Ruang Lingkup Penelitian Analisis Data Penelitian

sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2009. Pertimbangan khusus untuk analisis data pada penelitian ini adalah responden yang melakukan terapi lebih dari 30 responden. Data lebih dari 30 diasumsikan berdistribusi normal Arifin, 2008. Gambar 2. Teknik pengambilan sampel

G. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Desa WedomartaniNgemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota sebanyak 3 orang dengan kajian berbeda. Kabupaten Sleman Kecamatan Ngemplak Desa Wedomartani Padukuhan Sanggrahan Padukuhan Malang Rejo Populasi Total Padukuhan Sanggrahan dan Malang Rejo 2168 orang Populasi total usia ≥40 tahun 595 orang Responden Penelitian 255 orang Responden Terapi 68 orang Simple Random Sampling Purposive Sampling Kajian pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular. Gambar 3 . Ruang lingkup penelitian prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pengukur tinggi badan, timbangan badan, Sphygmomanometer digital, leaflet, Case Report Form CRF dan informed consent. Alat pengukur tinggi badan dan timbangan berfungsi untuk mengukur Body Mass Index BMI.Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan Sphygmomanometer digital.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan menentukan dua dukuh di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kabupaten Sleman Kecamatan Ngemplak Desa Wedomartani 25 Padukuhan 1. Padukuhan Sanggrahan 2. Padukuhan Malang Rejo Faktor Sosio- Ekonomi Faktor Gaya Hidup Sehat Faktor usia, jenis kelamin, BMI dan risiko kardiovaskular

2. Permohonan ijin

Permohonan ijin ditujukan kepada kepala padukuhan Sanggrahan dan Malang Rejo Kabupaten Sleman. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance dengan No KEFK253EC. Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

Informed consent yang dibuat dengan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai penjelasan tentang penelitian.

4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Ketepatan suatu alat ukur memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Tujuan reabilitas adalah untuk mengetahui hasil pengukuran yang dilakukan tetap konsisten apabila dilakukan pada orang yang sama di waktu berbeda, reabilitas dinyatakan dengan nilai CV coefficient of variation  5. Validitas alat dilakukan dengan cara membandingkan dengan Sphygmomanometer digital dan Sphygmomanometer raksa yang ada di puskesmas, kemudian dilakukan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95, tujuannya untuk melihat apakah ada perbedaan bermakna hasil pengukuran. Probandus yang digunakan adalah 5 orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan 5 orang yang memiliki tekanan darah normal. Hasil valid jika tidak terdapat perbedaan bermakna atau nilai p ≥0,05 Departemen Kesehatan RI, 2012. 5. Seleksi dan penetapan calon responden Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2015. Pencarian responden dilakukan secara door to door. Peneliti memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian kepada calon responden. Setiap responden yang bersedia mengikuti penelitian mengisi dan menandatangani informed consent. 6. Pengukuran tekanan darah Pengukuran tekanan darah dilakukan pada responden yang bersedia mengikuti dan telah menandatangani informed consent dengan menggunakan Sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah menggunakan Sphygmomanometer digital dapat menghindari subyektivitas peneliti dan responden dapat melihat sendiri hasil pengukurannya. Pengukuran tekanan darah responden dilakukan berdasarkan SOP Lampiran 5.

7. Penjelasan hasil pemeriksaan

Peneliti menjelaskan hasil pengukuran tekanan darah kepada responden secara langsung. Responden yang sudah diukur tekanan darahnya kemudian diukur tinggi badan, berat badan dan diwawancara secara terstruktur berdasarkan CRF yang telah dipersiapkan. Alasan digunakan teknik wawancara karena teknik wawancara membuat pertanyaan lebih terarah, informasi yang didapat lebih akurat, lengkap dan konsisten selain itu semua pertanyaan dapat dijawab langsung oleh responden Chandra, 1995.

8. Pengelompokan data

Pengelompokan data dilakukan dengan kategori data sejenis, yaitu dengan menyusun dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian dilakukan interpretasi data dan data dikumpulkan didalam CRF. J. Perumusan Hipotesis Gambar 4. Hubungan perbedaan antara fakto usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular dengan prevalensi, kesadaran, terapi, dan tekanan darah terkendali. Hipotesis Ho = P1 = P2 H1,2,3,4 = P1 ≠ P2 ; α0,05 Keterangan: P1 = Proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah terhadap responden usia ≥60 tahun, jenis kelamin laki-laki, BMI ≥25kgm 2 , dan ada risiko kardiovaskular. P2 = Proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah terhadap responden usia 60 tahun, jenis kelamin perempuan, BMI 25kgm 2 , dan tidak ada risiko kardiovaskular.

K. Analisis Data Penelitian

Analisis data adalah tahapan untuk mengolah data menjadi bentuk yang dapat memberikan informasi yang mudah dimengerti dengan menggunakan metode statistik. Pada penelitian ini setelah data terkumpul, di pindahkan ke Microsoft Excel. Pengolahan data pertama yaitu editing dari data yang diperoleh berdasarkan wawancara. Pemilihan dan pemisahan responden yang masuk kriteria Faktor Risiko Prevalensi Hipertensi H1 Kesadaran Hipertensi H2 Terapi Hipertensi H3 Tekanan Darah Terkendali H4 inklusi dan yang tereksklusi. Data yang tereksklusi tidak digunakan dalam pengolahan data. Data yang sudah dipisahkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular diolah dengan program komputer . Pada penelitian ini menggunakan subyek ≥30, dan berdasarkan Central Limit Theorem untuk ukuran sampel 30 atau lebih akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat-sifat distribusi normal. Data profil terkait dengan kategori usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular menggunakan uji t. Uji t yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua mean sampel dari dua variabel yang dikomparatifkan. Uji t yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji t independent test yaitu uji komparatif untuk mengetahui adakah perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok bebas berskala data interval atau rasio. Uji t digunakan untuk mengetahui profil tekanan darah masing-masing faktor usia, jenis kelamin, BMI, dan risiko kardiovaskular Riduwan, et al., 2013. Uji crosstab untuk mengetahui frekuensi masing-masing variabel pada prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian serta proporsi penggunaan obat farmakologi dan non farmakologi. Selanjutnya dilakukan uji Chi-Square untuk pengujian hipotesis terhadap proporsi relatif dari kasus yang dikelompokkan. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat nilai signifikan dari faktor risiko terhadap responden hipertensi dan dihitung nilai OR, dengan nilai p0,05 maka hipotesis ditolak, nilai p0,05 maka hipotesis penelitian diterima. Odds Ratio OR adalah ukuran asosiasi paparan dengan kejadian penyakit Riduwan, et al., 2013.

L. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95