Landasan Teori Hipotesis PENELAAHAN PUSTAKA

Pengukuran tekanan darah diukur menggunakan Sphygmomanometer, pada penelitian ini peneliti menggunakan Sphygmomanometer digital Junaidi, 2010.

I. Profil Tempat Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua dukuh di desa Wedomartani Sleman Yogyakarta, yaitu dukuh Sanggrahan dan Malang Rejo. Berdasarkan Data Kabupaten Sleman, Kecamatan Ngemplak tahun 2013 Dukuh Sanggrahan memiliki 5 Rukun Tetangga RT dan 261 Kepala Keluarga KK. Jumlah penduduk Dukuh Sanggrahan 827 orang dengan laki-laki 384 dan perempuan 443 dan usia lebih dari 40 tahun adalah 269 orang. Penduduk Dukuh Sangrahan berdasarkan Rekapitulasi Pendataan Desa Wedomartani Tahun 2014. Dukuh Malang Rejo memiliki 6 Rukun Tetangga RT dengan 302 Kepala keluarga KK. Jumlah total penduduk 1341 orang, laki-laki 689 orang dan perempuan 652 orang dengan penduduk usia lebih dari 40 tahun kurang lebih 326 orang. Dari kedua dukuh Sanggrahan dan Malang Rejo, total penduduk usia lebih dari 40 adalah 595 orang.

J. Landasan Teori

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri secara persisten yaitu tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90mmHg Dipiro, et al., 2014. Kesadaran dan terapi hipertensi merupakan faktor penting untuk mencapai tekanan darah yang terkendali Alexander, 2013. Pengendalian tekanan darah merupakan hal yang sangat penting untuk mengendalikan atau menjaga tekanan darah tidak terlalu tinggi atau rendah. Peningkatan tekanan darah merupakan salah satu faktor risiko yang paling signifikan untuk risiko penyakit kardiovaskular. Faktor risiko hipertensi adalah usia, jenis kelamin, BMI dan risiko kardiovaskular. Tekanan darah meningkat seiring bertambahnya usia Junaidi, 2010. Prevalensi hipertensi lebih tinggi terjadi terutama pada usia lebih dari 40 tahun Setiati and Sutrisna, 2005. Faktor jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya hipertensi yaitu pria lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan wanita. Pria memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan dengan wanita. Prevalensi hipertensi pada wanita meningkat setelah memasuki manopause Departemen Kesehatan RI, 2012. Prevalensi obesitas pada hipertensi mulai meningkat pada nilai BMI ≥25kgm 2 dan terus meningkat pada nilai yang lebih tinggi Kumar, et al., 2005. Faktor risiko kardiovaskular dapat meningkatkan prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah . Beberapa penyakit merupakan faktor risiko spesifik untuk terjadinya penyakit kardiovaskular yaitu stroke, diabetes mellitus, kolesterol, dan jantung Departemen Kesehatan RI, 2012. Masyarakat yang diteliti pada penelitian ini adalah masyarakat desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tepatnya di padukuhan Sanggrahan dan Malang Rejo.

K. Hipotesis

Perbedaan faktor usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular berpengaruh tehadap perbedaan prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik bentuk survei farmakoepidemiologi dengan rancangan cross sectional potong lintang. Survei farmakoepidemiologi merupakan studi tentang penggunaan dan efek obat dalam suatu populasi. Observasional analitik digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional dalam bentuk hubungan perbedaan atau hubungan pengaruh Nazir, 2003. Pengumpulan datadalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara terstuktur menggunakan panduan pertanyaan dalam Case Report Form CRF dan dilakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan dan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan rancangan cross sectional. Wawancara dilakukan secara langsung dengan subyek penelitian untuk menggali informasi terkait variabel-variabel yang akan dianalisis. Rancangan pada penelitian ini termasuk rancangan cross sectional karena variabel bebas dan variabel tergantung diukur dalam satu titik dan tidak perlu dilakukan pengukuran berulang pada waktu yang berbeda cukup pada waktu yang sama Budiarto, 2003.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu faktor usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular.

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95