4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Sumber data berasal dari laporan keuangan publikasi perusahaan dan berikut ini hasil dari rekapitulasi data yang diperoleh selama periode penelitian yang ditabulasikan dalam
bentuk tabel, sebagai berikut: 1.
Quick Ratio X1 Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut, sebagai berikut:
Tabel. 4.2.1 : Rekapitulasi Data : “Quick Ratio X1” Periode 2006 – 2009
Quick Ratio No
Nama Perusahaan Periode Penelitian
2006 2007 2008 2009
1 PT. Bank CIMB NIAGA Tbk.
11,02 10,12
10,34 8,98
2 PT. Bank International Indonesia Tbk.
11,36 11,50
11,70 18,63
3 PT. Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk. 8,4 8,4
8,08 9,61
4 PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia
Tbk. 21,34 16,88 11,41 9,28
5 PT. Bank Victoria International Tbk.
0,05 0,02 0,11 0,03
6 PT. Bank Mega Tbk.
10,37 12,41
9,79 9,86
7 PT. Bank PAN Indonesia Tbk.
7,72 8,44
15,24 7,25
8 PT. Bank Permata Tbk.
10,09 11,35
11,37 9,30
9 PT. Bank Bumiputera Tbk.
11,80 12,98
8,6 10,85
Sumber : Lampiran 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Quick Ratio tertinggi untuk tahun 2006 dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera, Tbk
yaitu sebesar 11,80 kali untuk tahun 2007 besarnya nilai Quick Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera, Tbk sebesar 12,98 kali, untuk tahun 2008
besarnya nilai Quick Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Bank International Indonesia, Tbk yaitu sebesar 11,70 kali dan untuk tahun 2009 besarnya nilai Quick Ratio
tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera Tbk yaitu sebesar 10,35 kali, sedangkan besarnya nilai Quick Ratio terendah selama tahun 2006 – 2009 dimiliki oleh PT. Bank
Victoria International, Tbk yaitu sebesar 0,05 pada tahun 2006, 0,02 pada tahun 2007, 0,11 pada tahun 2008, dan 0,03 pada tahun 2009.
2. Capital Adequacy Ratio X2
Rasio ini merupakan suatu pengukuran untuk menilai kemampuan modal suatu perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban atau hutangnya.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut, sebagai berikut:
Tabel. 4.2.2 : Rekapitulasi Data : “Capital Adequacy Ratio X2” Periode 2006 – 2009
Capital Adequacy Ratio No
Nama Perusahaan Periode Penelitian
2006 2007 2008 2009
1 PT. Bank CIMB NIAGA Tbk.
14,91 13,31
12,36 13,36
2 PT. Bank International Indonesia Tbk.
22,76 8,1
13,82 13,99
3 PT. Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk. 20,89 15,56 12,92 12,22
4 PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia
Tbk. 11,48 9,72
9,31 6,67
5 PT. Bank Victoria International
Tbk. 12,75 9,11 11,13 9,14
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6 PT. Bank Mega Tbk.
7,57 10,35 13,19 20,71
7 PT. Bank PAN Indonesia Tbk.
32,07 23,43 20,87 18,19
8 PT. Bank Permata Tbk.
16,26 15,54
12,76 12,13
9 PT. Bank Bumiputera Tbk.
25,12 23,37
20,46 19,69
Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel diatas dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Capital
Adequacy Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Bank PAN Indonesia, Tbk sebesar 32,07 kali, sedangkan nilai terendah dimiliki oleh PT. Bank Mega,Tbk dengan nilai 7,57
kali, pada tahun 2007 besarnya nilai tertinggi dimiliki oleh PT. Bank PAN Indonesia, Tbk yaitu sebesar 23,43 kali, dan yang terendah dimiliki oleh PT. Bank International
Indonesia, Tbk dengan nilai sebesar 8,1 kali, untuk tahun 2008, nilai CAR tertinggi dimiliki PT. Bank Bumiputera, Tbk sebesar 20,46 kali dan yang terendah dimiliki
oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk dengan nilai sebesar 9,31 kali, untuk tahun 2009 besarnya nilai CAR tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Mega, Tbk yaitu
sebesar 20,71 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk dengan nilai sebesar 6,67 kali.
3. Net Profit Margin X3
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga mengetahui efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-
sumber yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode
penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut, sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel. 4.2.3 : Rekapitulasi Data : “Net Profit Margin X3” Periode 2006 – 2009
Net Profit
Margin No
Nama Perusahaan Periode Penelitian
2006 2007
2008 2009
1 PT. Bank CIMB NIAGA Tbk.
25,14 28,09 10,88 15,08
2 PT. Bank International Indonesia Tbk.
10,48 6,73
7,79 0,64
3 PT. Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk. 8,43 15,29
12,71 10,5
4 PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia
Tbk. 18,46 22,32
25,34 5,30
5 PT. Bank Victoria International Tbk.
10,14 11,46
6,14 5,91
6 PT. Bank Mega Tbk.
4,81 14,51
12,6 12,17
7 PT. Bank PAN Indonesia Tbk.
15,16 17,23
10,71 10,99
8 PT. Bank Permata Tbk.
6,11 9,81
7,88 6,99
9 PT. Bank Bumiputera Tbk.
1,15 2,67 0,26 0,61
Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel diatas dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Net
Profit Margin tertinggi selama tahun 2006 – 2007 dimiliki PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk dengan nilai sebesar 25,14 kali pada tahun 2006, dan sebesar 28,09 pada tahun
2007, untuk tahun 2008 nilai NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk dengan nilai sebesar 25,34 kali dan pada tahun 2009 kembali dimiliki
oleh PT. Bank CIMB NIAGA Tbk dengan nilai 15,08 kali . Sedangkan besarnya nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera, Tbk selama periode 2006 – 2008
yaitu sebesar 1,15 kali pada tahun 2006, sebesar 2,67 pada tahun 2007, sebesar 0,26 pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 nilai NPM terendah dimiliki oleh PT. Bank
International Indonesia, Tbk dengan nilai -0,64.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Return on Equity Capital X4
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajeman bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut, sebagai berikut:
Tabel. 4.2.4 : Rekapitulasi Data : “Return on Equity Capital X4” Periode 2006 – 2009
Return On Equity Capital No
Nama Perusahaan Periode Penelitian
2006 2007 2008 2009
1 PT. Bank CIMB NIAGA Tbk.
14,19 16,61 7,29 10,31
2 PT. Bank International Indonesia Tbk.
12,06 14,5
9,60 0,79
3 PT. Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk. 8,79 17,58 18,78 14,05
4 PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia
Tbk. 13,78 17,17
21,61 5,59
5 PT. Bank Victoria International
Tbk. 9,76 12,28 6,68 7,35 6
PT. Bank Mega Tbk. 7,84
17,72 17,48
15,79
7 PT. Bank PAN Indonesia Tbk.
9,86 11,36
8,84 8,52
8 PT. Bank Permata Tbk.
8,28 12,53
10,55 9,93
9 PT. Bank Bumiputera Tbk.
0,76 1,92 0,19 0,47
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel diatas dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai return
on equity capital tertinggi pada tahun 2006 dimiliki oleh PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk sebesar 14,19 kali, tahun 2007 dimiliki oleh PT. Bank Mega, Tbk sebesar 17,72
kali, tahun 2008 dimiliki oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk sebesar 21,61 kali, dan tahun 2009 dimiliki oleh PT. Bank Mega, Tbk sebesar 15,79 kali,
sedangkan untuk nilai terendah dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera, Tbk sebesar 0,76
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kali pada tahun 2006, sebesar 1,92 pada tahun 2007, sebesar 0,19 kali, dan untuk tahun 2009 dimiliki oleh PT. Bank International Indonesia, Tbk yaitu sebesar -0,79.
5. Loan to Deposit Ratio X5
Rasio yang digunakan untuk bmengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan daibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang
digunakan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode
penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut, sebagai berikut: Tabel. 4.2.5 : Rekapitulasi Data : “Loan to Deposit Ratio X5” Periode 2006 – 2009
Loan to Deposit Ratio No Nama
Perusahaan Periode
2006 2007
2008 2009
1 PT. Bank CIMB NIAGA Tbk.
59,07 67,21
76,33 80,73
2 PT. Bank International Indonesia Tbk.
45,83 66,96
73,39 70,23
3 PT. Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk. 69,5 79,41
76,82 81,48
4 PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia
Tbk. 85,27 86,27 83,57 84,86
5 PT. Bank Victoria International Tbk.
37,97 42
41,04 39,41
6 PT. Bank Mega Tbk.
36,15 41,27 57,6 48,6
7 PT. Bank PAN Indonesia Tbk.
51,92 70,15
100,12 57,73
8 PT. Bank Permata Tbk.
65,79 72,09
94,78 82,68
9 PT. Bank Bumiputera Tbk.
70,06 66,46
72,88 75,86
Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan pada tabel diatas dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai
Loan to Deposit Ratio tertinggi untuk tahun 2006 dimiliki PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk sebesar 85,27 kali dan untuk yang terendah dimiliki oleh
PT. Bank Mega Tbk dengan nilai sebesar 36,15 kali. Pada tahun 2007 nilai LDR
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tertinggi dimiliki PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk sebesar 86,27 kali sedangkan yang terendah dimiliki oleh 41,27 dengan nilai sebesar 41,27 kali. Pada
tahun 2008 nilai LDR tertinggi dimiliki oleh PT. Bank PAN Indonesia, Tbk dengan nilai sebesar 100,02 kali, sedangkan nilai terendah dimiliki oleh PT. Bank Victoria
International, Tbk dengan nilai 41,04 kali. Pada tahun 2009 nilai LDR tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk dengan nilai 84,86 kali
sedangkan yang nilai terendah dimiliki oleh PT. Bank Victoria International Tbk dengan nilai 39,41 kali.
6. Perubahan Laba Y
Perubahan laba adalah kenaikan atau penurunan modal yang berasal dari transaksi-transaksi yang terjadi dari suatu badan usaha.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut, sebagai berikut:
Tabel. 4.2.6 : Rekapitulasi Data : “Perubahan Laba Y” Periode 2006 – 2009
Perubahan Laba Periode Penelitian
No Nama Perusahaan
2006 2007 2008 2009
1 PT. Bank CIMB NIAGA Tbk.
111,1 30,64 55,04
70,47 2
PT. Bank International Indonesia Tbk. 12,61
44,31 32,8
108,74
3 PT. Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk. 76,56 141,39
19,16 5,34
4 PT. Bank International Indonesia Tbk.. 1,59
34,12 39,94
75,32 5
PT. Bank Victoria International Tbk. 49,24
64,90 28,84 31,13
6 PT. Bank Mega Tbk.
15,42 243,26
3,66 7,13 7
PT. Bank PAN Indonesia Tbk. 28,91
30,71 17,7
30,5 8
PT. Bank Permata Tbk. 5,58
60,22 9,34
6,13 9
PT. Bank Bumiputera Tbk.
116,47 160,47 90,67 161,84
Sumber : Lampiran 6
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai perubahan laba tertinggi pada tahun 2006 dimiliki PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk dengan nilai
111,1 kali, sedangkan untuk nilai yang terendah dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera, Tbk dengan nilai -116,47 kali. Pada tahun 2007 besarnya nilai perubahan laba
tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Mega, Tbk dengan nilai 243,26 kali, sedangkan nilai terendah dimiliki oleh PT. Bank International Indonesia, Tbk dengan nilai -44,31 kali.
Pada tahun 2008 nilai perubahan laba tertinggi dimiliki oleh PT. Bank International Indonesia, Tbk dengan nilai 39,94 kali dan untuk yang terendah dimiliki oleh PT.
Bank Bumiputera, Tbk dengan nilai -90,67 kali. Pada tahun 2009 nilai perubahan laba tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera, Tbk dengan nilai 161,84 kali, sedangkan
nilai terendah dimiliki oleh PT. Bank International Indonesia, Tbk dengan nilai - 108,74 kali.
4.3. Hasil Analisis