan melakukan terapi dan tekanan darah 14090 mmHg Wawancara terstruktur dengan responden 1. Tekanan darah terkendali 14090m mHg 2. Tekanan darah tidak terkendali ≥140≥90m mHg Kategorikal Usia Responden penelitian adalah penduduk berusia ≥40 tahun. Wawancara terstruktur dengan responden 1. ≥60 tahun 2. 60 tahun Kategorikal Jenis kelamin Pada penelitian ini responden laki-laki lebih berisiko menderita hipertensi. Dapat dilihat secara langsung 1. Laki-laki 2.Perempuan Kategorikal BMI BMI ≥ 25kgm 2 yaitu obesitas Mengukur tinggi badan menggunakan meteran dan berat badan dengan timbangan badan 1. ≥25kgm 2 2. 25kgm 2 Kategorikal Risiko kardiovaskul ar Responden yang menderita penyakit kolesterol, atau diabetes mellitus, atau stroke dan atau penyakit jantung. Wawancara terstruktur dan berdasarkan pengakuan responden 1. Ada 2. Tidak ada Kategorikal

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95