Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa: 1. Ekstrak daun sirsak Annona muricata L. memiliki pengaruh nyata terhadap mortalitas walang sangit. 2. Penggunaan ekstrak daun sirsak Annona muricata L. yang lebih efektif untuk mortalitas walang sangit yakni pada perlakuan P2 konsentrasi 30.

B. Saran

1. Uji efektifitas ekstrak daun sirsak Annona muricata L. sebaiknya diaplikasikan pada semua stadia walang sangit agar dapat membandingkan tingkat mortalitas yang paling cepat terdapat pada stadia yang mana antara telur, nimfa atau imago. 2. Uji efektifitas ekstrak daun sirsak Annona muricata L. pada hama walang sangit sebaiknya menggunakan berbagai varietas tanaman padi, untuk melihat apakah ada pengaruh varietas padi terhadap mortalitas walang sangit. 3. Untuk mengetahui senyawa dari daun sirsak Annona muricata L. yang paling aktif sebaiknya mengambil senyawa khusus metabolisme sekunder untuk dijadikan bahan pestisida yang akan diujikan pada hama walang sangit. 4. Uji efektifitas ekstrak daun sirsak Annona muricata L. sebaiknya membandingkan perlakuan fermentasi dan tidak fermentasi pada walang sangit, agar dapat mengetahui perlakuan mana yang paling baik menyebabkan mortalitas walang sangit. 5. Uji efektifitas ekstrak daun sirsak Annona muricata L. sebagai pestisida alami pada walang sangit sebaiknya dilakukan dengan membandingkan waktu aplikasi penyemprotan yakni pada pagi dan sore hari. 6. Daun sirsak yang digunakan sebaiknya diambil dari daun sirsak yang muda karena kandungan metabolisme sekundernya lebih banyak dibandingkan daun sirsak yang tua. 68 DAFTAR PUSTAKA Adri, D. dan Wikanastri, H., 2013, Aktivitas Antioksidan dan Sifat Organoleptik Teh Daun Sirsak Annona muricata L. Berdasarkan Variasi Lama Pengeringan, Jurnal Pangan dan Gizi, 4 7. Ajad, A., 2015, Toksisitas Ekstrak Daun sirsak Annona muricata L. terhadap Mortalitas Ulat Grayak Spodoftera litura F., Dalam http: www. academia. edu6193716 Toksisitas Ekstrak Daun sirsak Annona muricata terhadap Mortalitas Ulat Grayak Spodoftera litura F, Diakses pada tanggal 28 Maret 2015. Asmaliyah, et al., 2010, Pengendalian Tumbuhan Penghasil Pestisida dan Pemanfaatannya secara Tradisional. ISBN : 978-602-98588-0-8. Djojosumarto, P., 2008, Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian, Kanisius, Yogyakarta. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2012, Pedoman Penggunaan Insectisida Pestisida dalam Pengendalian Vektor, 632.95 ind p. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Effendy, Robby, S., Abdullah, S., Abdul, M., 2010, Jamur Entopatogen Asal Tanah Lebak di Sumatra Selatan dan Potensinya sebagai Agens Hayati Walang Sangit, J.HPT Tropika, 10 2, 154-161. Fatonah, S., Dwijowati, A., Desi, M., Dyah, I., 2013, Penentuan Waktu Pembukaan Stomata Pada Gulma Melastomata malabathricum L. Di Perkebunan Gambir Kampar, Riau, Biospecies, 6 2, 15-22. Haryanti,S., dan Tetrinica, M., 2009, Optimalisasi Pembukaan Porus Stomata Daun Kedelai Glycine max L.Pada Pagi Hari dan Sore, Bioma, 10 1, 11-16. Kartoharjono, A., Denan, K., Tatang, S., 2009, Hama Padi Potensial dan Pengendaliannya, Balai Besar Penelitian Padi, 416-422. Mardiana, L. dan Juwita R., 2014, Ramuan Khasiat Sirsak, Penebar Swadaya, Jakarta. Matnawy, H., 1989, Perlindungan Tanaman, Kanisius, Yogyakarta. Pracaya, 2008, Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman secara Organik, Kanisius, Yogyakarta . Purwatresana, E., 2012, Aktifitas Anti Diabetes Ekstrak Air dan Etanol Daun Sirsak Secara In Vitro m elalui Inhibisi Enzim α Glukosidase, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rahmawati, R., 2012, Cepat dan Tepat Berantas Hama dan Penyakit Tanaman, Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Ruliansyah, A., Wawan, R., Asep, J., 2009, Efikasi Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Sirsak Anonna muricata L. Terhadap Jentik Nyamuk Culex quinquefasciatus, Aspirator, 1 1, 46-50. Santi, S., 2011, Senyawa Antimakan Triterpenoid Aldehid dalam Biji Sirsak Annona muricata L., Jurnal Kimia, 5 2, 163-168. Suranto, A., 2011, Dahsyatnya Sirsak Tumpas Penyakit, Pustaka Bunda, Jakarta. Sunarjono, H., 2004, Berkebun 21 Jenis Tanamn Buah, Penebar Swadaya, Jakarta. Sunarjono, H., 2013, Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah, Penebar Swadaya, Jakarta. Suparno, P., 2011, Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tenrirawe, A., 2011, Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak Annona muricata L terhadap Mortalitas Larva Helicoverpa armigera H pada Jagung, Balai Penelitian Tanaman Serealis, 521-529. Tohir, A. M., 2010, Teknik Ekstraksi dan Aplikasi beberapa Pestisida Nabati untuk Menurunkan Palatabilitas Ulat Grayak Spodoptera litura Fabr., Buletin Teknik Pertanian, 15 1, 37- 40. Wullur, A., et al., 2013, Identifikasi Alkoloid pada Daun Sirsak Annona muricata L., Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, 54-56. Yenie, E., Shinta, E., Anggi, K., dan Muhammad, I., 2013, Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metode Ekstraksi dari Sampah Daun Pepaya dan Umbi Bawang Putih, Jurnal Teknik Lingkungan UNAND, 10 1 : 46- 59. 70 LAMPIRAN Lampiran 1: Hasil Observasi Tabel 1: Tingkat Mortalitas Walang Sangit 12 Jam No. Jam Replikasi Tingkat Mortalitas Walang Sangit Kontrol P0 15 P1 30 P2 45 P3 60 P4 H M H M H M H M H M 1 I 10 10 10 10 10 II 10 10 10 10 10 III 10 10 10 10 10 2 12 I 10 9 1 10 10 10 9 1 II 10 9 1 10 9 1 10 10 8 2 III 10 10 10 9 10 10 10 3 24 I 10 8 2 20 8 2 20 9 1 10 9 1 10 II 10 6 4 40 7 3 30 10 5 5 50 III 10 6 4 40 7 3 30 9 1 10 9 1 10 4 36 I 10 5 5 50 8 2 20 8 2 20 7 3 30 II 10 5 5 50 6 4 40 9 1 10 4 6 60 III 10 5 5 50 6 4 40 5 5 50 7 3 30 5 48 I 10 4 6 60 6 4 40 7 3 30 6 4 40 II 9 1 10 4 6 60 4 6 60 8 2 20 3 7 70 III 10 5 5 50 5 5 50 5 5 50 6 4 40 6 60 I 10 4 6 60 4 6 60 7 3 30 6 4 40 II 9 1 10 3 7 70 4 6 60 4 6 60 3 7 70 III 9 1 10 5 5 50 2 8 80 4 6 60 4 6 40 71 7 72 I 10 4 6 60 2 8 80 6 4 40 4 6 60 II 9 1 10 3 7 70 2 8 80 3 7 70 1 9 90 III 9 1 10 4 6 60 2 8 80 4 6 60 4 6 60 8 84 I 10 4 6 60 1 9 90 6 4 40 3 7 70 II 9 1 10 3 7 70 10 100 2 8 80 10 100 III 9 1 10 2 8 80 1 9 90 3 7 70 4 6 60 9 96 I 10 3 7 70 1 9 90 6 4 40 3 7 70 II 9 1 10 1 9 90 10 100 1 9 90 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 3 7 70 2 8 80 10 108 I 10 2 8 80 1 9 90 6 4 40 1 9 90 II 9 1 10 1 9 90 10 100 1 9 90 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 2 8 80 2 8 80 11 120 I 10 1 9 90 10 100 3 7 70 10 100 II 9 1 10 10 100 10 100 1 9 90 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 1 9 90 2 8 80 12 132 I 10 1 9 90 10 100 1 9 90 10 100 II 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 10 100 2 8 80 13 144 I 10 10 100 10 100 10 100 10 100 II 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 10 100 2 8 80 14 156 I 10 10 100 10 100 10 100 10 100 II 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 10 100 1 9 90 15 168 I 10 10 100 10 100 10 100 10 100 II 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 72 16 180 I 10 10 100 10 100 10 100 10 100 II 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 17 192 I 10 10 100 10 100 10 100 10 100 II 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 III 9 1 10 10 100 10 100 10 100 10 100 Keterangan : H = Walang sangit yang hidup M = Walang sangit yang mati = Persentase walang sagit yang mati 73 Tabel 2 : Persentase Mortalitas Walang Sangit pada Setiap Pengulangan No. Jam Tingkat Mortalitas Kontrol P0 15 P1 30 P2 45 P3 60 P4 I II III I II III I II III I II III I II III 1 2 12 10 10 10 10 10 20 3 24 20 40 40 20 30 30 10 10 10 50 10 4 36 50 50 50 20 40 40 20 10 50 30 60 30 5 48 10 60 60 50 40 60 50 30 20 50 40 70 40 6 60 10 10 60 70 50 60 60 80 30 60 60 40 70 60 7 72 10 10 60 70 60 80 80 80 40 70 60 60 90 60 8 84 10 10 60 70 80 90 100 90 40 80 70 70 100 60 9 96 10 10 70 90 100 90 100 100 40 90 70 70 100 80 10 108 10 10 80 90 100 90 100 100 40 90 80 90 100 80 11 120 10 10 90 100 100 100 100 100 70 90 90 100 100 80 12 132 10 10 90 100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 80 13 144 10 10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 80 14 156 10 10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 90 15 168 10 10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 16 180 10 10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 17 192 10 10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Jumlah 130 120 1150 1250 1230 1190 1280 1270 910 1110 1150 1120 1360 1050 Rata-rata 7,65 7,06 67,65 73,53 72,35 70,00 75,29 74,71 53,53 65,29 67,65 65,88 80,00 61,76 Tabel 3 : pH Ekstrak Daun Sirsak pada Beberapa Tingkat Pengenceran No. Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak pH Ekstrak Daun Sirsak pH Air 15 30 45 60 100 1 I 6,9 6,7 6,4 6,2 6,1 7,2 2 II 6,9 6,7 6,4 6,2 6,1 7,2 3 III 6,6 6,5 6,4 6,2 6,1 7,0 4 IV 6,9 6,7 6,5 6,4 6,3 7,0 5 V 6, 9 6,7 6,6 6,4 6,3 7,2 6 VI 6,6 6,5 6,4 6,3 6,0 7,0 7 VII 6,8 6,5 6,4 6,3 6,1 7,2 8 VIII 6,6 6,5 6,3 6,2 6,1 7 Jumlah 47,3 52,8 51,4 50,2 49,1 56,8 Rata-rata 6,8 6,6 6,4 6,3 6,1 7,1 Tabel 4 : Suhu pada Setiap 12 Jam No . Jam ke- Suhu °C Rata-Rata Persentase Tingkat Mortalitas Keterangan

1 26

Pagi 2

12 28

4,666 Sore 3 24 26 13,332 Pagi 4 36 27 12,002 Sore 5 48 26 8,668 Pagi 6 60 28 9,334 Sore 7 72 25 7,332 Pagi 8 84 26 6,668 Sore 9 96 24 6 Pagi 10 108 29 2,666 Sore 11 120 26 5,332 Pagi 12 132 28 2,666 Sore 13 144 23 1,332 Pagi 14 156 28 0,666 Sore 15 186 26 0,666 Pagi 16 180 29 Sore 17 192 23 Pagi Keterangan : pada siang harinya suhu ≥ 40 o C Tabel 5 : Hubungan Antara pH dengan Mortalitas Walang Sangit No. Perlakuan Ph Mortalitas 1 15 6,8 71,18 2 30 6,6 73,33 3 45 6,4 62,16 4 60 6,3 69,22 Tabel 6 : Hubungan Antara Tingkat Konsentrasi Terhadap Tingkat Mortalitas No. Perlakuan Mortalitas 1 15 71,18 2 30 73,33 3 45 62,16 4 60 69,22 Lampiran 2: Hasil Perhitungan Statistik 1. Normalitas Perlakuan P0 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test c Mortalitas N 17 Normal Parameters a,,b Mean 4.9041 Std. Deviation 2.91654 Most Extreme Differences Absolute .433 Positive .272 Negative -.433 Kolmogorov-Smirnov Z 1.787 Asymp. Sig. 2-tailed .003 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. perlakuan = P0 Perlakuan P1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test c Mortalitas N 17 Normal Parameters a,,b Mean 71.1771 Std. Deviation 33.12332 Most Extreme Differences Absolute .209 Positive .192 Negative -.209 Kolmogorov-Smirnov Z .863 Asymp. Sig. 2-tailed .445 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. perlakuan = P1 Perlakuan P2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test c Mortalitas N 17 Normal Parameters a,,b Mean 73.3335 Std. Deviation 36.36285 Most Extreme Differences Absolute .297 Positive .232 Negative -.297 Kolmogorov-Smirnov Z 1.225 Asymp. Sig. 2-tailed .100 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. perlakuan = P2 Perlakuan P3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test c Mortalitas N 17 Normal Parameters a,,b Mean 62.1571 Std. Deviation 36.70346 Most Extreme Differences Absolute .179 Positive .151 Negative -.179 Kolmogorov-Smirnov Z .740 Asymp. Sig. 2-tailed .644 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. perlakuan = P3 Perlakuan P4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test c Mortalitas N 17 Normal Parameters a,,b Mean 69.2153 Std. Deviation 33.36507 Most Extreme Differences Absolute .204 Positive .178 Negative -.204 Kolmogorov-Smirnov Z .841 Asymp. Sig. 2-tailed .479 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. perlakuan = P4 2. Anova single factor SUMMARY Groups Count Sum Average Variance Column 1 17 83,37 4,904118 8,506213 Column 2 17 1210,01 71,17706 1097,154 Column 3 17 1246,67 73,33353 1322,257 Column 4 17 1056,67 62,15706 1347,144 Column 5 17 1176,66 69,21529 1113,228 Source of Variation SS df MS F P-value F crit Between Groups 57018,22 4 14254,56 14,58 5,49 2,48 Total 135230,84 84 3. Critical Differences CD Hasil Perhitungan critical differences CD CD = √ t √ = √ √ = √ √ = 2,81 x 7,58 = 21,29 Perbandingan Mean Tiap Perlakuan Means P0 P1 P2 P3 P4 P0 66,28 68,43 57,26 64,32 P1 66,28 2,15 -9,02 -1,96 P2 68,43 2,15 -11,17 -4,11 P3 57,26 9,02 11,17 7,06 P4 64,32 1,96 4,11 -7,06 Lampiran 3: Dokumentasi Penelitian Gambar 1 : Denah Penelitian P1 P2 P3 P0 P4 P1 P2 P3 P4 P1 P2 P0 P3 P0 P4 KET. : Kontrol P0 : Perlakuan P1 15 ml Ekstrak daun sirsak + 85 ml air : Perlakuan P2 30 ml Ekstrak daun sirsak + 70 ml air : Perlakuan P3 45 ml Ekstrak daun sirsak + 55 ml air : Perlakuan P4 60 ml Ekstrak daun sirsak + 40 ml air Gambar 2 : Daun Sirsak Gambar 3 : Ekstrak Daun Sirsak a b Gambar 4 : Proses Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak a Penimbangan daun sirsak, b Penyaringan ekstrak daun sirsak. a b c d Gambar 5 : Proses Pengenceran Ekstrak Daun Sirsak a Ekstrak daun sirsak 100, b Penuangan ekstrak daun sirsak pada gelas ukur, c Ekstrak daun sirsak 60 ml, d Ekstrak daun sirsak 60 ml + 40 ml air. Gambar 6 : Tempat Aplikasi Pestisida Terhadap Mortalitas Walang Sangit a b c d Gambar 7 : Aktivitas Walang Sangit a Walang sangit yang bertengger di paranet hitam, b Walang sangit yang bertengger di daun tanaman padi, c Walang sangit yang bertengger di paranet putih, d Walang sangit yang berkumpul di sudut ruangan. Gambar 8 : Telur Walang Sangit Pada Ruangan Kontrol a b c d Gambar 9 : Reaksi Aplikasi Pestisida a Walang sangit yang sudah mati dan jatuh ke pot dan tanah, b Walang sangit yang baru mati jatuh ke tanah, c Walang sangit yang mati dan mengambang di air, d Walang sangit yang mati dan menempel daun padi. Lampiran 4: Silabus SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI Satuan Pendidikan : SMA KelasSemester : X1 Kompetensi Inti : KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI.2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI.3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 87 KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU MEDIA, ALAT BAHAN 1. Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan Keselamatan Ilmiah, Serta Karir Berbasis Biologi 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup. Ruang lingkup biologi:  Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan.  Cabang-cabang Mengamati  Mengamati kehidupan masa kini yang berkaitan dengan biologi seperti ilmu kedokteran, gizi, lingkungan, makanan, penyakit dll di mana semua berhubungan dengan biologi . Tugas  Laporan tertulis tentang permasalahan biologi dan cabang-cabang biologi, serta aspek kerja ilmiah dan keselamatan 2 minggu x 3JP  Laboratorium biologi dan sarananya peralatan yang akan dipakai selama satu tahun ajaran.  Buku panduan 1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan 88 mengamati bioproses. ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di masa depan.  Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan Menanya  Apakah kaitan kegiatan- kegiatan tersebut dengan biologi?  Apakah Biologi, apa yang dipelajari, agaimana mempelajari biologi, apa metode ilmiah dan keselamatan kerja dan karir berbasis biologi? kerja. Observasi  Sikap ilmiah saat mengamati, melaporkan secara lisan dan saat diskusi dengan lembar pengamatan. Portofolio  Kompetensi kerja lab dalam satu tahun LKS.  Artikel ilmiah atau laporan ilmiah tentang bagaimana ilmuwan bekerja dibahas tentang cara kerja 1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, 89 tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap bangsa.  Metode Ilmiah Keselamatan Kerja. Mengumpulkan data Eksperimen atau Eksplorasi  Melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya.  Melakukan studi literatur tentangcabang-cabang biologi, obyek biologi, permasalahan biologi dan membuat laporan dari format, isi laporan, kesesuaian isi, dan aspek komunikatif dan berbahasa. Tes Tertulis membuat bagan atau skema tentang ruang lingkup biologi, ilmuwan, sikap perilaku, dan objek yang diteliti.  Contoh laporan tertulis  Daftar peralatan di lab biologi.  Lembar tata tertib 90 tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelaslaboratorium maupun di luar kelaslaboratorium. profesi yang berbasis biologi distimulir dengan contoh-contoh dan diperdalam dengan penugasan atau PR.  Diskusi tentang kerja seorang peneliti biologi dengan menggunakan metode ilmiah dalam mengamati bioproses dan melakukan percobaan dengan menentukan permasalahan, membuat aspek kerja ilmiah dan keselamatan kerja. keselamatan kerja laboratorium biologi.  Lembar kesepakatan yang ditandatanga ni bersama oleh setiap siswa aspek keselamatan kerja. 2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan 91 percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah data pengamatan dan percobaan dan menampilkannya dalam tabel, grafik, skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai media dan secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana.  Diskusi aspek-aspek 3.1. Memahami tentang ruang lingkup biologi permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan, metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 92 keselamatan kerja laboratorium biologi dan menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab aspek keselamatan kerja di lab.  Mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponenformat laporan dan mengamati 4.1. Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. . 93 komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran kelompok ilmu alam. Mengasosiasikan  Mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan 94 kerja untuk membentukmemperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi. Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan berbasis biologi. Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas Semester : X MIA I Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti