2.2.4. Rasio Keuangan
2.2.4.1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan. Teknik ini sangat lazim digunakan para analis laporan keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap keuangan perusahaan
Prastowo dan Julianty, 2002: 55. Rasio merupakan alat analisis laporan keuangan yang dapat memberikan jalan
keluar dan menggambarkan symptom gejala-gejala yang tampak suatu keadaan. Jika diterjemahkan secara tepat , rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan
penelitian dan penanganan yang lebih mendalam. Analisis rasio juga dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau
kecenderungan yang tidak dapat terdeteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu sendiri Prastowo dan Julianty, 2002: 56.
Dalam hubungannya dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan, analisis rasio ini bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh
perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya.
2.2.4.2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Prastowo dan Julianty, 2002 menjelaskan untuk dapat memperoleh informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan yang digunakan dalam pengambilan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keputusan, maka analisis laporan keuangan perlu diarahkan pada lima area analisis sebagai berikut:
a. Likuiditas
Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor. Dan analisis likuiditas pada
umumnya menjadi perhatian pertama dari analis keuangan. Untuk mengukur kemampuan ini, biasanya digunakan angka ratio modal kerja, current ratio, quick
ratio, perputaran piutang account receivable turnover, dan perputaran persediaan inventory turnover.
Ratio Modal Kerja
Ratio modal merupakan selisih antara total aktiva lancar dan utang lancar.
Current Ratio Current ratio = Aktiva Lancar Utang lancar
Quick Ratio Acid-Test Ratio
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan – Persekot Biaya Utang Lancar
Perputaran Piutang Account Receivable Turnover
Perputaran piutang = Penjualan Rata-rata Piutang Jumlah hari Piutang = Jumlah hari per tahun Perputaran Piutang
Perputaran Persediaan Inventory Turnover
Perputaran Persedaiaan = Harga Pokok Penjualan Rata-rata persediaan Jumlah hari Persediaan = Jumlah hari per tahun Perputaran Persediaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Ratio Solvabilitas Struktur Modal
Solvabilitas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Ratio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan ini adalah debt-to-equity dan time interest earned.
Debt-to-Equity Debt-to-Equty = Total Utang Total Modal
Time Interest Earned
Time Interest Earned = Laba sebelum bunga dan pajak EBIT Biaya Bunga
c. Ratio Return On Investment
Ratio return on investment mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik modal.
Return on investment merupakan terminology yang luas dari ratio yang digunakan untuk mengukur hubungan antar laba yang diperoleh dan investasi
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Sesuai dengan investasi mana yang digunakan, ratio ini dibagi menjadi dua, yaitu return on total assets ROA
dan return on equity ROE.
Return on Total Assets ROA Return on Total Assets = laba setelah pajak, tetapi sebelum bunga
Aktiva Rata-rata
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Return on Common Stockholders Equity ROE
Return on Equity = laba bersih setelah pajak – deviden sahan istimewa Rata-rata modal saham biasa
d. Ratio Pemanfaatan Aktiva Assets Utilization Ratio
Pada prinsipnya, setiap aktiva yang dimiliki perusahaan diharapkan untuk dapat mendukung perolehan penghasilan yang menguntungkan. Untuk mengukur
efisiensi dan efektivitas pemanfaatan aktiva dalam rangka memperoleh penghasilan tersebut, dapat digunakan ratio-ratio perputaran aktiva :
Ratio Perputaran Total aktiva Total Assets Turnover
Perputaran Aktiva = Penjualan Aktiva Rata-rata
Ratio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover Perputaran modal kerja = Penjualan Modal Kerja Rata-rata
Ratio Perputaran Aktiva Tetap
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Rata-rata
Ratio Perputaran Aktiva Lain-lain Other Assets Turnover Perputaran Aktiva lain-lain = Penjualan Aktiva Lain-lain Rata-rata
e. Ratio Kinerja Operasi operating Performance Ratio
Selain harus mempu mendapatkan penghasilan, untuk dapat meraih keuntungan laba, pengelola harus senantiasa ditingkatkan. Untuk mengukur kinerja operasi
perusahaan, digunakan beberapa angka ratio dengan denominator penyebut penjualan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ratio laba kotor terhadap penjualan Gross Profit Margin
Laba kotor terhadap penjualan = Laba kotor Penjualan
Ratio laba bersih terhadap penjualan Net Profit Margin Ratio laba bersihpenjualan = Laba Bersih Penjualan
Ratio laba usaha terhadap penjualan Operating Income Margin
Laba usaha terhadap penjualan = Laba Usaha Penjualan
2.2.4.3. Rasio Keuangan Bank