penyakit kardiovaskular. Menurut penelitian yang ada, Bidens pilosa L. diklaim dapat mengobati lebih dari 40 macam penyakit dan ada 201 senyawa yang telah di
identifikasi dari Bidens pilosa L. Salah satunya adalah flavonoid quercetin yang ditunjukkan pada Gambar 2 Bartolome, Villasenor and Yang, 2013.
B. Hati
1. Anatomi dan fisiologi hati
Hati merupakan organ terbesar di tubuh yang berada di kuadran kanan atas rongga abdomen. Hati terbungkus oleh sebuah kapsul fibroelastik yang disebut
kapsul Glisson dan secara makroskopik dipisahkan menjadi lobus kiri dan lobus kanan. Kapsul Glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Kedua
lobus hati tersusun oleh unit-unit yang lebih kecil disebut lobulus. Lobulus terdiri atas sel-sel hepatosit atau disebut dengan hepatosit yang menyatu dalam suatu
lempeng. Hepatosit dianggap sebagai unit fungsional hati. Sel-sel hati dapat melakukan pembelahan sel dan mudah diproduksi kembali saat dibutuhkan untuk
mengganti jaringan yang rusak Corwin, 2007. Hati menerima darah dari vena portae hepatis dan arteri hepatica
sebanyak 70 dan 30 Wibowo dan Paryana, 2009. Vena porta hepatica membawa darah masuk ke hati dari saluran cerna dan limfa, sedangkan arteri
hepatica membawa darah dari aorta ke hati. Darah yang masuk ke hati melalui vena. Volume total darah yang masuk dalam hati adalah 1500 ml setiap menitnya
Price and Wilson, 2005. Lobulus merupakan unit yang fungional dari hati. Lobulus memiliki
struktur silindris yang berukuran sekitar 0,8-2 mm dan panjangnya beberapa
milimeter. Terdapat kurang lebih 50.000 – 100.000 lobulus di hati. Sel-hel hepatik
membentuk plat memutari vena sentral seperti jari-jari pada roda Gambar 3. Lempeng sel hepatosit dipisahkan oleh kapiler sinusoidal berdinding tipis yang
disebut sinusoid yang membentang dari pinggiran lobulus ke vena pusat. Sinusoid disuplai darah melalui vena porta arteri hepatika. Sinusoid dilapisi dua buah sel,
yakni sel endotel kapiler dan Kupffer cells. Kupffer cells adalah reticuloendotelial yang berfungsi untuk memfagositosis sel darah tua, bakteri, dan bahan asing
lainnya yang mengalir melalui sinusoid. Aksi fagositosis bertujuan untuk menghilangkan bakteri enterik dan subtansi berbahaya lain yang masuk melalui
usus Carol and Glenn, 2009.
Gambar 3. Satu bagian dari lobus hati terdiri dari pembuluh darah, sel hepatik, sinusoid hati, dan percabangan vena portal dan arteri hepatik
Carol and Glenn, 2009
Vena porta hepatica membawa darah yang mengandung nutrisi tidak
membawa oksigen dan dapat bersifat toksik. Arteri hepatica mebawa darah yang
mengandung oksigen. Peredaran darah yang membawa oksigen hanya sekitar 30 menyebabkan sel hati relatif kekurangan oksigen, sehingga mengakibatkan hati
rentan terhadap kerusakan Wiboyo dan Paryana, 2009. Hati memiliki peranan yang penting dalam setiap metabolisme dalam
tubuh dan bertanggung jawab dalam 500 aktivitas yang berbeda. Fungsi utama dari hati adalah membentuk dan mengekskresi empedu, kemudian akan disimpan
dalam kandung empedu Price and Wilson, 2005. Fungsi lain dari hati adalah untuk metabolisme lemak dan detoksifikasi
sejumlah zat endogen dan eksogen. Fungsi hati untuk detoksifikasi sangat penting dan dilakukan melalui reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis atau konjugasi dari zat
yang berbahaya diubah menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif Price and Wilson, 2005.
Peran hati untuk eliminasi adalah melalui metabolisme obat induk menjadi metabolitnya. Hati dapat memetabolisme obat menjadi metabolitnya tergantung
dari aktifitas enzim pemetabolisme yang terdapat pada reticulum endoplasma halus dan sitosol di hepatosit. Jumlah obat bebas yang dibawa masuk ke dalam
hepatosit dipengaruhi oleh jumlah protein pengikat obat di dalam darah DiPiro et al.
, 2008.
2. Kerusakan sel-sel hati