hipostomatus sedangkan pada daun akuatik yang mengapung, stomata hanya terdapat pada permukaan atas daun dan pada tanaman lainnya stomata
terdapat pada ke dua permukaan daun. Penyemprotan pestisida lebih efektif dilakukan pada daun, saat stomata
membuka maksimal, sehingga pestisida yang terlarut dalam air akan lebih mudah masuk. Maka pestisida akan lebih cepat ditranslokasikan keseluruh
bagian tubuh tumbuhan Moenandir, 1990; Setyowati, 2015; Fatonah, et al., 2013. Pada pagi hari stomata akan mulai membuka lebar karena intensitas
cahaya dan temperatur yang tidak terlalu tinggi serta kelembaban yang cukup menyebabkan tugor sel penjaga meningkat. Namun pada saat siang hari,
stomata menutup karena tingginya intensitas cahaya dan temperatur serta penguapan air yang berlebihan Taiz dan Zeiger, 2002; Hopkins, 2004;
Fatonah, at al., 2013
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan terkait penggunaan ekstrak daun sirsak sebagai pestisida nabati. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh
Tenrirawe yang dilaksanakan di laboratorium Hama dan Penyakit Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros. Pengujian ekstrak daun A. muricata
dilakukan dengan mencelupkan baby corn yang berukuran 4 cm ke dalam ekstrak daun A. muricata dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan
kontrol, yang kemudian diberikan pada larva H. armigera instar III. Data diperoleh dengan mengamati serta menghitung mortalitas larva H. armigera
instar III setelah pemberian ekstrak daun A. muricata selama 24 jam dengan interval pengamatan setiap 4 jam sekali setelah aplikasi.
Data dianalisis dengan sidik ragam pola RAL, dilanjutkan dengan uji BNT α 0,05. Penentuan nilai LC50 dan LT50 melalui analisis probit. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan 12-24 jam setelah aplikasi, ekstrak daun A. muricata berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva H.
armigera instar III. Ekstrak daun A. muricata konsentrasi 10 menyebabkan mortalitas larva H. armigera 20 dan konsentrasi 20 mortalitas 50. Pada
konsentrasi 30, mortalitas 45 dan konsentrasi 40 menyebabkan mortalitas 65. Hasil analisis probit LC50 26,30 dengan kemiringan garis regresi Y =
1,8754x + 0,456. Hasil analisis probit LT50 31,14 jam dengan kemiringan garis regresi Y = 2,5116x
– 1,2625. Berdasarkan pengamatan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun A. muricata pada konsentrasi 10,
20, 30, 40 berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva H. armigera instar III. Konsentrasi ekstrak daun A. muricata yang terbaik terhadap
mortalitas larva H. armigera instar III adalah 40 dengan mortalitas 65.
F. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya hama walang sangit sering menyerang tanaman padi yang sedang berbunga sampai biji padi stadia matang susu. Kerugian yang
ditimbulkan oleh walang sangit bervariasi antara 10-40. Serangan walang sangit yang hebat dapat menghancurkan seluruh tanaman padi. Tanaman padi
yang terus-menerus di tanam juga mendorong perkembangan populasi hama walang sangit sehingga serangan walang sangit semakin luas. Untuk itu perlu
adanya penanganan sebelum terjadinya fluktasi hama walang sangit. Baik itu secara mekanis, hayati maupun kimia. Penangan kimia berupa insektisida
alami yaitu ekstrak daun sirsak. Dimana daun sirsak mengandung senyawa kimia yang juga mampu untuk mempengaruhi daya makan, daya reproduksi,
pertumbuhan dan pada pengenceran rendah dapat bersifat racun perut sedangkan pada pengenceran yang pekat dapat bersifat antifeedant yang dapat
menyebabkan kematian. Maka untuk mengetahui kebenarannya dilakukan uji efektivitas daun sirsak sebagai pestisida alami terhadap hama walang sangit
dengan beberapa tingkat konsentrasi.
G. Hipotesis