dari 0,1. Jika nilai toleransi ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10 maka tidak terjadi
gangguan multikolinearitas, tetapi apabila nilai toleransi 0,1 dan VIF 10 maka terjadi gangguan multikolinearitas.
b. Merumuskan Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan
kejadian variabel X terhadap kejadian lainnya variabel Y.Dalam penelitian ini, analisis linier berganda berperan sebagai teknik statistik
yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel kualitas pelayanan X dan variabel citra merek X terhadap variabel
loyalitas konsumen Y. Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda Sugiyono, 2010:277 adalahsebagai
berikut :
Keterangan : Y
= Loyalitas Konsumen variabel dependen a
= Konstanta Nilai Y apabila X = 0 X
= Kualitas Pelayanan variabel independen X
= Citra Merek variabel independen b
= Besarnya pengaruh X terhadap Y koefisien regresi X
b , = Besarnya pengaruh X terhadap Y koefisien
regresi X e = Standar Error
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan melakukan uji F
dan Uji t.
1 Uji F Uji Simultan
Uji F test digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan dari semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat Kuncoro, 2013:245. Sehingga dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen yaitu Kualitas Pelayanan X dan Citra Merek X terhadap variabel dependen Loyalitas Konsumen Y. Pengujian
ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Menentukan Formulasi Hipotesis
: Kualitas pelayanan dan citra merek secara simultantidak berpengaruhterhadap loyalitas konsumen.
: Kualitas pelayanan dan citra merek secara simultan berpengaruhterhadap loyalitas konsumen.
b. Menentukan Tingkat Signifikansi
Hipotesis kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya. Pengujian hipotesis dengan menggunakan
Uji F Analysis of Varian disebut Anova. Uji F atau Anova dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melihat tingkat
signifikan atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel.
Tingkat signifikan menggunakan α = 5 signifikasi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian.
c. Kriteria Pengujian
1 , berarti
tidak terdapat pengaruh secara simultan. 2
, berarti berpengaruh secara simultan.
d. Menarik Kesimpulan
1 Jika
diterima dan ditolak maka kualitas pelayanan
dan citra merek secara bersama-sama tidakberpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Berarti model regresi dengan
variabel bebas X kualitas pelayanan dan citra merek tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel Y yaitu
loyalitas konsumen. 2
Jika ditolak dan
diterima kualitas pelayanan dan citra merek berpengaruh secara bersama-sama terhadap loyalitas
konsumen. Berarti model regresi dengan variabel bebas X
kualitas pelayanan dan citra merek dapat digunakan unutk memprediksi variabel Y yaitu loyalitas konsumen.
2 Uji T Uji Parsial
Uji T dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel-variabel independen
X mempengaruhi
variabel dependennya
Y.Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan Formulasi Hipotesis
: Kualitas pelayanan dan citra merek secara parsial tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Kualitas pelayanan dan citra merek secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
b. Menentukan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansinya menggunakan α= 5 Signifikansi
0,05. c.
Kriteria Pengujian 1
ditolak, jika nilai Sig 0,05 Maka, secara parsial kualitas pelayanan daan citra merek tidak
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
2 jika nilai Sig ≤ 0,05 Maka,
secara parsial kualitas pelayanan dan citra merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
d. Menarik Kesimpulan
1 Jika
diterima dan ditolak, maka dapat disimpulkan
bahwa kulitas pelayanan dan citra merek tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen.
2 Jika
ditolak dan diterima, maka dapat disimpulkan
bahwa kulitas pelayanan dan citra merek berpengaruh positif
terhadap loyalitas
konsumen.
68
BAB 4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Warung Papeda Babarsari
Warung Papeda babarsari didikan pada bulan September 2015 oleh Pak Andra Lesmana. Berawal dari diri beliau yang saat itu bosan dengan masakan
Jogja yang cenderung manis dan beliau rindu untuk makanan masakan khas Papua. Untuk mencari makanan khas Papua pun beliau harus pergi ke daerah
di jalan Tugu, karena jarak tempuh dari Babarsari ke Tugu yang cukup jauh, maka dari sinilah muncul keinginan dan keberanian dari beliau untuk
membuka usaha yang menjual makanan khas Indonesia Timur. Warung Papeda berlokasi di Jl. Babarsari No. 46 Caturtunggal, Yogyakarta.Warung
Papeda mengambil lokasi di daerah jalan Babarsari karena dekat dengan lingkungan mahasiswa dan ramainya aktivitas di daerah jalan Babarsari yang
menurut beliau lokasi usahanya sudah tepat dan dapat dijangkau oleh setiap konsumen. Selain itu di daerah Babarsari ini juga telah banyak ditemui orang-
orang dari Indonesia Timur, sehingga dengan dibukanya Warung Papeda akan dapat memudahkan para perantau dari Indonesia Timur untuk menemukan
makanan khasnya. Karyawan yang ada di Warung Papeda hanya berjumlah 7 orang, Masing-
masing karyawan memiliki tugas sesuai dengan bagian-bagiannya danWarung Papeda menyajikan berbagai macam jenis masakan khas Indonesia Timur dan