Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam rupiah, presentase serta trendnya, penganalisa
menyadari bahwa rasio secara individu akan membantu menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini
akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard Munawir, 2004.
2.2.5.6. Hubungan Ratio Likuidutas Bank dengan perubahan laba
Menurut Belkaoui 2000: 142, dasar akuntasi bukanlah pemilik bukan pula kesatuan usaha akan tetapi sekelompok aktiva dan kewajiban-kewajiban yang
bersangkutan serta batasan-batasan yang bersangkutan yang mengatur pemakaian aktivalah yamg menjadi dasar akuntansi, yakni yang disebut sebagai “dana”. Teori dana
memandang satuan usaha sebagai satuan yang terdiri dari sumber-sumber ekonomi dana dan kewajiban-kewajiban yang bersangkutan serta batasan-batasan yang
bersangkutan dalam pemikiran dana tersebut. Oleh karena itu, teori dana lebih terpusat pada aktiva dalam artii bahwa teori dana lebih menitikberatkan pada administrasi dan
kelayakan pemakaian aktiva.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kasmir 2010: 221 mengatakan bahwa Rasio likuiditas Bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, bank dapat membayar kembali pencairan dana para deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan krdit yang
diajukan. Semakin besar atau kecilnya rasio ini akan mempengaruhi keyakinan investor dan nasabah yang akan menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. Sehingga
memungkinkan perusahaan mengalami perubahan laba di masa yang akan datang.
2.2.5.7. Hubungan Rasio Solvabilitas Bank dengan perubahan laba
Kasmir 2010: 229 mengatakan bahwa Rasio Solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.
Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut.
Kasmir juga menyatakan bahwa sumber dana yang dimaksud dapat berupa hutang atau pinjaman. Semakin tinggi proporsi hutang dalam struktur modal, maka
semakin besar modal yang digunakan untuk membayar bunga, dan semakin besar resiko bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam analisis laporan keuangan tampak bahwa penggunaan hutang yang lebih tinggi akan memperbesar beban bunga sehingga akan menurunkan laba. Dengan
demikian hutang mempunyai hubungan negative terhadap laba pada analisis laporan keuangan. Jika dilihat dari formulasi rasio solvabilitas dapat dikatakan bahwa rasio
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
solvabilitas berhubungan positif terhadap hutang. Maka rasio solvabilitas memiliki hubungan negative terhadap laba.
2.2.5.8. Hubungan Rasio Rentabilitas Bank dengan perubahan laba