Kesejahteraan Masyarakat Dikaitkan dengan Pembangunan

31 menangkap peluang tersebut. Harus ada perubahan, agar pemekaran dapat dinikmati semua lapisan masyarakat. Pemekaran telah mendekatkan pemerintah kepada masyarakat, hal ini dilihat dari meningkatnya pelayanan kepada masyarakat dan mulai terbukanya kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Pelayanan administrasi kependudukan dan perizinan usaha menjadi lebih mudah. Selain letak kantor pemda yang lebih dekat, pemda juga berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kesempatan berpartisipasi baru terealisasi dalam usulan pembangunan kelurahan. Pemekaran yang baru berusia tujuh tahun, masih sibuk berbenah dalam pembangunan sarana dan prasana. Sehingga program pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan belum banyak dilakukan.

2.4 Kesejahteraan Masyarakat Dikaitkan dengan Pembangunan

Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari berbagai komponen yang dapat menggambarkan apakah masyarakat tersebut sudah berada pada kehidupan yang sejahtera atau belum. Komponen yang dapat dilihat antara lain tingkat pendidikan, kesehatan dan pengeluaran riil perkapita. Badan Pusat Statistik 2000 dalam Saifan 2012:25 menyatakan bahwa komponen kesejahteraan yang dapat dipakai sebagai indikator kesejahteraan masyarakat adalah kependudukan, tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, tingkat pendapatan, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf dan pola konsumsi masyarakat, keadaan perumahan dan lingkungan, dan keadaan sosial budaya. Lebih lanjut, kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan Universitas Sumatera Utara 32 pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi serta kesejahteraan sosial. Berbagai indikator mengenai kesejahteraan telah dikembangkan sebagai dasar dalam mengamati pola kesenjangan kesejahteraan masyarakat antar daerah. Pada mulanya dalam mengukur kesenjangan kesejahteraan antar daerah menggunakan indikator output ekonomi rata-rata perkapita. Namun, ada beberapa hal yang seperti ketidaktentuan atau ketidakpastian hubungan antara output ekonomi suatu wilayah dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Bila kondisi-kondisi yang telah disebutkan di atas tidak terpenuhi, maka akan terjadi ketidakmerataan terutama dalam tingkat pendapatan sebab kondisi di atas dapat dipenuhi jika pendapatan yang diperoleh mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Atkinson dalam Saifan 2011 bahwa ketidakmerataan pendapatan sebagai perbedaan, persebaran, atau pemusatan pendapatan, yang keseluruhannya berpangkal pada ketidaksamaan dilihat secara kumulatif. Pemerataan hasil-hasil pembangunan biasanya dikaitkan dengan masalah ketimpangan, kesenjangan, dan kemiskinan. Secara logika, jurang pemisah gap yang semakin besar antara kelompok penduduk kaya dan miskin berarti kemiskinan semakin meluas. Dengan demikian, orientasi pemerataan merupakan upaya untuk memerangi kemiskinan. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat selama periode tertentu dapat dilihat dari beberapa variabel antara lain : Universitas Sumatera Utara 33 1. Ekonomi Kinerja pemerataan dan pembangunan ekonomi selama periode tertentu dapat dilihat dari indikator pertumbuhan yaitu : a. PDRB Pertumbuhan PDRB merupakan indikator untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro yang mencakup tingkat pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah. b. Laju Inflasi Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikanpenurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. c. PDRB per kapita Peningkatan Laju Pertumbuhan PDRB, diikuti dengan kenaikan pendapatan per kapita. 2. Kesejahteraan Sosial Pembangunan pada fokus kejahteraan sosial meliputi indikator : a. Pendidikan Pembangunan pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sasarannya adalah menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat, tercapainya efektifitas dan efisiensi Universitas Sumatera Utara 34 penyelenggaraan pendidikan, serta tercukupinya sarana dan prasarana pendidikan. b. Kesehatan Selama kurun waktu tertentu, kondisi pembangunan kesehatan harus menunjukkan perubahan yang fluktuatif, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan seperti angka kelangsungan hidup bayi, peningkatan angka kelangsungan hidup dan penurunan angka gizi buruk. c. Kemiskinan Penurunan jumlah dan rasio penduduk miskin harus diupayakan dengan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang tepat sasaran untuk menyentuh masyarakat miskin. Ketepatan tersebut didukung oleh adanya identifikasi dan verifikasi berdasarkan indikator dan kriteria kemiskinan yang disusun sesuai dengan kondisi lokalitas daerah yang semakin mendekati kenyataan.

2.5 Indeks Pembangunan Manusia