62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
Berdasarkan pada teknik penentuan sampel, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2006 -2009 dan untuk lebih jelasnya. Berikut ini merupakan gambaran dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel, yaitu :
1. PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun
nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya.
Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestic dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan
perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam
penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.
Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya kini Bursa Efek IndonesiaBEI pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi
perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan
jaringan Bank di seluruh pelosok negeri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di
akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad CAHB, kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad CIMB Group
Holdings, mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN. Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham
berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform
universal banking. Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas
CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik
CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama.
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga melalui CIMB Group dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan merger
sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy SPP yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini
merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Kesepakatan
Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan Lippo Bank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana
Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober
2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
November 2008 Legal Day 1 atau LD1 yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.
Bergabungnya LippoBank ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini
menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat dan juga
layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan
cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul, Bank CIMB Niaga
akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-nilai inti Bank CIMB Niaga
dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa depan yang sangat menjanjikan.
2. PT. Bank International Indonesia, Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII didirikan 15 Mei 1959. Setelah mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank
swasta terkemuka di Indonesia. Pada 30 September 2008, Mayban Offshore Corporate Services Labuan Sdn.
Bhd. MOCS, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad Maybank, menyelesaikan pengambilalihan 100 saham Sorak Financial
Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51 saham BII. Pada Desember 2008, MOCS
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya.
BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 327 cabang termasuk lima cabang Syariah, serta 937 ATM dan 15
CDM Cash Deposit Machines BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, ATM
BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan jaringan MEPS di Malaysia dan sekaligus terhubung dengan lebih dari 2.800 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura serta
memiliki kantor cabang luar negeri di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Per 31 Desember 2010, total simpanan nasabah sebesar Rp60 triliun dan aset sebesar
Rp75 triliun. BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, phone banking dan internet banking. BII telah tercatat di Bursa Efek
Indonesia BNII dan aktif di sektor UKMKomersial, Konsumer dan Korporasi. BII menyediakan produk dan jasa untuk perusahaan berskala menengah dan komersial
serta menyediakan kepada individu produk-produk kartu kredit, KPR, deposito, pinjaman dan layanan wealth management. Sedangkan layanan untuk nasabah
korporasi adalah pinjaman, trade finance, cash management, kustodian dan foreign exchange.
3. PT. Bank Syariah Muammalat Indonesia, Tbk
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan
Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim
se-Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.
Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam
modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka
di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat
pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet NPF mencapai lebih dari 60. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik
terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal
yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank IDB yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB
secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh
tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya
dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan
syariah secara murni.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota
Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada i tidak mengandalkan setoran
modal tambahan dari para pemegang saham, ii tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak
memotong hak Kru Muamalat sedikitpun, iii pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan
Direksi baru, iv peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan v pembangunan tonggak-
tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa
Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.
Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung
pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos OnlineSOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan
satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama
dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System MEPS sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Sebagai Bank
Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan
aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
oleh pemerintah, media massa, lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun
Terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News Kuala Lumpur, sebagai Best Islamic
Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance New York serta sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East
Asia Hong Kong.
4. PT. Bank Victoria International Indonesia, Tbk
PT. Bank Victoria International didirikan di Jakarta pada tahun 1992 dan memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk beroperasi sebagai
Bank Umum dan mulai beroperasi secara komersil di tahun 1994. Pada tahun 1997 PT. Bank Victoria International memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai
Pedagang Valuta Asing. Pada tahun 1999, PT. Bank Victoria International, Tbk pada bulan Juni,
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 250.000.000 Saham
Biasa Atas Nama dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 100 per Saham dan sebanyak-banyaknya 80.000.000 Waran Seri I yang menyertai Saham
Biasa Atas Nama melalui pasar modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PT. Bank Victoria International, Tbk pada bulan Desember, memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam untuk
melakukan penawaran Obligasi Bank Victoria I tahun 2000 kepada masyarakat sebanyak-banyaknya sebesar Rp 100.000.000.000.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada bulan Maret tahun 2000, seluruh obligasi Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya.
PT. Bank Victoria International, Tbk pada bulan Agustus, memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD, sebanyak-banyaknya
705.243.360 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan yang ditawarkan dengan harga Rp 100 per saham dan sebanyak-banyaknya sejumlah
423.146.616 Waran Seri III yang menyertai Saham Biasa Atas Nama melalui pasar modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pada bulan November, dari jumlah saham yang ditawarkan sebanyak- banyaknya 614.000.000 Saham, jumlah yang diambil oleh Pemegang saham yang
berhakpemegang Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 100.000.000 saham.
PT. Bank Victoria International, Tbk pada bulan Februari tahun 2003, memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam
untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sebanyak-banyaknya
705.243.360 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan yang ditawarkan dengan harga Rp 100 per saham dan sebanyak-banyaknya sejumlah
423.146.616 Waran Seri III yang menyertai Saham Biasa Atas Nama melalui pasar modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pada bulan April tahun 2003, dari jumlah saham yang ditawarkan sebanyak- banyaknya 705.243.360 Saham, jumlah yang diambil oleh Pemegang saham yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berhakpemegang Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 400.000.000 saham.
Pada tahun 2004 bulan Desember, sejumlah 1.258.585.426 saham Bank Victoria telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Pada bulan Maret tahun2005,
PT. Bank Victoria International, Tbk melakukan pelunasan awal call option atas seluruh pokok obligasi dengan harga perolehan 100.
5. PT. Himpunan Saudara 1906, Tbk
Himpunan Soedara didirikan pada tahun 1906 atas prakarsa 10 saudagar pasar baru dan disahkan menjadi badan hukum berstatus “Vereeniging” pada tahun 1913.
Himpunan Soedara kemudian menjadi badan hukum dengan nama PT. Tabungan Himpunan Saudara 1906, pada tahun 1975.
Pada tahun 1991, Medco Group masuk menjadi Pemegang Saham Pengendali. Dan PT. Tabungan Himpunan Saudara 1906 Beroperasi sebagai Bank Umum dengan
nama “PT. Bank HS 1906” yang diikuti perubahan logo di tahun 1993. Pada periode tahun 2006 dan 2007, Identitas korporat berubah dari Bank HS
1906 menjadi Bank Saudara sekaligus menjadi Perusahaan publikterbuka dan Perusahaan mengalami perubahan susunan Pengurus Perseroan serta penambahan
layanan menjadi salah satu Bank Kustodian. Pada periode tahun 2008 dan 2009, perusahaan mendapatkan Izin beroperasi
menjadi Bank Devisa dan Bank Saudara melakukan Penawaran Umun Terbatas-I PUT-I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sejumlah
750.000.000 Tujuh ratus lima puluh juta saham, dengan nilai nominal Rp. 100 Seratus rupiah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. PT. Bank Mega, Tbk
Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun
1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta.
Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh PARA GROUP PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan
Investama. Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan
kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank
menjadi PT. Bank Mega. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama
PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah
namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk. Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang
tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama- sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC. PT. Bank Mega Tbk. dengan
semboyan Mega Tujuan Anda tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di
Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai
dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. berpegang pada azas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.
7. PT. Bank PAN Indonesia ,Tbk
PT. Bank PAN Indonesia ,Tbk didirikan dengan Akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaries Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaraja, SH. Akta
pendirian ini disahkan oleh menteri kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.58124 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara RI No. 45
tanggal 6 Juni 1972, Tambahan No. 210. Anggaran Dasar PT. Bank PAN Indonesia ,Tbk telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 10
tanggal 10 September 1999 dari Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta. PT. Bank PAN Indonesia ,Tbk mulai beroperasi secara komersial pada tanggal
18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI dalam surat Keputusan No. KEP205DDKII1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai
dengan surat Keputusan Bank Indonesia No. 52-Kep. Dir tanggal 21 April 1972, PT. Bank PAN Indonesia ,Tbk telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
PT. Bank PAN Indonesia ,Tbk berkedudukan di Jakarta dengan 34 kantor cabang di Indonesia, 1 kantor perwakilan di Singapura, 1 cabang di Caymand Island.
Kantor pusat bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jendral Sudirman Kav. 1, Senayan, Jakarta 10270. Ruang lingkup PT. Bank PAN Indonesia, Tbk adalah
menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8. PT. Bank Permata, Tbk
PermataBank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank
Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International
Tbk mengambil alih Permata Bank dan memulai proses transformasi secara besar- besaran didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap
PermataBank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,01 pada tahun 2006.
Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu kekuatan utama PermataBank. PT Astra International Tbk merupakan perusahaan
Indonesia yang besar dan memiliki pengalaman kuat di pasar domestik. Standard Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global terkemuka yang dimilikinya
menjadikan PermataBank berada dalam posisi yang unik. Dan saat ini Permata Bank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta
utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. PermataBank
memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer dan Komersial. Melayani sekitar 1,9 juta nasabah
di 55 kota di Indonesia, PermataBank memiliki 278 cabang termaksuk 10 cabang Syariah dan 631 ATM dengan akses tambahan di lebih dari 40.000 ATM VisaPlus,
Visa Electron, MC, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima. Pengakuan terkini atas pencapaian PermataBank adalah Penghargaan dari
Bisnis Indonesia Award sebagai bank nasional terbaik tahun 2010, The Most Profitable and The Most Efficient Syariah Unit 2009 dalam The Islamic Award Nite
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2010, The Asian Banker Sebagai Bank dengan Cash Management Terbaik di Indonesia 2010, The Most Prestigious Carre dalam CCSLs Annual Call Center
Award 2010 selama lima kali berturut-turut, peringkat pertama Annual Report Award 2008 untuk kategori listed private bank dan juara umum “Annual Report Award 2008
untuk seluruh kategori, peringkat pertama terbaik e-Company Award 2008 untuk seluruh kategori, Corporate Governance Award untuk kategori Best Equitable
Treatment of Shareholders dari Business Review, Asosiasi Emiten Indonesia dan IICD, posisi kedua The Best CEO in Asia Best Managed Companies dan delapan
besar The Best Corporate Governance in Asia Best Managed Companies dari Finance Asia Magazine, Banking Service Excellence Awards 2009 10 konvensional dan 7
syariah dari MRI InfoBank, Penghargaan dari MURI untuk Nabung Serentak di 12 kota bagi pelajar, The Prestigious Service Quality Diamond Award 2009 dari Carre -
Center for Service Satisfaction Loyalty CCSL Marketing Magazine dan Banking Efficiency Award 2009 dari Bisnis Indonesia.
9. PT. Bank Bumiputera, Tbk
Bank Bumiputera mulai beroperasi sebagai bank umum sejak 12 Januari 1990 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No.10KMK.0131990 tanggal 4 Januari
1990 dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.221147UPPSPSbD tanggal 20 Januari 1990, keduanya tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Umum
kepada PT Bank Bumiputera Indonesia. Pada saat pendiriannya Bank Bumiputera 100 dimiliki oleh
AJB Bumiputera 1912, perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia. Dalam perjalanan
usahanya terjadi pasang surut usaha sesuai dengan keadaan ekonomi Indonesia. Namun pada saat krisis moneter yang merebak menjadi krisis multidimensional yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melanda Indonesia pada akhir tahun 90an, Bank Bumiputera berhasil bertahan untuk menjadi Bank yang sehat dalam Kategori A dan tidak memerlukan rekapitalisasi.
Sebagai bank yang berhasil menyiasati badai krisis perbankan, Bank Bumiputera mampu mengelola usaha perbankan yang sehat, berlandaskan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, dengan menganut azas profesionalisme, transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas dan kewajaran.
Pada tahun 2002, Bank Bumiputera go-public dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “BABP” dan
struktur permodalan. Setahun kemudian, mempertajam identitas perusahaan serta mempersingkat penyebutannya menjadi “Bank BP” agar lebih mudah dikenal dan
diingat oleh konsumen. Kini, Bank BP terus berkembang sebagai bank yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jasa keuangan bagi seluruh anggota keluarga:
“Bank Sahabat Keluarga - Mitra Cerdas Ceria” yang bermodalkan kepribadian nasional, kehangatan, kecerdasan serta kepercayaan masyarakat yang dilayaninya.
Pada tahun 2003, Kepemilikan saham yang dimiliki oleh Masyarakat sebesar 25,00 diambil alih oleh PT Reksatama Dinamika 8,00, PT Reksasentosa
Dinamika 8,00 dan sisanya sebesar 9,00 masih dipegang oleh masyarakat. Pada tanggal 14 April 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam dengan
suratnya No. S-765PM2003 untuk melakukan penawaran umum Obligasi I Bank Bumiputera Tahun 2003 sebesar Rp300 Milyar. Pada tanggal 29 April 2003
obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Bank telah membayar lunas seluruh pokok obligasi pada saat jatuh tempo tanggal 25 April 2006.
Berdasarkan Akta Akuisisi No. 8, tanggal 12 Juli 2004, dibuat dihadapan DR A. Partomuan Pohan, S.H.,LLM., Notaris di Jakarta, terdapat pengambilan saham-
saham milik pemegang saham Perseroan yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Saham milik PT Cipta Usaha Citra Dana sebanyak 740.000.000 saham atau sebesar 37,
Saham milik PT Reksasentosa Dinamika sebanyak 160.000.000 saham atau sebesar 8,
Saham milik PT Reksatama Dinamika sebanyak 160.000.000 saham atau sebesar 8, dan
Saham milik PT Danareksa sebanyak 98.286.000 saham atau sebanyak 4,91. Secara keseluruhan saham sejumlah 1.158.286.000 tersebut berdasarkan Akta
Akuisisi tersebut diatas diambil alih oleh Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin “Tun Daim Zainuddin”. Sesuai peraturan Bapepam No.IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam No.Kep-05PM2002 tanggal 3 April 2002, maka setelah proses pengambil- alihan saham tersebut, Tun Daim Zainuddin melakukan penawaran tender sejumlah
11.299.000 saham atau sebesar 0,57. Sehingga setelah pengambilalihan saham tersebut susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut :
AJB Bumiputera 1912 sebanyak 820.415.000 saham atau sebesar 41,02
Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin Tun Daim Zainuddin sebanyak
1.166.393.500 saham atau 58,32
Masyarakat sebanyak 13.191.500 saham atau 0,66 Pada Tahun 2006, berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 Desember 2005,
Perseroan melakukan peningkatan modal dasar dari Rp. 500 Milyar menjadi Rp. 2 Triliun dan modal disetor dari Rp. 200 Milyar menjadi Rp. 500 Milyar melalui
Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu “HMETD” disertai penerbitan Waran Seri I.
Berdasarkan persetujuan RUPS tanggal 17 April 2009 yang dituangkan dalam akta No.7 tanggal 17 April 2009 dibuat oleh Notaris Dr. Amrul Partomuan Pohan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
S.H., LL.M., yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI dengan surat keputusannya tanggal 26 Mei 2009 No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun
2009, nama Perseroan dirubah dari PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk “Bank Bumiputera” menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk “Bank ICB Bumiputera”. Dan
dengan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No.1145KEP.GBI2009 tanggal 11 September 2009, izin usaha atas nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. dialihkan
menjadi izin usaha atas nama PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. Struktur kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah ICB
Financial Group Holdings AG sebanyak 3.353.540.000 saham atau 67,07, AJB Bumiputera 1912 sebanyak 299.336.000 saham atau 5,99, SGBT sebanyak
400.000.000 saham atau 8 dan Masyarakat sebanyak 947.124.000 saham atau 18,94. Dengan Modal Dasar dan Modal Disetor tetap, yaitu Modal Dasar Rp.2
Triliun dan Modal Disetor Rp.500 Milyar; Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 22 Juni 2010 yang dituangkan
dalam Akta Berita Acara RUPSLB No.33 tanggal 22 Juni 2010, dibuat oleh Notaris DR. A. Partomuan Pohan, SH, LLM dan pernyataan efektif dari Bapepam tanggal 22
Juni 2010 sesuai Surat No.S-5539BL2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II ”PUT II” kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan
HMETD dengan penerbitan Obligasi Wajib Konversi Bank ICB Bumiputera Tahun 2010 ”OWK” sebesar Rp 150 Milyar. OWK diterbitkan tanpa warkat, dengan nilai
nominal per unit Rp100,- dan ditawarkan dengan nilai 100 dari nilai nominal, berjangka waktu 5 tahun sejak 19 Juli 2010 “Tanggal Emisi”. OWK dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia tanggal 21 Juli 2010. OWK menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8 per tahun untuk semester pertama dan bunga mengambang untuk
semester ke-2 sampai semester ke-10 yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bunga Sertipikat Bank Indonesia ”SBI” berjangka waktu 3 bulan ditambah premi 1 per tahun atau sebesar 8 per tahun mana yang lebih tinggi diantara keduanya.
Bunga OWK dibayarkan setiap semesteran, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga OWK. Pembayaran bunga OWK pertama akan dilakukan tanggal 19 Januari 2011,
sedangkan pembayaran bunga OWK terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo OWK adalah tanggal 19 Juli 2015. OWK seluruhnya wajib dikonversi menjadi saham baru
yang dikeluarkan oleh Perseroan pada tanggal 19 Juli 2015 “Tanggal Konversi” dan selanjutnya saham hasil konversi akan didistribusikan kepada pemegang saham
tanggal 21 Juli 2015 “Tanggal Distribusi Saham Hasil Konversi”. Saham hasil konversi OWK tersebut seluruhnya merupakan saham baru yang dikeluarkan dari
Portepel Perseroan. Berdasarkan persetujuan Bank Indonesia, sesuai surat No.1298DPB3TPB3-3 tanggal 11 Agustus 2010, dana hasil PUT II telah
diperhitungkan sebagai Modal Pelengkap Level Bawah Lower Tier 2 terhitung tanggal 12 Agustus 2010.
Tanggal 25 Agustus 2010 terdapat exercise Waran Seri I menjadi saham sebanyak 40.999 saham, sehingga struktur kepemilikan Perseroan berubah menjadi
ICB Financial Group Holdings AG sebanyak 3.353.540.000 saham atau 67,07, AJB Bumiputera 1912 sebanyak 299.336.000 saham atau 5,99, SGBT sebanyak
400.000.000 saham atau 8 dan Masyarakat sebanyak 947.164.999 saham atau 18,94. Sedangkan Modal Disetor Perseroan berubah menjadi sebesar
Rp.5.000.040.999,-.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian